4 Perbedaan Cara Merekrut Milenial dan Gen Z yang Perlu Diperhatikan

Generasi milenial dan generasi Z merupakan salah satu generasi yang tumbuh di era digital. Sehingga, hampir semua orang di generasi ini membutuhkan akses internet 24/7. Namun, meski memiliki kesamaan dalam kebutuhan teknologi, kedua generasi ini membutuhkan  strategi dan pendekatan yang berbeda dalam hal perekrutan. Hal ini karena merekrut milenial dan gen z memiliki perbedaan dalam ekspektasi pekerjaan, apa yang menarik bagi mereka, serta apa yang diinginkan dari tempat kerja.  Di bawah ini adalah beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk merekrut milenial dan gen Z.

Sumber Perekrutan

Kedua generasi ini bisa direkrut melalui program referral atau rujukan karyawan. Meski begitu, keduanya memiliki preferensi yang berbeda. Di mana, generasi milenial menyukai job board atau job portal untuk mencari lowongan pekerjaan. Sedangkan gen Z paling tertarik pada hiring event, terutama rekrutmen di kampus, career center di sekolah, dan situs web perusahaan. Jadi, pastikan perusahaan memilih sumber perekrutan yang tepat untuk menarik kedua generasi ini.

Memberikan apa yang penting bagi kandidat

Gaji dan work-life balance menjadi hal utama yang paling diinginkan dan menarik bagi kedua generasi ini. Namun, dalam mempertimbangkan tawaran perusahaan, generasi milenial lebih melihat pada kesempatan untuk mengembangkan karir. Berbeda dengan Gen Z yang lebih mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang ditawarkan. 

Jadi, ketika kamu ingin merekrut milenial, perusahaan bisa menawarkan kepastian karir dan promosi di tempat kerja. Sedangkan jika ingin menarik Gen Z, soroti kontribusi peran mereka dalam perusahaan nantinya, serta apa yang akan mereka capai dalam beberapa bulan ke depan di perusahaan tersebut.

Membangun reputasi perusahaan

Kedua generasi ini akan melakukan research secara online untuk mencari tahu reputasi perusahaan yang akan menjadi tempat kerja mereka. Di mana, generasi milenial lebih suka mendengarkan testimoni dari karyawan atau mantan karyawan di perusahaan tersebut. Sedangkan Gen Z lebih tertarik mengunjungi situs web perusahaan.

Oleh karena itu, jika ingin menarik gen Z dengan tepat, perusahaan perlu membangun employer brand dengan membuat situs perusahaan. Pastikan juga situs tersebut mudah diakses dan memiliki tampilan dan konten branding yang menarik. Sedangkan, jika ingin menampilkan citra perusahaan di depan milenial, perusahaan bisa memanfaatkan karyawan sebagai duta perusahaan dalam menyampaikan cerita positif.

Menawarkan benefit yang dibutuhkan

Kedua generasi ini sama-sama sama membutuhkan benefit dalam bentuk asuransi kesehatan, cuti berbayar, dan tabungan pensiun. Di mana, generasi milenial menginginkan bonus dan insentif, dan Gen Z lebih tertarik pada cuti melahirkan dan cuti ayah.  Cobalah tawarkan benefit sesuai keinginan mereka, sehingga perusahaan lebih mudah untuk menarik kandidat agar memilih perusahaan tersebut

Selain benefit tersebut, perusahaan juga bisa menawarkan benefit yang sedang tren di masa ini, yaitu benefit pemberian akses pembayaran gaji fleksibel. Di mana dengan benefit ini karyawan bisa dengan mudah mengakses gaji mereka kapan pun dan di manapun tanpa perlu menunggu tanggal gajian.

Sehingga, hal ini bisa membantu dan memberikan solusi bagi karyawan yang mengalami masalah finansial atau butuh dana darurat di pertengahan bulan. Perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk memberikan akses pembayaran gaji fleksibel.

Di mana, dengan KINI.id, perusahaan tidak perlu menyiapkan anggaran tambahan dan hanya perlu mendaftarkan seluruh karyawan ke dalam aplikasi KINI.id. Sehingga, karyawan bisa langsung menikmati benefitnya tanpa perlu mengganggu keuangan perusahaan. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan seluruh karyawanmu sekarang juga di aplikasi KINI.id.