Pentingnya Memahami Kebutuhan Karyawan bagi Produktivitas Bisnis

Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia atau SDM yang harus dikelola dengan baik. Di mana, keberhasilan suatu bisnis tidak akan bisa tercapai tanpa adanya partisipasi atau dukungan dari karyawan. Karena karyawan memiliki peran penting dalam membantu bisnis untuk berkembang, maka perusahaan harus memberi perhatian khusus pada karyawan. Menjaga kepuasan karyawan dan membuat mereka nyaman dengan karir yang mereka jalankan harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami kebutuhan karyawan dengan baik.

Karyawan bukan hanya ingin gaji dan benefit yang memuaskan, mereka juga ingin dihargai atas pekerjaan yang mereka lakukan, diperlakukan adil, memegang tanggung jawab, memiliki kesempatan untuk berkembang dalam karirnya, dan kesempatan untuk terlibat secara lebih signifikan dalam perusahaan. Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan harus bisa memberikan penghargaan dan pengakuan yang sepadan dengan apa yang mereka berikan ke perusahaan. Hal ini bisa membuat mereka lebih dihargai dan merasa kualitas diri mereka diakui. Sehingga, secara tidak langsung mereka akan terus memberikan kontribusi maksimal untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Kebutuhan Karyawan yang Harus Dipahami Perusahaan

McClelland,  seorang pakar manajemen mengungkapkan bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan yang ada. Di mana, melalui kehidupan dalam budaya, seseorang belajar tentang kebutuhan. Ia pun mengelompokkan  kebutuhan manusia menjadi tiga macam, yaitu :

1. Need for Achievement (Kebutuhan Berprestasi)

Kebutuhan ini dibutuhkan untuk bisa mencapai sesuatu atau prestasi dengan memperlihatkan usaha yang keras. Seorang karyawan sebagai individu dengan dominasi kebutuhan ini umumnya memiliki karakteristik pantang menyerah dalam mencapai tujuan, memiliki rasa tanggung jawab dan menyukai sesuatu yang menantang.

2. Need for Affiliation (Kebutuhan untuk Berafiliasi)

Kebutuhan ini berkaitan dengan suatu persahabatan dan keinginan untuk memastikan, memelihara atau mementingkan efektivitas hubungan dengan individu atau kelompok. Seorang karyawan dengan kebutuhan ini didominasi dengan sifat yang ingin melaksanakan pekerjaan dengan tidak meninggalkan sifat berbagi dengan karyawan lain, menjaga hubungan sosial yang sudah terbentuk, dalam melaksanakan pekerjaan tidak bersedia merugikan orang lain, menghindari konflik dengan karyawan lain, dan mampu menyesuaikan dengan norma-norma yang berkembang di perusahaan.

3. Need for Power (Kebutuhan akan Kekuasaan)

Kebutuhan ini dijelaskan sebagai sarana kekuasaan yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi. Karakteristik karyawan dengan kebutuhan ini adalah mereka yang suka berusaha keras melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, menyenangi  persaingan dalam bekerja, dan bersedia menempuh risiko dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Ekspektasi Karyawan pada Perusahaannya

Bukan hanya perusahaan yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap karyawannya. Namun, karyawan juga berhak memberikan ekspektasi kepada perusahaan demi membuat mereka nyaman bekerja, yang nantinya bisa meningkatkan loyalitas karyawan. Apa saja ekspektasi yang diberikan karyawan ke perusahaan?

1. Review secara regular

Semua karyawan berharap bisa menerima feedback atau review secara regular dan jujur dari atasannya. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, review bisa memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan membuat mereka bisa lebih menjadi berharga bagi perusahaan.

2. Pengakuan sebagai bagian dari tim yang sukses

Tidak melulu tentang uang, karyawan juga berharap mendapatkan pengakuan terhadap prestasi individu atau grup. Setiap orang ingin menjadi bagian dari organisasi atau grup yang sukses. Memberikan pengakuan bagi karyawan juga bisa membantu perusahaan untuk menetapkan tujuan dan merayakan keberhasilan dari pencapaian tujuan tersebut secara berkelanjutan.

3. Kebijakan yang adil dan merata

Karyawan juga senang mendapatkan kesepakatan terbaik dan lebih mempedulikan kebijakan perusahaan yang adil. Yang dimaksud di sini adalah kebijakan tersebut harus adil bagi seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan.

4. Lingkungan kerja yang nyaman

Untuk menunjang kinerjanya, karyawan juga berharap perusahaan bisa memberikan kenyamanan dan fasilitas terbaik, mulai dari peralatan baru dan software komputer yang terbaru. Namun, banyak perusahaan yang mentolerir lingkungan kerja yang tidak kondusif untuk karyawan bekerja dengan produktif atau tidak memenuhi kebutuhan pokok karyawan.

5. Empowerment

Setiap karyawan juga berharap untuk mendapatkan kesempatan untuk mendemonstrasikan bahwa mereka mampu bekerja secara mandiri dan mereka juga ingin diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

6. Pertumbuhan karir

Seluruh karyawan pasti berharap bisa mengembangkan karir mereka dalam jangka panjang serta tanggung jawab mereka dalam perusahaan. Setiap perusahaan yang mampu menunjukkan dan memberikan perkembangan karir bagi karyawan, baik dari sisi tanggung jawab, posisi dan gaji yang meningkat, lebih mungkin untuk mempertahankan karyawan yang baik.

7. Training

Setiap karyawan juga akan merasa mereka mendapatkan keuntungan dari adanya pelatihan. Sehingga, penting bagi perusahaan untuk memberikan training bagi karyawan secara rutin atau regular untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bekerja.

8. Kualitas hidup

Perusahaan yang bisa memberikan kemewahan dan kenyamanan bagi karyawan juga bisa membantu mendorong produktivitas karyawannya. Misalnya saja perusahaan Google yang membangun lingkungan kerja yang menyenangkan di kantornya dengan fasilitas yang lengkap.

Hal ini dilakukan agar karyawan bisa lebih santai, senang dan nyaman dalam bekerja. Lingkungan yang menyenangkan ini juga akan memicu karyawan untuk berinovasi dan berekspresi sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang hebat.

Pimpinan Perusahaan Memiliki Peran Penting untuk Pemenuhan Kebutuhan Karyawan

Seorang pimpinan dalam perusahaan juga menjadi salah satu SDM perusahaan yang seharusnya bisa bekerja sama dengan karyawan lainnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Terdapat hubungan timbal balik antara pemimpin dan karyawan di mana mereka saling membutuhkan dan berkepentingan karena pemimpin yang mengkoordinasi karyawan dan karyawan yang menjalankan arahan pemimpin.

Oleh karena itu, diperlukan rasa saling menghargai satu sama lain. Namun, pada kenyataannya, tidak jarang ditemukan pemimpin yang merasa bahwa dirinyalah yang menggerakkan roda organisasi dan menganggap nasib karyawan berada di genggamannya, karena itu wajar-wajar saja kalau karyawan harus respek dan tunduk pada dia. Di bawah ini adalah beberapa bentuk kesalahan pemimpin dalam memenuhi kebutuhan karyawan.

  1. Kurang menghargai kemampuan dan privacy atau kehidupan pribadi karyawan.
  2. Menganggap karyawan sebagai anak kecil di mana Ia memberi pengarahan dan supervisi yang berlebihan.
  3. Kurang memberi otonomi kepada karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Sementara jika karyawan melakukan inisiatif dan kreatifitas, pemimpin segan menghargainya dan menganggap apa yang dilakukan karyawan tersebut memang sudah semestinya.
  4. Pemimpin sulit memaafkan karyawan yang berbuat salah. Memberi teguran keras tetapi tidak diikuti dengan penjelasan di mana letak kesalahan karyawan.

Oleh karena itu, untuk menjadi perusahaan yang berhasil, seorang pemimpin harus memperhatikan karyawannya. Konsep bahwa keuntungan adalah hal yang paling penting bagi perusahaan dan karyawan hanyalah sebagian kecil dari perusahaan harus diubah. Seorang pemimpin atau perusahaan harus menaruh perhatian khusus untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi karyawan.

Penghargaan dalam bentuk uang bukan satu-satunya yang diinginkan, melainkan penghargaan akan diri dan hasil kerja mereka. Pemimpin yang baik juga harus memberi rasa kepedulian kepada karyawannya karena tidak dapat dipungkiri bahwa mereka membutuhkan satu sama lain.

Nah, salah satu cara memberikan perhatian ke karyawan adalah dengan menerapkan pembayaran gaji di awal untuk membantu memenuhi kebutuhan finansial perusahaan. Sehingga, mereka bisa bekerja lebih maksimal tanpa perlu memikirkan masalah keuangan. Yang nantinya juga akan membantu perusahaan lebih produktif.

Namun, memberikan gaji di awal seringkali memberatkan perusahaan, karena perusahaan harus memiliki anggaran di awal dan nantinya akan memengaruhi ke pembukuan keuangan perusahaan. Sekarang tidak perlu khawatir. Karena sekarang sudah ada aplikasi KINI.id.

Dengan KINI.id, perusahaan bisa menerapkan pembayaran gaji di awal tanpa mengganggu keuangan perusahaan dan pembukuan. Karena dengan KINI.id, perusahaan hanya perlu mendaftarkan karyawan ke program pembayaran gaji di muka, dan karyawan yang mengambil gaji di awal akan dibantu oleh KINI.id. Tugas perusahaan hanyalah memotong gaji karyawan sesuai dengan uang yang mereka gunakan serta membayarnya langsung ke aplikasi KINI.id di tanggal gajian. Yuk mulai manfaatkan aplikasi KINI.id sekarang!