Perbincangan tentang work life balance tidak lepas dari kebiasaan dan lingkungan kerja yang sudah jadi rahasia umum dan seolah-olah menuntut karyawan untuk mendedikasikan hidup dan loyalitasnya 100% untuk perusahaan. Bahkan tidak sedikit yang terang-terangan mengeksploitasi karyawan. Lalu apa sebenarnya work life balance?
Work life balance merupakan tingkat prioritas antara aktivitas (kehidupan) pribadi dan profesional dalam kehidupan seseorang. Work-life balance juga terkait karyawan yang membawa pekerjaan pulang ke rumah.
Perusahaan yang bisa menerapkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan nyatanya bisa memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
Karyawan akan merasa lebih bahagia dan mood yang baik akan membuat karyawan bekerja lebih produktif. Lalu, apa faktor yang memengaruhi level work-life balance? Berikut adalah tiga faktor utama yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menerapkan work life balance.
1. Menghubungi karyawan di luar jam kerja
Ini merupakan hal yang sering dikeluhkan karyawan. Umumnya, karyawan masih dapat memaklumi jika ada hal-hal urgen yang tidak mungkin diabaikan atau ditunda. Namun, seringkali pesan singkat atau telepon di luar jam kerja berujung pada atasan yang menuntut karyawan untuk mengerjakan pekerjaan tambahan saat itu juga.
Sehingga, karyawan mau tidak mau menurut dan terpaksa menghabiskan waktu yang mestinya digunakan untuk beristirahat, justru digunakan untuk pekerjaan kantor.
2. Management issue
Pekerjaan yang harus diselesaikan di luar jam kerja adalah indikasi masalah dalam manajemen perusahaan. Ada lini yang kurang efektif dan efisien memanfaatkan waktu dan sumber daya, sehingga departemen lain atau karyawan lain terkena imbasnya.
Divisi-divisi beserta seluruh personel di dalamnya bergerak menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan satu sama lain. Jika salah satu kurang efektif, maka mengakibatkan loss pada tugas departemen lain. Selain itu, pekerjaan yang harusnya selesai hari ini, bisa mundur esok hari karena salah satu rantai divisi tidak memenuhi tugasnya.
3. Jarak rumah-kantor jauh
Jarak tempuh yang jauh juga ikut memengaruhi kesehatan mental dan fisik karyawan, yang akhirnya berdampak pada tingkat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Bayangkan jika karyawan mesti menghabiskan waktu 2 jam di jalan untuk menuju kantor? Karyawan yang mestinya memulai hari dengan stamina segar, malah merasa penat sampai kantor.
Mungkin awalnya karyawan mampu berkompromi dengan jarak, namun lagi-lagi, fisik dan mental tidak mengenal kompromi. Jika kamu sudah terlanjur lelah berkepanjangan, pada akhirnya mereka akan menyerah juga.
Selain ketiga faktor utama tersebut, ada faktor lain yang juga memengaruhi work life balance seperti:
- Aturan kerja yang terlalu ketat
- Beban kerja yang terlalu besar
- Lingkungan kerja yang mengancam dan tidak ramah
- Tekanan deadline berlebihan
- Keluarga karyawan yang kurang mendukung pekerjaan
- Stigma kultural
- Standar patriarkis
Nah itulah beberapa faktor yang memengaruhi work life balance yang perlu diterapkan perusahaan untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan. Selain work life balance, perusahaan juga bisa menawarkan benefit akses pembayaran gaji instan. Dengan akses gaji instan, maka karyawan bisa dengan mudah mengakses gajiny akapan dan di mana saja, sehingga ketika mereka butuh dana darurat, mereka isa menggunakan gaji tersebut. Nantinya tidak akan ada lagi masalah finansial karyawan yang memengaruhi produktivitas mereka dalam bekerja.
Untuk memberikan akses pembayaran gaji instan, perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan KINI.id, karyawan dapat mengakses gajinya kapan dan di mana saja meski belum tanggal gajian sesuai dengan dana yang mereka butuhkan. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu lagi repot menyiapkan anggaran khusus untuk memberikan benefit satu ini. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan sekarang juga seluruh karyawan dalam aplikasi KINI.id.