Mengenal Sistem Hybrid Working yang Sedang Trend di Kalangan Milenial

Ketika pandemi melanda, banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan sistem kerja work from home sesuai anjuran pemerintah. Setelah hampir 2 tahun diberlakukannya kerja work from home, maka di masa new normal ini banyak juga perusahaan yang melakukan sistem hybrid working. Banyak yang berpendapat bahwa sistem ini cocok dilakukan sekarang, saat pandemi sudah mereda. Tapi apa itu hybrid working dan bagaimana penerapannya agar karyawan tetap produktif?

Apa itu Hybrid Working?

Hybrid working adalah sistem kerja kombinasi antara kerja dari kantor (Work From Office) dan kerja dari mana saja, termasuk dari rumah (Work From Home). Hybrid working sudah diterapkan di banyak perusahaan sejak teknologi semakin maju, khususnya penggunaan internet, smartphone, dan cloud computing. Ditambah, pandemi yang mendorong segala aktivitas harus dilakukan secara jarak jauh.

Menariknya, perubahan ini membuat banyak orang menyadari bahwa ternyata mereka tetap bisa bekerja tanpa harus berada di kantor. Sehingga membuat banyak orang akhirnya nyaman dan menjadi salah satu ekspektasi tersendiri dalam rekrutmen.

Cara Kerja Hybrid Working

Hybrid working terdiri dari tiga pilihan yaitu:

  • Beberapa karyawan bekerja di kantor, lainnya bekerja jarak jauh
  • Semua karyawan bekerja di kantor beberapa minggu, dan minggu lainnya semua bekerja jarak jauh
  • Kombinasi antara keduanya

Namun, umumnya sistem hybrid working dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Berdasarkan lingkungan kerja

a. Jarak jauh atau sesuai keinginan karyawan

Model ini cenderung mengutamakan kerja jarak jauh atau sesuai preferensi karyawan. Terdapat pro dan kontra dari model ini, yaitu:

ProKontra
Meningkatkan efisiensiPerlu pengaturan jadwal agar operasional tidak berantakan
Menumbuhkan rasa percaya di dalam timBisa melebihi kapasitas jumlah orang dan menyalahi peraturan
Tidak boros ruang dan tempat, sehingga bisa mematuhi protokol kesehatan

b. Office-first

Model ini kebalikan dari sistem hybrid di atas, di mana karyawan cenderung bekerja di kantor. Terdapat pro dan kontra dari model ini, yaitu:

ProKontra
Kerja tim dan kolaborasi lebih efisienTidak bisa diaplikasikan untuk perusahaan yang karyawannya tersebar di banyak lokasi
Tidak membutuhkan banyak penyesuaian digital
Tetap tersedia fleksibilitas untuk kerja jarak jauh

b. Berdasarkan scheduling

Sistem ini biasanya akan mengatur jadwal kedatangan karyawan ke kantor berdasarkan divisinya, biasanya per minggu (bergantian dengan divisi lain), atau menetapkan divisi A untuk datang di waktu tertentu. Terdapat pro dan kontra dari model ini, yaitu:

ProKontra
Bisa melakukan meeting face to face dengan efisienMenambah biaya operasional
Menghindari kapasitas berlebih
Menjaga dinamika timTidak cocok diterapkan oleh divisi yang sering memiliki jadwal meeting mendadak
Bisa dipraktikkan di perusahaan besar secara gradual

c. Berdasarkan Divisi

Sistem ini akan menetapkan tim mana yang harus bekerja di kantor atau rumah. Penyiapan ini paling baik untuk organisasi yang membutuhkan karyawan tertentu untuk bekerja di kantor. Pro dan kontra dari sistem ini, yaitu:

ProKontra
Meningkatkan efisiensiDapat menciptakan komunikasi tersendat antara yang WFO dan jarak jauh
Mengurangi biaya operasionalKebutuhan penggunaan teknologi atau komunikasi digital meningkat

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hybrid Working

Sistem hybrid working sendiri memiliki banyak kelebihan, tapi juga memiliki kekurangan. Lalu apa kelebihan dan kekurangan sistem ini?

KelebihanKekurangan
Biaya ruang kantor jadi lebih murahTimbulnya micro-management karena kurang rasa percaya dari atasan
Mendapatkan talent baru yang berasal dari mana sajaTimbul tantangan untuk berlaku adil dan inklusif terhadap karyawan
Karyawan lebih tangkas karena terbiasa bekerja di kantor dan rumahHarus memberikan tools yang menunjang pekerjaan mereka, kadang menghabiskan banyak biaya
Memberikan fleksibilitas yang bisa meningkatkan produktivitas dan kesehatan karyawanTantangan untuk memberikan pelatihan jarak jauh

Biaya operasional yang berkurang menjadi poin penting bagi perusahaan dalam penerapan sistem kerja hybrid. Selain itu, fleksibilitas yang diberikan juga bisa memberikan ruang dan waktu untuk beristirahat lebih banyak dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Namun, tantangan dari sistem ini adalah sulitnya komunikasi antara yang di kantor dan luar kantor. Oleh karena itu, perusahaan perlu peralatan dan teknologi yang memadai. Misalnya saja, ruangan, layar LCD besar, dan koneksi Wifi memadai.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu pahami mengenai sistem kerja hybrid. Sistem kerja hybrid ini juga bisa menjadi salah satu benefit yang bisa diberikan perusahaan ke karyawan. Dengan sistem kerja ini, karyawan bisa lebih hemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi atau beli makan di luar. Sehingga, karyawan bisa menabung lebih banyak atau menggunakan biaya transportasi dan makan di luar untuk kebutuhan lainnya.

Selain sistem kerja hybrid, perusahaan juga bisa memberikan benefit lain yang bisa membantu keuangan karyawan. Misalnya dengan memberikan akses pembayaran gaji di muka. Perusahaan bisa dengan mudah memberikan akses pembayaran gaji di muka dengan memanfaatkan aplikasi KINI.id.

Dengan aplikasi KINI.id, perusahaan bisa memberikan akses gaji instan tanpa perlu mengeluarkan anggaran tambahan atau mengubah laporan keuangan. Karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana tambahan ketika karyawan mengajukan akses gaji di muka. Semuanya akan ditanggung oleh pihak aplikasi KINI.id, dan di tanggal gajian perusahaan akan menerima laporan pencairan gaji yang diambil karyawan. Dan disitulah perusahaan bisa membayarkannya langsung ke aplikasi KINI.id dengan memotong gaji karyawan sesuai dengan jumlah yang telah mereka cairkan.

Mudah bukan? Jadi tunggu apalagi? Daftarkan sekarang juga seluruh karyawan perusahaan ke dalam aplikasi KINI.id.