Sebab-Akibat Gaya Hidup Konsumtif & Cara Menghindarinya dengan Tepat

Di era perkembangan zaman seperti saat ini, apa pun bisa didapatkan dengan mudah. Bukan hanya memiliki dampak positif, ternyata teknologi yang semakin canggih ini juga bisa menuntut kita untuk meningkatkan daya beli dan menjadikan kita memiliki gaya hidup konsumtif.

Memiliki daya beli memang hal yang patut disyukuri. Namun, dengan memiliki daya beli ini bukan berarti kamu bisa menghamburkan uang untuk membeli barang-barang yang kamu inginkan secara berlebihan. Bersifat konsumtif akan menyebabkan pemborosan yang akan merugikan dan seringkali membuat kita menyesal.

Penyebab Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah gaya hidup di mana seseorang yang secara berlebihan membeli suatu barang atau jasa dengan mengutamakan keinginannya daripada kebutuhannya. Jika dibiarkan secara terus menerus akan berdampak pada pemborosan. Tapi tahukah kamu apa penyebabnya?

1. Persepsi Jangka Pendek

Ketika ingin belanja, biasanya seseorang tidak mempertimbangkannya secara jangka panjang. Biasanya mereka langsung memutuskan untuk membeli apa yang diinginkan. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor seperti promo dan diskon untuk barang-barang yang tidak dibutuhkan. Padahal, asuransi dan investasi merupakan kebutuhan jangka panjang yang perlu diperhatikan.

2. Kurangnya Kesadaran akan Lingkungan

Meski kampanye lingkungan semakin sering kita dengar, namun ternyata kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia masih minim. Misalnya, kehadiran kantong plastik berbayar yang bertujuan untuk mengurangi penggunaannya tidak semua masyarakat memerhatikannya. 

Hal ini terjadi karena masih banyak orang yang membeli dan menggunakan kantong plastik untuk berbagai keperluan. Padahal saat ini sudah banyak kampanye yang meminta kita untuk menggantinya dengan tas kain.

3. Bergantung pada Teknologi

Saat ini banyak orang yang bergantung pada teknologi seperti gadget, internet, dan layanan fintech. Hal ini juga bisa menjadi salah satu penyebab kebanyakan orang bertransaksi di situs e-Commerce dan membeli produk di toko ritel melalui aplikasi e-wallet. Sehingga tidak terasa dana yang dihabiskan sudah lebih dari anggaran yang dibuat.

4. Kebiasaan Berkelompok

Kebanyakan orang Indonesia senang berbaur di dalam satu kelompok, seperti pertemanan, tempat tinggal, hingga komunitas. Padahal, anggota kelompok sangat mudah mempengaruhi satu sama lain untuk membeli sesuatu.

Jika ada anggota yang superior dan membeli sesuatu, maka lainnya juga akan mengikutinya. Untuk menghindari gaya hidup konsumtif, kamu tetap boleh berkelompok namun tetap perhatikan keuanganmu dan sesuaikan dengan kebutuhan.

Akibat Gaya Hidup Konsumtif

Ada banyak akibat dan dampak yang akan kamu alami jika memiliki gaya hidup konsumtif, salah satunya berpengaruh terhadap kondisi finansial kamu. Jika sifat konsumtif sudah menjadi kebiasaan, sifat boros pun tidak dapat dihindari. Pemborosan inilah yang akan mengganggu kesehatan finansial kamu yang akan menyebabkan kondisi keuangan yang melemah. Jika kondisi keuangan melemah, maka daya beli kamu pun akan berkurang secara berkala. Sementara tingkat kebutuhan akan bertambah seiring berjalannya waktu. 

Cara Menghindari Sifat Konsumtif

Setelah mengetahui dampak negatif dari sifat konsumtif, tentu kamu perlu  menghindarinya. Jika tidak bisa kamu hindari, maka kamu akan terjebak ke dalam masalah keuangan yang serius, salah satunya terlilit utang. Bagi kamu yang ingin menghindari sifat konsumtif, di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

1. Menyusun Anggaran Belanja

Jika ingin menghilangkan kebiasaan konsumtif, cobalah mulai dengan menyusun anggaran belanja per bulannya. Di mana, setiap pengeluaran harus dicatat dan diatur. Cara ini bisa menentukan target pengeluaran kamu setiap bulan. Setelah menyusunnya dengan tepat, pastikan juga kamu untuk menjalankannya dengan baik dan kendalikan diri agar tidak tergoda dengan kebiasaan berbelanja.

2. Menabung

Menabung menjadi salah satu cara tepat untuk menghilangkan perilaku konsumtif. Meski terlihat biasa saja, namun menyisihkan penghasilan bukanlah hal yang mudah, khususnya bagi orang dengan sifat konsumtif.

Untuk permulaan, kamu tidak perlu menabung dalam jumlah banyak, cobalah mulai dengan menyisihkan sekitar 5% atau 10% dari penghasilan, dan tambahlah seiring bertambahnya waktu dan penghasilanmu yang terus bertambah. Jika dilakukan secara rutin, jumlah tabungan akan semakin banyak dan menjadi dana cadangan di masa depan.

3. Menetapkan Prioritas

Jika menemukan penawaran menarik, jangan terburu-buru membelinya. Kamu harus mengutamakan pengeluaran yang menjadi prioritas. Jika kebutuhan terpenuhi, berarti keinginan bisa terpenuhi jika ada sisa dana.

Jangan sampai kamu memenuhi keinginan terlebih dahulu, kemudian mengesampingkan kebutuhan. Jika uang habis dan ada kebutuhan yang harus dipenuhi, mau tidak mau kamu harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Jika dibiarkan secara terus menerus ini juga bisa menyebabkan masalah keuangan yang serius.

4. Hindari Penggunaan Kartu Kredit

Perilaku konsumtif juga sering dipengaruhi kartu kredit. Hal itu karena kemudahan yang ditawarkan kartu kredit membuat orang tidak lagi memikirkan jumlah uangnya. Banyak orang yang tidak menyadari nominal kartu kredit yang dihabiskan. Biasanya, mereka akan menyesal setelah mengecek tagihan.

Untuk menghindari penggunaan kartu kredit, kamu bisa mamanfaatkan aplikasi KINI.id ketika butuh dana untuk memenuhi kebutuhan daruratmu. Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa mencairkan gaji di muka, tanpa perlu menunggu tanggal gajian dengan jumlah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Sehingga, kamu tidak perlu lagi menggunakan kartu kredit atau pinjaman online yang memberikan bunga tinggi.

5. Kurangi Bepergian

Bepergian atau jalan-jalan memang menjadi momen yang menyenangkan, namun bisa berbahaya jika menjadi kebiasaan. Selain itu, uang kamu juga akan terkuras habis jika digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan kebutuhan.

Jika kamu termasuk orang yang hobi  jalan-jalan, maka kemungkinan besar akan tergiur dengan apa saja, salah satunya keinginan untuk berbelanja. Meski awalnya tidak berencana untuk berbelanja, namun beda halnya jika saat bepergian kamu  melihat sesuatu yang menggiurkan.

6. Memiliki Komitmen

Perilaku konsumtif bisa kamu hilangkan dengan cara berkomitmen terhadap diri sendiri. Hal itu dilakukan untuk membantu kamu menahan diri untuk membeli barang yang tidak penting. Sehingga, rencana masa depanmu bisa segera terwujud.

Itulah beberapa hal mengenai gaya hidup konsumtif. Bagi kamu yang tidak ingin terjerat masalah keuangan lebih dalam lagi, cobalah untuk menghindari gaya hidup ini dan cobalah sesuaikan kembali gaya hidupmu dengan penghasilanmu.