5 Kesalahan Dalam Penggajian yang Wajib Dihindari Perusahaan

Kesalahan dalam penggajian merupakan salah satu masalah besar yang mungkin pernah terjadi di beberapa perusahaan. Jika hal ini terjadi, mungkin saja perusahaan bisa kehilangan kredibilitas maupun kepercayaan dari karyawannya. Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penggajian karyawan.

Apalagi banyak sekali detail gaji karyawan yang harus dihitung dengan tepat. Belum lagi jika perusahaan memiliki ribuan karyawan dengan gaji dan tunjangan yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan dalam penggajian yang sering terjadi di perusahaan.

Kelebihan atau Kekurangan Membayar Gaji Karyawan

Kelebihan maupun kekurangan membayar gaji karyawan mungkin pernah terjadi di beberapa perusahaan. Apakah perusahaan kamu juga pernah mengalaminya? Biasanya hal ini terjadi karena buruknya tracking data karyawan. Misalnya saja data cuti karyawan, cuti berbayar, deduction, lembur, dan elemen lainnya yang membuat personalia seringkali pusing dan kebingungan dan menyebabkan mislead dalam menghitung gaji.

Jika perusahaan melakukan kesalahan dengan membayar gaji yang kurang, maka perusahaan wajib  membayarkan kekurangan gaji tersebut kepada karyawan bersangkutan. Mungkin perusahaan bisa saja langsung membayarkannya, namun jika kesalahan ini sering terjadi, pasti akan merugikan karyawan.

Sedangkan, jika perusahaan kelebihan membayar gaji karyawan, maka perusahaan bisa mengklaim kembali gaji yang lebih tersebut. Namun, bukan berarti hal ini mudah dilakukan karyawan. Misalnya saja jika kesalahan dalam penggajian karyawan sudah terjadi dalam waktu yang lama, maka tentu saja karyawan tersebut akan berpikir bahwa gaji tersebut adalah haknya. Hal inilah yang membuat perusahaan akan sulit mengklaim gaji tersebut.

Tidak Memperhatikan Peraturan Tenaga Kerja Terbaru

Aturan mengenai tenaga kerja sering mengalami perubahan. Oleh karena itu, pihak HRD atau manajemen perusahaan wajib meng-update informasi tersebut. Apalagi, banyak aturan yang mengatur mengenai upah karyawan, misalnya saja mengenai UMP, upah lembur, BPJS Ketenagakerjaan, dan sebagainya. Jangan sampai pihak HRD dan manajemen tidak update mengenai informasi tersebut dan dianggap lalai terhadap peraturan yang berlaku. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan bisa saja dikenakan sanksi oleh dinas tenaga kerja yang nantinya tentu akan merugikan perusahaan.

Salah Hitung Jam Kerja

Kesalahan lainnya yang sering terjadi adalah kesalahan menghitung absensi, jumlah jam, dan juga shift rostering. Apalagi jika perusahaan kamu memberlakukan beberapa jam kerja dan memiliki banyak karyawan. Nah, kasus ini sering terjadi ketika perusahaan juga memberlakukan lembur. Banyak HRD yang sering kesulitan dalam menghitung rumus lemburan. Selain itu, dalam kasus shift rostering, seringkali tim HRD melakukan kesalahan seperti bentrok jadwal atau double shift yang tidak berimbang yang akhirnya berujung dengan eksploitasi karyawan yang jelas melanggar undang-undang yang berlaku.

Layanan Payroll Bank yang Terbatas

Saat ini banyak perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan perbankan dalam memberikan layanan pembayaran gaji karyawan. Namun, ternyata keterlibatan pihak ketiga ini justru bisa menjadi faktor terjadinya kesalahan dan hambatan dalam penggajian karyawan. Misalnya, perusahaan perlu menyesuaikan spesifikasi teknologi yang ada. Selain itu, pembayaran melalui bank juga tidak memiliki fitur kustomisasi, artinya kemungkinan adanya kesalahan perhitungan bisa saja terjadi.

Keterlambatan Penggajian

Penggajian yang tidak terotomasi sering membuat keterlambatan distribusi gaji. Penggajian dengan cara manual biasanya membutuhkan waktu lama. Karena pihak HRD perlu melakukan repetitive check yang membutuhkan waktu lama, sehingga bisa menyebabkan terlambatnya distribusi gaji. Selain karena repetitive check, kesalahan teknis yang dilakukan pihak HRD juga menyebabkan keterlambatan penggajian.

Nah, itulah beberapa kesalahan dalam penggajian yang sering terjadi di beberapa perusahaan. Dengan sering terjadinya kesalahan dalam penggajian karyawan ini, perusahaan mungkin saja bisa kehilangan kepercayaan dan kredibilitas perusahaan pun turun di mata karyawan.

Untuk memperbaikinya, perusahaan bisa memberikan benefit tambahan untuk seluruh karyawan seperti benefit pembayaran gaji di muka atau pembayaran gaji instan. Perusahaan bisa dengan mudah memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk membantu memberikan benefit pembataran gaji instan ini. Dengan adanya aplikasi KINI.id, perusahaan tidak perlu khawatir dalam menghitung gaji yang sudah diambil karyawan sebelum tanggal gajian. Karena KINI.id akan memberikan laporan setiap bulannya. Sehingga, kesalahan penggajian pun akan berkuran. Jadi tunggu apalagi? Daftarakan seluruh karyawan di aplikasi KINI.id