Mengenal Sistem Reimbursment Kesehatan Karyawan yang Diberikan Perusahaan

Kesehatan karyawan menjadi hal penting yang harus diperhatikan perusahaan. Karena, karyawan yang sehat akan mampu memberikan kinerja terbaiknya. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan memberikan benefit berupa layanan kesehatan dengan sistem reimbursement atau dikenal juga sebagai klaim kesehatan perusahaan yang bertujuan untuk mensejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.

Program ini diberikan perusahaan untuk mengganti biaya kesehatan karyawan mulai dari biaya dokter hingga biaya obat-obatan. Meski banyak perusahaan yang memberikan benefit ini, kebijakan dan proses reimbursmentnya tentu berbeda-beda.

Ketentuan Reimbursement Perusahaan

Perawatan kesehatan yang diberikan perusahaan oleh karyawannya terbagi atas beberapa tipe. Di bawah ini adalah ketiga tipe ketentuan reimbursement yang sesuai dengan deductible expense (penghasilan bruto).

1. Tunjangan Pengobatan Karyawan Akan Diambil Kembali

Aturan ini didapat dari gaji karyawan yang termasuk didalamnya tunjangan pengobatan. Sehingga, ketika karyawan sakit, karyawan yang bersangkutan akan dirujuk ke klinik atau rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan. Namun, setelah pengobatan selesai, gaji karyawan akan dipotong untuk mengganti biaya yang digunakan untuk perawatan tersebut.

2. Tunjangan Pengobatan Karyawan Bersama dengan Penghasilan

Dengan aturan ini, setiap bulannya karyawan akan menerima tunjangan pengobatan yang telah ditetapkan perusahaan dan karyawan tersebut bebas menggunakannya. Sehingga, saat karyawan sakit, mereka sendiri yang akan mengganti biayanya dan tidak perlu mengajukan reimbursement.

3. Tunjangan Pengobatan Akan Ditanggung Perusahaan

Dengan menggunakan fasilitas ini berarti perusahaan menyediakan dokter dan fasilitas kesehatan dalam perusahaan. Di mana, seluruh fasilitas dan perawatan di dalam kantor akan ditanggung perusahaan. Selain itu, perusahaan juga bisa menunjuk rumah sakit dan dokter yang telah bekerjasama dengan perusahaan. Sehingga, di akhir bulan pihak dokter dan rumah sakit bisa memberikan tagihan kesehatan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.

4. Tunjangan Pengobatan Karyawan yang Biayanya Ditanggung & Diganti Perusahaan

Ini merupakan fasilitas tunjangan kesehatan yang banyak digunakan perusahaan lain untuk karyawannya. Dengan aturan ini, maka karyawan bisa melakukan pengobatan di klinik atau rumah sakit sesuai dengan keinginan karyawan tersebut. Setelahnya, karyawan memberikan bukti berobat berupa kwitansi dan dokumen pendukung lainnya untuk diberikan ke perusahaan. Jika dianggap valid, maka perusahaan akan mengganti uang penggantian secara langsung ataupun berbarengan dengan tanggal gajian.

5. Perusahaan Memberikan Premi BPJS Kesehatan

Ada juga beberapa perusahaan yang memberikan premi pada BPJS Kesehatan dengan mendaftarkan karyawannya ke BPJS. Dengan aturan ini, perusahaan akan membayarkan premi ke pihak BPJS sesuai dengan gaji karyawan dan jika karyawan sakit, maka seluruh biaya akan ditanggung pihak BPJS. 

Prosedur Klaim Kesehatan Perusahaan

Prosedur klaim kesehatan di perusahaan cukup beragam dan berbeda di setiap perusahaan. Namun, umumnya karyawan bisa mengajukan klaim melalui divisi Human Resource Department (HRD). Caranya? Karyawan diharuskan mengisi formulir klaim dan menyertakan bukti berupa resep obat, diagnosa dokter, bukti pembayaran, dan sebagainya.

Selanjutnya, formulir akan diserahkan kepada HRD dan akan diperiksa apakah pengajuan dan persyaratan sesuai ketentuan dan menyertakan bukti yang valid atau tidak. Jika formulir dan bukti dinyatakan sesuai ketentuan dan valid, maka pihak perusahaan bisa memproses reimbursement karyawan dan membayarkan biaya pergantian tersebut di tanggal yang sudah disesuaikan.

Kelebihan & Kekurangan Reimbursement Kesehatan

Sistem reimbursement memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Di mana, dengan sistem ini karyawan bisa memilih berbagai instansi untuk melakukan pengobatan. Selain itu, untuk perusahaan memberikan reimbursement menjadi jauh lebih murah jika dibanding asuransi atau cashless. Kenapa? Karena perusahaan harus membayar iuran rutin setiap bulannya meski tidak digunakan. Sedangkan, dengan sistem reimbursement, perusahaan hanya perlu menyiapkan uang di dalam anggaran keuangan bisnis, dan digunakan ketika karyawan tersebut sakit.

Kekurangannya adalah karyawan harus menyiapkan uang pribadi di awal pengobatan dan kurang bisa diandalkan ketika dalam keadaan darurat dan karyawan tersebut tidak memiliki uang. Apalagi jika biaya yang dibutuhkan cukup banyak.

Namun, kamu sebagai perusahaan tetap bisa membantu karyawan memenuhi biaya pengobatan sebelum mengajukan reimbursement. Dengan aplikasi KINI.id, karyawan bisa mencairkan gaji di muka sesuai uang yang mereka butuhkan untuk berobat. Sehingga, mereka tidak perlu meminjam uang dan tetap bisa berobat meski dengan sistem reimburse.

Perusahaan juga tidak perlu khawatir mengenai gaji di muka, karena gaji yang bisa dicairkan karyawan maksimal sebesar jumlah hari kerja yang sudah mereka lalui. Setelah itu, di tanggal gajian, perusahaan bisa memotong gaji karyawan sesuai dengan uang yang mereka gunakan. Jadi, tunggu apalagi? Berikan kemudahan untuk karyawan dengan mendaftarkan mereka di aplikasi KINI.id.