5 Tips Membantu Karyawan Terlilit Utang Agar Kinerja Tetap Baik

Seringkali HRD ditelepon atau dihubungi oleh rentenir atau pihak pemberi pinjaman untuk kebutuhan karyawan. Biasanya, pihak HRD akan dihubungi sebelum pemberi pinjaman memberikan pinjaman ke karyawan untuk melakukan verifikasi data dan menanyakan beberapa hal tentang karyawan tersebut. Namun, saat ini bukan hanya sebelum karyawan berutang saja tapi juga sering dihubungi ketika karyawan terlilit utang mulai dari utang kartu kredit, utang aplikasi online, hingga utang rentenir.

Jika karyawan di perusahaanmu terlilit utang, maka mau tidak mau pihak perusahaan harus ikut andil membantu si karyawan untuk bisa bebas dari utang. Apalagi masalah utang ini jika dibiarkan terus menerus bisa membuat kinerja karyawan dan tidak fokus dalam bekerja. Lalu, bagaimana caranya membantu karyawan tersebut untuk terbebas dari utang?

Duduk bersama dan hitung utang

Pihak HRD bisa coba mengajak karyawan untuk duduk bersama dan coba ajak untuk menghitung utang yang sudah menjeratnya. Dari hasil duduk bersama inilah, perusahaan bisa menawarkan kesepakatan untuk membantu karyawan tersebut dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh karyawan.

Misalnya, karyawan tidak diperbolehkan untuk resign atau mengundurkan diri sebelum utang lunas, bagaimana cara karyawan membayar utang, apakah potong gaji atau seperti apa? Cobalah bicarakan dengan kepala dingin dan berikan alasan kenapa perusahaan ingin membantu mereka. 

Tawarkan Take over, lalu beri pinjaman lunak

Setelah kesepakatan dicapai, jika memang perusahaan memiliki anggaran yang cukup, maka perusahaan bisa melakukan take over utang karyawan tersebut. Sehingga, nantinya karyawan tidak perlu lagi membayar utang pada rentenir, tetapi karyawan tetap berkewajiban mengembalikan dana perusahaan, beserta bunganya. Namun, perusahaan akan memberikan bunga ringan yang tidak membebani karyawan.

Beri kesempatan untuk menambah take home pay

Untuk mempercepat karyawan melunasi utangnya, perusahaan dapat memberi kesempatan pada karyawan untuk menambah take home pay. Misalnya menawarkan jam lembur yang lebih panjang, sehingga ada uang lembur lebih juga yang akan diterimanya. Selain itu, perusahaan juga bisa memberi keleluasaan bagi karyawan untuk punya bisnis sampingan atau side job yang pastinya tidak mengganggu pekerjaan utama.

Lakukan training keuangan

Perusahaan juga bisa memberikan training keuangan yang sesuai kebutuhan  karyawan. Dengan training keuangan, diharapkan karyawan akan tahu bagaimana cara mengelola keuangan pribadinya dengan lebih baik. Cobalah datangi financial planner. Sehingga, ketika training selesai, karyawan bisa langsung melakukan konsultasi dua arah dengan financial planner terpercaya. 

Berikan edukasi tentang utang

Ketika sedang membahas penawaran perbantuan masalah utang, perusahaan juga bisa sekaligus meminta karyawan untuk tidak berutang lagi. Jika perlu, buat perjanjian hitam di atas putih, agar karyawan benar-benar “tobat”. Beri pengertian, bahwa dengan ia terjerat utang, tidak hanya dirinya sendiri yang dirugikan, tetapi juga seluruh kantor.

Untuk mendukung karyawan agar tidak berutang lagi, perusahaan juga bisa menawarkan gaji fleksibel. Sehingga, karyawan dapat mengambil gajinya kapan saja dengan jumlah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka. 

Sekarang perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk memberikan fasilitas gaji fleksibel. Dengan KINI.id, perusahaan tidak perlu lagi mempersiapkan anggaran keuangan untuk membayar gaji karyawan sebelum tanggal gajian. Sehingga nantinya tidak akan mengganggu anggaran atau cash flow perusahaan. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan sekarang juga seluruh karyawan kamu di dalam aoplikasi KINI.id.