7 Penyebab Utang yang Wajib Dihindari Demi Keuangan yang Baik

Tidak ada satupun orang yang ingin terlilit utang dalam hidupnya. Namun, ada beberapa orang yang terpaksa untuk berutang demi memenuhi berbagai macam kebutuhannya mulai dari untuk biaya sekolah, membangun bisnis, hingga memenuhi kebutuhan rumah tangga. Penyebab utang sendiri bermacam-macam, mulai dari tidak cukup uang dari gajinya dan tidak adanya perencanaan keuangan yang baik. Di bawah ini, kita akan bahas mengenai beberapa penyebab utang selain tidak adanya perencanaan keuangan.

1. Belum Adanya Anggaran Keuangan

Anggaran atau budgeting menjadi hal penting yang perlu kamu rencanakan sejak awal. Tanpa adanya anggaran, kamu akan sulit mengetahui apakah pengeluaran kamu sudah melebihi batas normal atau belum. Selain itu, dengan memiliki anggaran, kamu juga akan lebih terbiasa untuk mencatat keuangan sehingga tidak akan terjadi overspend. Cobalah untuk membuat anggaran dengan rumus 50/30/20, yanga artinya 50% untuk biaya hidup, 30% untuk investasi dan tabungan, dan 20% untuk hiburan. 

2. Terbiasa dengan Kartu Kredit

Memiliki kartu kredit bisa jadi keuntungan besar jika kamu bisa bijak menggunakannya. Namun, jika kamu tidak bisa untuk menggunakannya dengan bijak, maka kamu akan terjerumus ke dalam masalah keuangan.

Di mana, ada tanggung jawab yang besar dalam penggunaan kartu kredit. Apalagi ketika bertransaksi kamu hanya perlu menggesek dan membayarnya nanti untuk semua barang yang diinginkan. Selain itu, kamu juga tidak bisa melihat berapa total uang yang dikeluarkan ketika membeli barang, sampai nantinya kamu akan menerima tagihan kartu kredit yang membengkak.

Jika kamu terjerumus untuk tidak membayar utang ke bank atau melakukan pembayaran minimum, maka nantinya akan ada bunga dan denda yang harus kamu bayarkan. Jadi, ada baiknya kamu gunakan kartu kredit hanya untuk transaksi yang penting.

3. Belum Bisa Membedakan Keinginan & Kebutuhan

Penyebab utang selanjutnya adalah belum bisanya kamu membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Untuk terhindar dari utang, cobalah kamu pikirkan dengan baik sebelum kamu melakukan transaksi keuangan. Nah, jika kamu sudah membuat anggaran dan mencatat keuangan, maka kamu akan menyadari bahwa tidak semua hal yang ingin kamu beli dapat dibeli. Di situlah kamu perlu mengutamakan kebutuhan dari keinginan. 

Kebutuhan perlu dipenuhi agar kehidupanmu bisa berlangsung, misalnya makanan, pakaian, rumah, edukasi, dan pekerjaan. Namun, kebutuhan ini bila berlebihan bisa menjadi keinginan seperti pakaian baru bermerk mahal, membeli kopi setiap hari, dan keinginan lain yang bisa membuat anggaran jebol.

4. Mengambil Jalan Pintas untuk Cepat Kaya

Banyak orang yang sering tergoda untuk mengambil jalan pintas agar cepat kaya. Namun, jalan pintas ini sebenarnya tidak ada dan justru membuat lubang di dalam keuangan. Terutama jika kamu sudah berbicara soal memborong tiket undian atau mencoba menghasilkan uang dari berjudi.

Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun kemungkinan untuk menang dan mendapatkan keuntungan besar sangatlah kecil, dan justru hanya menguras kantong. Kamu boleh berusaha untuk mendapatkan lebih banyak uang, tapi lakukan lah dengan cara yang lebih pasti seperti mencari pekerjaan part time, berinvestasi, membuat bisnis modal kecil, dan sebagainya.

5. Sering Tergoda untuk Beli Barang

Siapa yang bisa tahan ketika melihat dan mendengar kata “diskon”, “buy 1 get 1”, atau “cashback”. Pasti kamu pun ingin membeli barang tersebut, meski kamu tidak membutuhkannya, bukan? Mungkin kamu berpikir ini menjadi salah satu cara menghemat yang baik. Padahal, promo itulah akhirnya kamu membeli 2-3 barang dan bukan hanya 1 saja, yang akan berakibat pada dompet menipis. Nah, agar terhindar dari godaan, kamu bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:

  • Matikan notifikasi aplikasi belanja online di gadget kamu;
  • Pastikan mengecek catatan keuangan sebelum membeli barang;
  • Beri waktu 3 hari untuk mengetahui apakah kamu masih menginginkan barang tersebut atau itu hanya impulsivitas saja.

6. Belum Memiliki Keuangan yang Kokoh

Perencanaan keuangan pribadi bukan hanya sekedar uang keluar dan masuk. Namun kamu juga harus mempertimbangkan faktor lain. Idealnya sebuah perencanaan keuangan yang kokoh, mempertimbangkan beberapa hal seperti: apakah kamu memiliki tabungan, punya aset yang banyak, atau justru memiliki banyak utang dan cicilan?

Nah, jika kamu sudah mengetahui beberapa hal tersebut, barulah kamu tau apakah kamu sudah memiliki keuangan yang kuat atau belum. Jika kamu memiliki cicilan atau utang yang banyak, maka cobalah fokus untuk melunasi utang tersebut terlebih dulu sebelum kamu menabung atau berinvestasi.

7. Belum Memiliki  Asuransi

Asuransi sering dianggap sepele oleh beberapa orang. Padahal, banyak orang yang justru jatuh bangkrut dan terlilit utang karena mereka tidak punya cukup uang saat keadaan darurat seperti ketika jatuh sakit, pencari nafkah yang meninggal dunia, menjadi cacat total dan tetap sehingga tidak berpenghasilan, dan sebagainya. 

Risiko ini ada dan nyata di dalam kehidupan setiap orang. Oleh karena itu, wajib bagi kamu untuk melindungi diri dan keluargamu dari risiko tersebut yang nantinya bisa menjerumuskan ke dalam lubang utang. 

Oleh karena itu, ada baiknya mulai hari ini kamu mempersiapkan asuransi dan dana darurat yang nantinya bisa membantu kamu memenuhi setiap kebutuhan mendesak. Sehingga, kamu tidak perlu berutang atau menjual aset yang kamu miliki.

Namun, bagi kamu yang belum memiliki dana darurat dan tidak ingin berutang ketika membutuhkan dana darurat, maka kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Melalui aplikasi KINI.id, kamu bisa dengan mudah mencairkan gajimu di awal, sehingga jika kamu butuh dana darurat di pertengahan bulan, kamu tidak perlu berutang dan hanya perlu mencairkan gajimu di awal.

Selain itu, kamu juga tidak perlu membayar bunga untuk mencairkan gajimu melalui aplikasi KINI.id, karena kamu hanya perlu membayar administrasi dengan jumlah yang telah disepakati bersama. Jadi tunggu apalagi? Yuk ajak perusahaanmu untuk mendafrarkan seluruh karyawannya ke aplikasi KINI.id dan dapatkan kemudahan mengakses gaji di awal.