Instrumen Tepat yang Bisa Dipilih untuk Menyimpan Dana Darurat

Pandemi yang terjadi sejak awal tahun 2020 membuka mata banyak orang. Saat ini banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya dana darurat. Di mana, dengan memiliki dan menyimpan dana darurat inilah kita bisa merencanakan keuangan yang sehat dan menjadi salah satu jaminan ketika terjadi masalah keuangan di kemudian hari. Misalnya ketika terdampak krisis, terkena PHK, terkena bencana alam atau musibah, membutuhkan uang untuk berobat, membutuhkan vitamin dan obat-obatan untuk mencegah terkenanya virus COVID-19 dan banyak lagi.

Widaya Yuliarti, Financial Planner mengungkapkan bahwa dana darurat adalah dana cadangan sebagai antisipasi untuk pengeluaran yang tidak terduga dan untuk mempersiapkan risiko untuk pengeluaran yang tidak terduga atau tidak bisa direncanakan sama sekali. Di mana, kita semua hidup dengan risiko, salah satunya risiko kehilangan pendapatan atau terjadi pengurangan pendapatan. Jika hal ini terjadi, maka yang bisa dilakukan adalah merencanakan atau mempersiapkannya.

Perlu diketahui, tujuan dana darurat adalah mempersiapkan kebutuhan yang tiba-tiba tanpa rencana. Oleh karena itu, dana darurat harus mudah dicairkan dan diambil. Jadi, ketika kamu ingin menyimpan dana darurat, ada hal yang harus diperhatikan mulai dari besaran dana darurat yang harus terus direvisi sesuai kenaikan status, pendapatan, dan pengeluaran tiap bulan, Instrumen harus bersifat aman, likuid, dan mudah diakses. Di bawah ini adalah beberapa instrumen yang cocok buat kamu menyimpan dana darurat

1. Rekening bank

Banyak orang yang memilih untuk menyimpan dana daruratnya pada rekening bank. Di mana, ketika kamu menyimpan uang di rekening bank, kamu bisa menarik uang tersebut kapan dan di mana saja. Selain itu, dari segi likuiditas, rekening bank juga unggul.

Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan kekurangannya, yaitu bunga yang rendah dan kamu harus membayar biaya administrasi setiap bulannya. Selain itu, risiko lainnya adalah terjadinya inflasi yang bisa menyebabkan nilai tabunganmu menurun.

2. Tabungan emas

Di era digital seperti saat ini membeli emas secara fisik mungkin sudah mulai banyak ditinggalkan. Di mana, membeli emas secara fisiki berarti kamu membutuhkan tempat penyimpanan yang aman. Oleh karena itu, saat ini banyak orang yang beralih ke investasi emas online atau digital.

Dengan instrumen ini, kamu tidak perlu menyimpan emas batangan lagi. Selain itu, kamu juga bisa menarik tabungan emasmu kapan dan di mana saja, sehingga sangat cocok untuk menyimpan dana darurat. Kenapa? Selain mudah dicairkan, nilai emas juga jarang turun. Namun, kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal seperti biaya administrasi dari tabungan emas, biaya cetak emas, biaya sertifikat emas, dan sebagainya.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Bagi kamu yang pertama kali mendengar istilah ini pasti bingung. Nah, reksa dana ini merupakan wadah atau tempat menghimpun dana masyarakat. Nantinya, dana tersebut diinvestasikan kembali oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri memiliki beberapa jenis mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga reksa dana saham.

Nah, bagi kamu yang ingin menyimpan dana darurat, ada baiknya kamu memilih instrumen reksa dana pasar uang. Di mana, instrumen ini memiliki risiko yang rendah dan memiliki return yang lebih tinggi dibanding menabung di rekening bank atau deposito. Untuk memulai investasi di instrumen ini, kamu juga bisa mulai dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Pencairannya pun cukup mudah dan cepat, yaitu maksimal 3 hari kerja setelah pengajuan.

4. Deposito

Deposito merupakan salah satu instrumen yang memiliki jatuh tempo yang berbeda-beda. Selain itu, instrumen ini juga tidak bisa dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, biasanya disesuaikan dengan keinginan investor, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun hingga 2 tahun. Sehingga tidak semua deposito bisa kamu pilih untuk menyimpan dana darurat.

Bayangkan jika saat ini kamu butuh dana darurat, tetapi jatuh tempo deposito masih 3 bulan lagi, tentu kamu akan kesulitan mencairkannya. Namun, kamu sebenarnya masih bisa mencairkan deposito sebelum waktunya, tapi kamu akan dikenakan denda. Jadi, bagi kamu yang ingin memilih instrumen deposito, pastikan kamu memilih instrumen deposito dengan jangka waktu pendek, misalnya satu atau tiga bulan.

Itulah empat instrumen yang bisa kamu pilih untuk menyimpan dana darurat. Di mana, semua instrumen di atas memiliki likuiditas yang cukup tinggi, aman dari risiko, dan memiliki nilai yang selalu naik setiap tahunnya, meskipun kecil.

Nah, bagi kamu yang belum menyimpan dana darurat dan saat ini membutuhkan uang untuk kebutuhan mendesak, kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan darurat tanpa harus berutang atau meminjam uang.

Karena KINI.id memiliki konsep hampir sama dengan kasbon. Di mana, uang yang bisa kamu terima sebesar maksimal gaji yang akan kamu terima di tanggal gajian. Namun, jumlahnya akan disesuaikan maksimal sebesar hari kerja yang telah kamu selesaikan. Dengan begitu, tidak ada lagi masalah utang atau pinjaman, sehingga kamu bisa bekerja lebih produktif tanpa memikirkan masalah keuangan.