Mau Memanfaatkan Layanan EWA? Ini Dia Cara Perhitungannya Agar Kamu Tidak Terjebak!

Perusahaan kamu telah menerapkan benefit EWA atau earned wage access dan kamu ingin menggunakannya tapi bingung bagaimana cara menghitung EWA per harinya?

Pada dasarnya, earned wage access (EWA) adalah benefit yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan benefit ini, karyawan bisa menarik gaji mereka tanpa perlu menunggu tanggal gajian yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Biasanya, karyawan menarik gaji untuk berbagai keperluan yang sifatnya mendesak, seperti biaya pengobatan, perbaikin rumah, hingga kebutuhan makanan. Sehingga nantinya benefit ini dapat membantu karyawan untuk mengurangi stres finansial yang sebelumnya biasa mereka rasakan.

Benefit EWA hanya membuat boros?

Kemudahan yang ditawarkan perusahaan ini sebenarnya memiliki banyak keuntungan. Misalnya saja ketika kamu butuh biaya pengobatan di pertengahan bulan dan nyatanya uang kamu tidak cukup. Meski biasanya biaya pengobtan ditanggung perushaan, namun karyawan perlu menggunakan uang sendiri sebelum nantinya diganti perusahaan.

Jika kondisi ini terjadi, maka benefit EWA bisa menjadi solusi tepat yang bisa kamu lakukan. Kamu tidak perlu berutang atau mengambil dana darurat, tapi hanya perlu mengambil gaji di awal sesuai dana yang kamu butuhkan.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menggunakan benefit ini dengan bijak. Sehingga membuat banyak orang beranggapan bahwa benefit earned wage access hanya membuat karyawan jadi boros. Misalnya, mereka ingin mengganti gadget terburu-buru dan akhirnya memanfaatkan gaji instan. Atau ketika di tengah bulan mereka tidak punya dana untuk berkumpul dan nongkrong bersama teman, akhirnya menggunakan benefit EWA. Inilah yang membuat orang beranggapan bahwa EWA hanya membuat keuangan boros.

Cara Menghitung EWA Per Hari

Pemerintah Indonesia telah mengatur ketentuan jam kerja perusahaan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2013. Dalam UU tersebut, perusahaan dapat mengaplikasikan dua skema yaitu 5 hari kerja dengan 8 jam operasional per hari, atau 6 hari kerja dengan 7 jam operasional.

Berdasarkan aturan di atas, berikut adalah beberapa contoh dan cara menghitung gaji di EWA:

1. Perusahaan dengan skema 5 hari kerja per minggu

Andri bekerja di perusahaan yang telah bergabung dengan aplikasi gaji instan KINI.id dengan skema 5 hari kerja per minggu, sehingga total hari kerja selama sebulan adalah 22 hari. Kemudian, Andri mendapatkan gaji per bulan sebesar Rp10.000.000.

Rumus yang bisa digunakan untuk menghitung jumlah EWA adalah:

Gaji Per Bulan : Total Hari Kerja

Sehingga, EWA yang Andri terima per harinya yaitu:

Rp10.000.000 : 22 hari = Rp454.545

Kemudian Andri mengajukan gaji instan setelah melewati 10 hari kerja, maka gaji maksimal yang bisa Andri tarik pada tanggal tersebut maksimal adalah Rp4.545.450.

Namun, Andri hanya mengambil gaji di tengah bulan sebesar Rp2.000.000 untuk membayar pajak mobilnya.

Sehingga, gaji yang diterima Andri di tanggal gajian hanya sebesar Rp10.000.000 – Rp2.000.000 (gaji yang diambil di tengah bulan) yaitu Rp8.000.000

2. Perusahaan dengan skema 6 hari kerja per minggu

Berbeda dengan Andri, Rani bekerja di perusahaan yang telah bergabung dengan aplikasi gaji instan KINI.id dengan skema 6 hari kerja per minggu, sehingga total hari kerja selama sebulan adalah 26 hari. Kemudian, Rani mendapatkan gaji per bulan sebesar Rp10.000.000.

Dengan rumus yang bisa digunakan untuk menghitung jumlah EWA yaitu (Gaji Per Bulan : Total Hari Kerja), maka EWA yang bisa diterima Rani sebesar:

Rp10.000.000 : 26 hari = 384.615

Kemudian Rani mengajukan gaji instan setelah melewati 10 hari kerja, maka gaji maksimal yang bisa Rani tarik pada tanggal tersebut maksimal adalah Rp3.846.150.

Namun, Rani hanya mengambil gaji di tengah bulan sebesar Rp1.000.000 untuk membayar cicilan handphonenya. Sehingga, gaji yang diterima Rani di tanggal gajian hanya sebesar Rp10.000.000 – Rp1.000.000 (gaji yang diambil di tengah bulan) yaitu Rp9.000.000.

Nah, itulah cara menghitung EWA per hari yang perlu kamu pahami sebelum menggunakannya. Jadi, meskipun kamu bisa mengambil gaji maksimal, pastikan kamu menggunakan gaji di tengah bulan sesuai dengan dana yang memang kamu butuhkan.