Cara Mencegah & Menghadapi Burnout Syndrome yang Bisa Dilakukan Sendiri

Banyak karyawan yang mengeluhkan pekerjaan selama bekerja di rumah, terutama selama masa pandemi. Di mana, mereka harus bekerja lebih dibanding ketika masih di kantor. Belum lagi jadwal meeting yang tiada henti dan beberapa masih harus bekerja meski sudah di luar jam kantor. Hal ini membuat sebagian karyawan merasa kelelahan dan menguras seluruh waktu juga tenaga. Sehingga tidak hanya membuat stres tapi juga membawa masalah kesehatan yang disebut burnout syndrome. Lalu bagaimana cara menghadapi burnout syndrome.

Burnout syndrome adalah salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan fisik dan emosional, akibat ekspektasi dan kenyataan karyawan di posisinya tidak berjalan sesuai yang dibayangkan.

Stres berkepanjangan akibat pekerjaan juga bisa terjadi ketika karyawan merasa kewalahan dengan perintah atasan yang terus-menerus datang, namun tidak bisa dipenuhinya. Jika dibiarkan terus menerus, biasanya karyawan akan kehilangan minat pada pekerjaan dan tidak lagi menemukan motivasi untuk terus melakukannya. Produktivitas kerja pun akhirnya menurun. Lalu bagaimana cara menghadapi burnout karyawan?

Cara Mengatasi Burnout Syndrome

Kamu mungkin merasa bahwa tidak ada satu pun orang yang menolong ketika kamu mengalami burnout syndrome. Namun, sebenarnya terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi burnout, seperti:

1. Lihat kembali pilihanmu

Cara mengatasi burnout syndrom yang pertama adalah dengan mencoba melakukan komunikasikan mengenai apa yang kamu rasakan dengan atasan. Mungkin kamu bisa bekerja sama dengannya dan  menyamakan persepsi mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

2. Bicarakan dengan orang lain

Bukan hanya rekan kerja, orang terdekat juga bisa membantu kamu melegakan stres yang dirasakan. Ceritakanlah masalah kamu dengan mereka, dengan begitu hubunganmu pun bisa semakin kuat jika kamu terbuka dengan mereka.

3. Batasi diri dari orang yang negatif

Orang yang selalu berpikiran negatif tanpa menghadirkan solusi ternyata bisa membuat kamu semakin terpuruk. Untuk itu, sebisa mungkin batasi kontak dengan mereka. Dan jangan pernah coba-coba untuk menceritakan masalahmu kepada mereka, karena justru bisa membuat kamu semakin berpikir negatif.

4. Lakukan relaksasi

Cobalah untuk mengambil cuti sementara untuk berlibur atau sekedar melakukan relaksasi yang bisa membantu menghilangkan stres, seperti yoga, meditasi, atau taichi.

5. Olahraga rutin

Melakukan olahraga rutin ternyata juga bisa membantu mengurangi stres, bahkan hal ini juga dapat mengalihkan pikiran kamu terhadap masalah yang sedang dihadapi. Sehingga, kamu bisa keluar dari masalah tanpa buru-buru yang bisa membuat kamu menjadi salah langkah.

6. Tidur cukup

Cukup tidur membuat tubuh menjadi lebih bugar dan kesehatan pun terjaga. Pastikan kamu memiliki tidur cukup minimal 7 jam sehari. Sehingga, setelah bangun dari tidur, tubuh dan pikiran kembali ‘fresh’.

Mencegah burnout akibat pekerjaan

Resign atau berhenti dari pekerjaan yang tidak disukai dan mencari pekerjaan baru yang lebih menyenangkan, memang menjadi pilihan yang menggiurkan. Namun nyatanya mencari pekerjaan impian tidaklah semudah itu. Jika itu yang terjadi, mengubah pola pikir dan sudut pandang menjadi cara yang paling mungkin untuk mencegah terjadinya burnout syndrome akibat pekerjaan. Di bawah ini adalah cara mencegah burnout yang  bisa kamu hadapi.

1. Cari sisi positif dalam pekerjaan

Seburuk apapun pekerjaanmu, cobalah fokus pada hal yang kamu sukai. Misalnya, pekerjaan yang menyulitkan ternyata bisa membantu departemen lain, sehingga mereka terbantu dengan apa yang kamu kerjakan. Bahkan, hal sederhana seperti teman-teman kerja yang menyenangkan di tengah buruknya lingkungan kerja dan pekerjaan bisa menjadi hal yang positif.

2. Berteman dengan rekan kerja

Terkadang, teman-teman di lingkungan kerja bisa membuat stres karena pekerjaan sehari-hari berkurang. Itu sebabnya, penting juga untuk membangun hubungan yang erat dengan sesama rekan kerja.

Cobalah berteman dengan rekan kerja yang memudahkan kamu membangun obrolan dan bercanda satu sama lain. Hal itu juga dapat membantu mengurangi stres agar tidak terlanjur terjebak pada burnout syndrome.

3. Jaga keseimbangan hidup

Jika pekerjaanmu sudah membuat stres, cobalah menemukan kembali diri kamu dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan teman-teman. Orang terdekat kamu  pasti masih sangat menghargai keberadaanmu di tengah-tengah mereka. Kamu juga bisa menemukan hobi atau mencari kegiatan lain yang membuat kamu lebih bahagia. Sehingga, tidak hanya pekerjaan dan pekerjaan, namun buatlah hidupmu lebih seimbang.

4. Manfaatkan cuti

Jika burnout tidak terhindarkan lagi, cobalah istirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan. Cobalah mengambil cuti untuk berlibur demi mengalihkan sejenak perhatian dari kesibukan dan rutinitas pekerjaan. Gunakan waktu cuti kamu untuk “mengisi ulang” tenaga serta menyegarkan pikiran.

5. Self Rewarding

Self reward penting dilakukan untuk kamu yang ingin mencegah burnout. Dengan melakukan self rewarding, artinya kamu sudah menghargai jerih payah kamu selama bekerja. Self rewarding pun tidak perlu yang mahal, kamu bisa sekedar memanjakan diri dengan menonton film favorit di rumah selama weekend, atau pergi kuliner bersama keluarga. Intinya berikan self rewarding dan ucapan terima kasih pada diri sendiri, sehingga kamu pun bisa lebih bahagian menjalankan pekerjaanmu nanti.

Nah, tapi jangan sampai self rewarding kamu berlebihan dan menimbulkan utang ya! Jika saat ini kamu belum sempat melakukan self rewarding karena belum gajian namun sudah ada gejala burnout, kamu bisa coba memanfaatkan aplikasi KINI.id.

Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa melakukan self rewarding meski di pertengahan bulan dan belum tanggal gajian. Karena kamu bisa mengakses gaji secara prorata, kapan dan di mana saja sesuai dengan jumlah yang kamu butuhkan.