Tidak ada orang yang bisa menghindari untuk tidak berutang. Apalagi bagi kaum milenial yang memiliki gaya hidup yang tinggi. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui tips sebelum berutang.
Bukan hanya milenial, orang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak juga masih sering berutang. Hal ini biasanya karena pendapatan yang pas-pasan atau tidak bisanya mengelola keuangan dengan baik.
Keinginan untuk berutang di zaman sekarang pun menjadi kebiasaan dari beberapa orang. Apalagi saat ini sudah ada kemudahan untuk berutang seperti tersedianya aplikasi peminjaman uang, hingga online shopping yang menawarkan promo cicilan yang menarik.
Namun, nyatanya tidak semua utang adalah kesalahan. Kamu diperbolehkan untuk berutang untuk kebutuhan yang sifatnya produktif dan nilainya masih di bawah kendali. Nah, agar kamu terhindar dari utang yang negatif, di bawah ini adalah beberapa tips sebelum berutang agar kamu tidak masuk ke dalam jeratan utang yang tidak baik.
Berutang Demi Tujuan Produktif
Ketika ingin berutang, hal pertama yang perlu dipastikan sejak awal adalah tujuan dari berutang itu sendiri. Pastikan kamu berutang untuk produktif, bukan konsumtif. Utang akan menjadi produktif jika utang tersebut bisa menjadi aset jangka panjang, menghasilkan penghasilan tambahan, hingga menambah produktivitas dalam bekerja.
Misalnya setelah dihitung-hitung biaya transportasi ke kantor menggunakan angkutan umum selama sebulan mencapai Rp500 ribu. Setelah dibandingkan dengan cicilan motor dan uang bensin selama sebulan ternyata tidak beda jauh, Sehingga, utang tersebut bisa menjadi produktif karena bisa mengganti biaya transportasi menjadi aset juga menambah efektivitas waktu menuju kantor.
Batasi Nilai Cicilan
Ketika kamu merencanakan keuangan pribadi, biasanya dikenal strategi anggaran 4-3-3. Di mana 40% untuk alokasi biaya kebutuhan rutin, 30% untuk cicilan dan asuransi, dan 30% untuk alokasi saving dan investing.
Jadi, ketika kamu ingin berutang pastikan nilai cicilannya dibatasi dan tidak melebihi 30% penghasilan. Alangkah baiknya jika utang tersebut di bawah dari 30% agar kebutuhan lainnya juga terpenuhi. Karena, penghasilan bukan cuma digunakan untuk bayar utang tapi juga ada kebutuhan rutin bulanan dan dana investasi masa depan yang perlu dipersiapkan.
Hitung Ulang Biaya Bulanan
Sebelum kamu berutang, cobalah untuk menghitung kembali anggaran keuangan selama sebulan, apakah terdapat alokasi keuangan yang terganggu? Lalu apakah sisa penghasilan setelah dipotong utang masih bisa memenuhi kebutuhan rutin dan investasi? Jika kondisinya kurang baik dan berdampak pada kondisi keuangan yang berantakan, maka ada baiknya kamu memikirkan kembali bahkan sebisa mungkin kurangi porsi cicilannya atau tunda untuk berutang jika perlu.
Pastikan Total Utang Tidak Melebihi Aset
Kamu juga perlu memastikan bahwa utang tidak melebihi nilai aset yang kamu miliki. Bagaimana caranya? Kamu bisa membuat neraca keuangan dimulai dari mencatat seluruh nilai aset (kekayaan) yang dimiliki, kemudian catat seluruh nilai utang yang dimiliki. Hal ini ditujukan untuk kondisi darurat di luar rencana jika nantinya kamu tidak bisa memenuhi kewajiban untuk membayar utang.
Itulah beberapa tips sebelum berutang yang perlu kamu perhatikan dan jadi pertimbangan. Pastikan kamu memikirkan dengan matang sebelum kamu memutuskan untuk berutang. Pastikan juga kamu berutang untuk memenuhi kebutuhanmu, bukan lagi keinginan yang impulsif.
Nah, jika kamu butuh dana darurat untuk kebutuhan sehari-hari, kamu tidak perlu berutang. Karena saat ini kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa dengan mudah mencairkan gaji di awal tanpa perlu menunggu tanggal gajian untuk memenuhi kebutuhan darurat. Jadi tunggu apalagi? Manfaatkan aplikasi KINI.id sekarang!