Kemampuan mengatur finansial sangat penting dimiliki tiap individu untuk kepentingan masa depan bersama. Apalagi ketika kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga kini, ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Pandemi masih belum dapat dipastikan kapan berakhirnya sehingga perlunya setiap orang memiliki dana darurat dan tabungan yang memadai. Lantas, manakah yang penting dipenuhi terlebih dahulu, dana darurat vs investasi?
Dua kebutuhan tersebut sama-sama penting untuk memenuhi kesejahteraan finansial. Namun, sebaiknya kamu mengetahui fungsinya masing-masing. Dana darurat dialokasikan untuk keadaan darurat yang mungkin akan terjadi dan sebaiknya dana ini disimpan dalam bentuk yang dapat segera dipakai. Sedangkan, investasi adalah dana yang dialokasikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam jangka waktu panjang. Biasanya dana investasi memerlukan biaya yang sangat besar untuk digunakan seperti biaya pendidikan, membeli aset rumah, dan sebagainya.
Setelah mengetahui fungsinya, manakah yang harus didahulukan dana darurat atau investasi?
1. Dana Darurat adalah Pondasi Utama
Ketika dihadapi hal mendesak seperti kehilangan pekerjaan atau pendapatan. Disaat yang sama, pengeluaran rutin dan wajib rumah tangga tidak dapat ditangguhkan. Seperti, cicilan rumah, biaya sekolah, belanja dapur sehari-hari, listrik, utang pembayaran kredit, dan lain sebagainya. Maka, memiliki dana darurat adalah hal penting yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dengan begitu kebutuhan rutin dan wajib rumah tangga bisa ditutup sementara oleh dana darurat, sampai mendapatkan pekerjaan dan pendapatan secara normal kembali.
Dalam urutan prioritas, memenuhi kebutuhan dana darurat adalah hal utama yang tidak dapat ditunda. Begitu memiliki pendapatan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung sebagai dana darurat. Bila masih lajang dan tidak memiliki tanggungan jiwa, kumpulkan dana darurat hingga mencapai minimal 6 kali nilai pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan, apabila sudah menikah dan memiliki tanggungan jiwa, upayakan memiliki dana darurat minimal sebesar 12 kali nilai pengeluaran bulanan.
Dana darurat bisa ditempatkan di instrumen keuangan yang likuid dan berisiko rendah seperti tabungan bank, deposito berjangka, emas juga reksadana pasar uang dan obligasi jangka pendek di bawah setahun.
2. Investasi
Investasi adalah hal yang penting dimiliki untuk mendapatkan pendapatan pasif ataupun demi persiapan masa depan. Namun pastikan dana darurat sudah terpenuhi terlebih dahulu sebelum kamu bisa melanjutkan dengan dana investasi. Ketika dana darurat sudah mencapai 50% dari nilai ideal maka kamu dapat melakukan investasi dan secara bersamaan menabung dana darurat hingga mencapai 100%.
Tidak perlu khawatir kerugian telat memulai investasi, setelah dana darurat terpenuhi kamu dapat memastikan strategi investasi yang tepat. Beberapa instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan antara lain reksa dana, saham, juga obligasi. Pilih instrumen investasi sesuai dengan tujuan investasi misalnya untuk biaya pendidikan, dana pensiun, dan lainnya. Pemilihan instrumen investasi dipilih berdasar target waktu pemakaian dana dan profil risiko kamu.
Itulah prioritas yang tepat untuk mengupayakan stabilitas finansial kamu. Namun ketika kamu fokus terhadap dana darurat dan investasi, jangan lupakan pos-pos bujet lain yang tak kalah penting untuk dipenuhi layaknya dana darurat.
Namun, bagaimana jika saat ini kamu belum memiliki keduanya dan sedang butuh dana darurat? Jangan ambil utang yang hanya bisa membuat keuanganmu justru memburuk dan berisiko jangka panjang. Alangkah lebih baiknya jika kamu memanfaatkan aplikasi KINI.id ketika kamu membutuhkan dana darurat.
Dengan aplikasi KINI.id kamu bisa mengakses gajimu kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhanmu tanpa harus menunggu tanggal gajian. Sehingga, kamu bisa memenuhi kebutuhan darurat yang kamu butuhkan tanpa harus berutang ataupun mengambil tambungan.