Bukan hanya sekedar mengurus penggajian, rekrutmen, atau strategi retensi karyawan, seorang HR juga bertanggung jawab untuk menangani keluhan karyawan. Keluhan karyawan inilah yang menjadi salah satu tantangan HR yang akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani.
Salah satunya adalah dapat membuat hubungan antar karyawan menjadi renggang, muncul rasa ketidakpercayaan, dan mudah curiga. Sehingga nantinya komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan menjadi sulit dan mengalami banyak hambatan dan membuat pekerjaan menjadi tidak maksimal.
Di sisi lain, konflik di tempat kerja juga dapat berimbas terjadinya ketidakseimbangan hidup karyawan, bisa berupa ketidakseimbangan individu dan sosial. Biasanya, karyawan yang terlibat konflik akan menjadi pribadi yang egois, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, mementingkan diri sendiri, serta tidak memiliki semangat dan hidupnya penuh dengan tekanan.
Dengan adanya dampak tersebut, maka sangat jelas akan merugikan perusahaan karena membuat kinerja perusahaan secara keseluruhan akan menurun. Lalu apa saja masalah dan keluhan karyawan yang sering terjadi di perusahaan dan bagaimana cara menghadapinya?
Konflik antara atasan dan bawahan
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara atasan dan bawahan, mulai dari bawahan yang tidak memberikan kinerja memuaskan, atasan yang gagal memberikan feedback dengan tepat, atau adanya kesalahpahaman ketika berkomunikasi.
Meski normal terjadi pada perusahaan, satu hal yang menyebabkan masalah ini bisa berbahaya pada perusahaan adalah ketika hal tersebut mempengaruhi kinerja. Konflik ini dapat menyebabkan kemunduran bagi perusahaan atau terhambatnya pencapaian tujuan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Untuk mengatasi konflik ini, tim HR dapat menjadi pihak penengah dan membantu kedua belah pihak untuk memilah antara permasalahan profesional atau pribadi, serta membantu mereka dalam menyikapi masalah yang terjadi secara lebih tepat.
Konflik antar sesama karyawan
Konflik ini seringkali terjadi ketika karyawan memiliki ketidaksetujuan yang mendalam tentang bagaimana melakukan sesuatu atau saat karyawan merasa direndahkan. Masalah tersebut bisa menjadi serius, bukan hanya untuk karyawan yang terlibat, namun juga bisa menjadi masalah internal yang lebih besar dan mengakibatkan rusaknya kerja sama dalam perusahaan. Dampak terburuknya, lingkungan kerja akan menjadi tidak kondusif dan mengganggu karyawan lainnya yang pada awalnya tidak terlibat.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak HR bisa melakukan mediasi sebelum masalah menjadi lebih besar. Mediasi bisa menjadi langkah spesifik yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang dapat diterima segala pihak. Biasanya tim HRD yang akan menjadi mediator untuk konflik antar karyawan.
Komunikasi yang buruk
Buruknya komunikasi internal perusahaan juga sering menjadi masalah yang terjadi dalam perusahaan. Di mana, tanpa adanya komunikasi yang efektif tentu akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Misalnya, tim marketing membuat promosi bisnis, namun karena komunikasi yang buruk, maka tim marketing tidak menyampaikan promosi tersebut ke bagian penjualan. Sehingga menyebabkan tidak sampainya promosi yang sudah dibuat dan berakibat angka penjualan pun tetap sama, karena tidak jalannya promosi tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, HR bisa melakukan beberapa cara misalnya:
- Membuat semua karyawan memperoleh informasi yang dibutuhkan demi pencapaian tujuan perusahaan.
- Mengomunikasikan visi dan misi perusahaan.
- Membiarkan karyawan membagi pendapatnya dan umpan balik.
- Tidak menunda untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki beberapa karyawan yang merasa tidak puas dengan perusahaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya seperti pekerjaan yang kurang menantang, gaji yang kurang pantas, kondisi kerja dan rekan kerja yang kurang mendukung, atau ketidaksesuaian kepribadian dengan pekerjaan yang dilakukan.
Untuk mengatasinya, pihak HR atau manajemen dapat mengamati faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja kemudian memberikan perhatian lebih terhadap faktor-faktor tersebut.
Kurangnya pelatihan karyawan
Setiap karyawan pasti ingin berkembang, baik dari sisi pengalaman, karir, hingga skill. Namun, banyak perusahaan yang sering mengabaikan masalah ini dan akhirnya berakibat pada kinerja karyawan yang dinilai tidak memadai, dan pribadi yang bersangkutan yang disalahkan.
Ketika karyawan merasa disalahkan tanpa adanya dukungan perusahaan untuk menyelesaikan masalah, maka karyawan akan merasa kecewa dan bisa saja melakukan hal-hal yang lebih buruk lagi. Jika hal ini terjadi, ada baiknya pihak perusahaan mengintrospeksi sistem pelatihan terlebih dahulu. Karena dengan pelatihan inilah perusahaan tidak akan rugi, justru akan membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya.
Itulah beberapa konflik yang sering menjadi tantangan HR di suatu perusahaan. Nah, kira-kira konflik apa yang sedang terjadi di perusahaan kamu? Untuk mengurangi konflik dan masalah karyawan, perusahaan bisa memberikan benefit karyawan salah satunya pemberian gaji instan atau gaji fleksibel.
Perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk memberikan benefit gaji instan atau gaji fleksibel. Dengan aplikasi KINI.id, karyawan bisa dengan mudah mencairkan gaji mereka kapan dan di mana saja tanpa harus menunggu tanggal gajian. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu repot mengurus gaji karyawan yang ingin dicairkan, sehingga arus kas pun tetap terjaga.