Jangan Mudah Percaya, Ini 7 Mitos Perencanaan Keuangan yang Perlu Kamu Pahami

Mengatur keuangan itu penting dilakukan sejak dini. Bukan hanya bagi orang yang sudah berkeluarga, namun kamu yang masih single dan belum memiliki tanggungan pun wajib mengatur keuangan dengan baik. Namun, masih banyak orang yang belum melakukannya hingga saat ini karena termakan mitos perencanaan keuangan. Ada beberapa anggapan terkait pengaturan keuangan yang tidak sepenuhnya benar. Nah, agar tidak terjebak, di bawah ini adalah beberapa anggapan yang sering  dijadikan prinsip utama dalam mengatur keuangan, namun sebenarnya kurang tepat.

Perencanaan Keuangan Membuat Pusing Kepala

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa melakukan perencanaan keuangan hanya membuat pusing kepala. Padahal, orang yang beranggapan tersebut belum tentu sudah melakukan perencanaan keuangan dengan baik. Sebenarnya, pengelolaan keuangan justru akan membantu kamu lebih memahami situasi keuangan yang dimiliki, sehingga bisa terhindar dari situasi-situasi yang membuat pusing lebih akut bisa terjadi.

Mengelola keuangan dengan baik artinya kamu memegang kendali atas keuangan dan tahu ke mana arah uangmu dibelanjakan demi mempersiapkan masa depan. Kepusingan justru akan muncul ketika kamu memaksakan gaya hidup melebihi kemampuan finansial yang dimiliki.

Perencanaan Keuangan Hanya untuk Orang Kaya

Perencanaan keuangan punya peran berbeda untuk masing-masing orang. Perbedaan masalah finansial tentu akan mempengaruhi tujuan dalam melakukan perencanaan keuangan. Misalnya, untuk orang yang lebih mapan, tentunya mereka sudah tidak pada tahap mengandalkan gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhannya, melainkan melakukan diversifikasi aset ataupun perencanaan waris.

Sehingga, perencanaan keuangan justru dibutuhkan bagi kamu yang punya banyak cita-cita namun dananya terbatas. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan strategi pengelolaan keuangan agar ada cita-cita yang bisa terwujud.

Perencanaan Keuangan Dilakukan Ketika Uangnya Sudah Ada

Pernyataan di atas tidak sepenuhnya benar. Karena akan selalu ada godaan untuk melakukan impulsive buying, terutama jika kamu baru saja mendapat uang mendadak seperti bonus akhir tahun atau THR. Tantangannya di sini adalah bagaimana kamu bisa memanfaatkan bonus tersebut secara efektif.

Jika direncanakan dengan baik, bonus tersebut bisa saja menjadi kesempatan bagi kamu untuk memprioritaskan kebutuhan lain terlebih dahulu, seperti membayar uang pangkal anak sekolah, melunasi utang, memenuhi dana cadangan yang sempat digunakan, atau bisa juga untuk membayar pajak kendaraan. Dengan adanya perencanaan keuangan inilah, kamu bisa lebih tepat sasaran dalam menggunakan dana-dana tersebut.

Perencanaan Keuangan Hanya untuk Orang di Usia Muda

Bukan hanya orang di usia muda saja yang perlu melakukan perencanaan keuangan. Selama kamu hidup dan masih menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka kamu tetap harus membuat perencanaan keuangan.

Namun, dengan melakukan perencanaan keuangan di usia muda, harapannya kamu sudah memiliki pondasi keuangan yang kuat. Terlebih ketika usia sudah memasuki angka yang lebih senior. Namun, tidak ada kata terlambat karena lebih baik memulai melakukan pengelolaan keuangan daripada mengabaikannya sama sekali.

Pengelolaan keuangan memaksa untuk berhemat tanpa bisa menikmati gaji 

Pernyataan di atas jelas hanyalah mitos. Karena dengan membuat anggaran yang jelas, kamu bisa tetap menikmati gaji tanpa rasa khawatir. Bagaimana caranya? Kamu bisa membuat anggaran sesuai peruntukannya, salah satunya dengan rumus: 10-20-30-40, yaitu 10% dari pendapatan untuk investasi, 20% untuk pribadi, 30% untuk cicilan utang, dan 40% untuk biaya hidup.

Angka di atas hanya patokan saja dan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Intinya, kamu tetap bisa membuat anggaran yang dialokasikan untuk keperluan pribadi, sehingga hidup kamu tetap gembira tanpa rasa khawatir.

Penggunaan Kartu Kredit Berbahaya

Anggapan di atas tentu salah besar. Kenapa? Jika kamu menggunakannya denganĀ  bijak, maka kartu kredit sangat menguntungkan. Apalagi, kartu kredit sering memberikan promo yang menarik seperti diskon, cicilan 0%, dan sebagainya. Namun, pastikan juga kamu menggunakan kartu kredit untuk hal yang berguna, bukan hanya untuk memenuhi keinginan yang tidak penting atau untuk memenuhi gaya hidupmu.

Pastikan juga kamu untuk menghindari tunggakan utang untuk mengurangi risiko pembayaran denda. Selain itu, pilih juga kartu kredit dengan biaya tahunan yang rendah. Berhati-hatilah jika memilih kartu kredit yang menawarkan banyak promo karena semakin banyak promo, semakin tinggi juga suku bunga dan fine print atau tulisan kecil yang berisi informasi mengenai suku bunga atau persyaratan lain yang bisa berubah sesuai kondisi bank.

Menyiapkan Tabungan Darurat hingga 6x Biaya Hidup

Kebanyakan orang menganggap bahwa setiap orang harus memiliki dana darurat yang bisa mencukupi biaya hidup selama 3-6 bulan atau lebih yang bisa  digunakan ketika tidak memiliki penghasilan. Di Amerika, hanya 28% orang yang berhasil melakukan hal ini. Menurut perencana finansial Sophia Bera, lebih baik mulailah menabung pelan-pelan dengan jumlah kecil. Kamu juga bisa memilih produk deposito agar bisa lebih bijaksana dalam menarik tabungan. Nah, kamu bisa ikuti cara tepat mempersiapkan dana darurat di sini.

Itulah beberapa mitos perencanaan keuangan yang perlu kamu pahami. Jadi, jangan sampai kemakan mitos lagi ya. Perencanaan keuangan penting dilakukan sejak dini. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perencanaan keuangan. Kamu bisa mulai melakukannya dari sekarang.

Selain itu, agar perencanan keuangan bisa terlaksana dengan matang, hindari untuk berutang. Karena nantinya justru akan membuat perencanaan keuangan yang kamu buat jadi berantakan. Untuk menghindari utang, kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id ketika membutuhkan dana darurat di luar anggaran atau perencanaan yang telah kamu buat. Jadi tunggu apalagi? Manfaatkan KINI.id sekarang juga!