8 Cara Mengelola Pinjaman Karyawan Tanpa Memberatkan Bisnis

Masalah keuangan bisa menimpa siapa saja dari berbagai kalangan, salah satunya adalah karyawan. Apalagi karyawan dengan gaji minimum dan sudah berkeluarga. Tapi tahukah kamu? Ternyata masalah keuangan pada karyawan ini memengaruhi kinerja dan produktivitasnya dalam bekerja, dan juga memengaruhi kesehatannya, baik kesehatan fisik maupun mental. Biasanya, masalah keuangan ini diakibatkan karena pinjaman karyawan.

Menurut laporan IFEBP tahun 2016 menyatakan bahwa  stress yang dialami karyawan dari sisi finansial diakibatkan oleh utang/credit. Sedangkan, studi yang dilakukan PWC 2017, masalah keuangan karyawan dapat berpengaruh pada produktivitas kerja dan kesehatan. Hal ini biasanya diakibatkan karena tidak mampunya karyawan mengelola keuangan, dan juga kurangnya kompensasi dan benefit yang diterima dari tempat kerjanya.

Untuk mengatasi masalah ini, biasanya karyawan akan memberikan pinjaman pada karyawannya dalam bentuk kasbon yang nantinya akan dipotong dari gaji karyawan. Namun, perusahaan juga tidak bisa memberikan pinjaman dalam jumlah banyak, karena hal ini akan memengaruhi keuangan perusahaan. Lalu bagaimana cara mengelola pinjaman karyawan? Simak selengkapnya di bawah ini yuk!

Tentukan Anggaran Pinjaman Sesuai Kemampuan

Sebelum mensosialisasikan program pinjaman ini, kamu sebagai pihak manajemen harus memperhatikan kondisi kas perusahaan. Ini bisa menjadi langkah awal perusahaan dapat menyediakan anggaran dengan jumlah yang tidak terlalu besar.

Jika hasil evaluasi menunjukkan adanya antusias karyawan dan manfaatnya yang besar, perusahaan dapat menaikkan anggaran pinjaman. Namun, perusahaan juga dapat menguranginya ketika karyawan cenderung tidak terlalu membutuhkan program ini.

Buat Aturan Pengajuan Pinjaman yang Tegas

Cara lainnya adalah dengan membuat aturan pengajuan pinjaman dengan lebih tepat. Misalnya dengan membatasi jumlah pinjaman pada tujuan tertentu, misalnya maksimal 1x gaji bulanan untuk keperluan persalinan. Sedangkan, untuk keperluan liburan atau cuti bersama maksimal ½ gaji bulanan.

Perusahaan bisa menjadikan tingkat urgensi sebagai alasan tertentu untuk mengajukan pinjaman, sehingga karyawan tidak akan melakukan pinjaman yang jumlahnya tidak berlebihan.

Buatlah Ketentuan Pengembalian yang Jelas

Anggaran yang melebihi batas dan pembayaran yang tidak lancar dapat memberatkan perusahaan. Sehingga, perusahaan harus membuat aturan yang wajib dipenuhi karyawan ketika ingin mengajukan pinjaman seperti membatasi kebutuhan pinjaman, mengurangi nominal pinjaman, memperpendek jangka waktu cicilan, dan sebagainya.

Berlakukan Sistem Potong Gaji

Jika kamu sudah membuat aturan yang jelas, namun karyawan masih tidak tertib melakukan pengembalian pinjaman, solusi lainnya adalah memberlakukan sistem potong gaji.

Sistem ini dapat menjadi pilihan atau kewajiban bagi karyawan peminjam. Kebijakan sistem potong gaji dapat diberikan sebagai alternatif mengembalikan pinjaman setelah memasuki masa tenggang tertentu atau bisa juga diwajibkan bagi setiap karyawan yang mengajukan peminjaman.

Sehingga, karyawan akan lebih tertib dan tepat waktu dalam mengembalikan pinjaman, karena tidak ada lagi alasan yang dibuat-buat untuk tidak mengembalikan pinjaman.

Membuat Kesepakatan Dana Darurat Bersama

Perusahaan dan karyawan bisa membuat kesepakatan untuk membuat dana darurat bersama yang dipotong dari sebagian gaji karyawan setiap bulan.  Sehingga, jika di tengah bulan karyawan membutuhkan dana darurat, perusahaan bisa langsung memberikannya ke karyawan.

Latih Karyawan untuk Merencanakan Keuangan

Salah satu solusi yang memiliki dampak berjangka panjang adalah memberikan edukasi tentang manajemen keuangan yang baik kepada karyawan. Kamu bisa mendatangkan financial planner untuk memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Hal ini bisa membantu karyawan mengambil langkah apa saja untuk memenuhi kebutuhan mereka melalui rencana keuangan.

Jika perlu, berikan pendampingan mengenai tujuan yang lebih tepat dan mendesak untuk melakukan pinjaman dan mana yang dapat direncanakan jauh-jauh hari. Hal ini dapat dijadikan sebagai program pengembangan karir atau peningkatan kemampuan karyawan.

Memanfaatkan Aplikasi Kini.id

Untuk mengurangi pengajuan pinjaman karyawan yang memberatkan bisnis, sekarang kamu bisa memanfaatkan aplikasi Kini.id. Dengan aplikasi Kini.id, perusahaan tidak perlu menyiapkan dana untuk memberikan pinjaman karyawan. Meski begitu, karyawan kamu tetap bisa mendapatkan pinjaman untuk kebutuhan daruratnya sebelum tanggal gajian.

Di mana, aplikasi Kini.id dapat membantu karyawan menerima gaji mereka di muka sesuai dengan hari kerja yang sudah mereka selesaikan tanpa harus menunggu tanggal gajian.

Kamu sebagai pihak manajemen perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan gaji di awal, karena kamu bisa membayar mereka sesuai dengan tanggal gajian yang berlaku di perusahaan atau di tanggal setelah gajian, semuanya bisa disepakati bersama ketika kamu mendaftarkan perusahaan dan karyawan di aplikasi Kini.id. Jadi, tunggu apalagi? Daftarkan perusahaan dan seluruh karyawanmu di aplikasi Kini.id dan bantu karyawan kamu memenuhi kebutuhan daruratnya mulai sekarang!