Setiap tahunnya, biaya kebutuhan hidup akan semakin tinggi. Belum lagi beban kerja yang semakin bertambah. Nah, jika kamu sudah merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik dan layak mendapatkan kenaikan gaji, maka ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meminta kenaikan gaji.
Apalagi jika kamu sudah bekerja lebih dari satu tahun dan UMP sudah mulai nail. Namun, apakah meminta kenaikan gaji adalah hal yang wajar? Tentu saja, selama kamu bisa menyampaikan permohonan tersebut dengan etika yang baik dan punya alasan kuat, maka sah-sah saja jika kamu mengajukan kenaikan gaji pada atasan. Lalu bagaimana cara meminta kenaikan gaji yang baik?
Cek kondisi perusahaan
Hal pertama yang bisa kamu lakukan sebelum meminta kenaikan gaji adalah mengecek terlebih dulu kondisi perusahaan. Cek apakah ada PHK, cuti tanpa upah, atau penundaan penerimaan karyawan baru? Apakah ada restrukturisasi dan perampingan? Apakah ada pemotongan gaji? Juga, bagaimana industri secara umum, apakah tetap baik-baik saja atau sebaliknya?
Cobalah amati dan teliti, kamu juga bisa mengecek informasi terbaru mengenai perusahaan dan industrinya. Kamu bisa juga bertanya langsung pada atasan atau HRD mengenai kondisi perusahaan. Jika kamu mendengar percakapan dalam perusahaan mengenai kelangsungan bisnis, mungkin bisa kamu tunda dulu permintaan naik gaji hingga kondisi perusahaan menjadi lebih stabil.
Karena meminta kenaikan gaji di kala kondisi perusahaan sedang menurun bisa membuat kamu dilabeli karyawan yang tidak sensitif. Lalu bagaimana jika perusahaan sedang tidak stabil, namun kamu mendapat tambahan tanggung jawab? Kamu bisa coba melakukan negosiasi dengan perusahaan untuk mendapat benefits lain, misalnya pemberian akses gaji dibayar di muka.
Mintalah perusahaan untuk mendaftarkan seluruh karyawan ke dalam aplikasi KINI.id. Dengan begitu, kamu dan seluruh karyawan bisa mendapatkan akses pembayaran gaji di muka. Sehingga kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan darurat tanpa perlu menunggu tanggal gajian.
Posisi dan kinerja
Ketika meminta kenaikan gaji, kamu bisa menunjukkan langsung mengenai apa yang telah kamu berikan pada perusahaan selama ini dan bagaimana kinerja kamu sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan.
Menurut The Muse, berikut adalah beberapa pertanyaan yang bantu kamu mendata apa saja “modal” kamu untuk minta kenaikan gaji:
- Apakah sebelumnya sudah membicarakan kenaikan gaji dengan atasan atau HRD?
- Apakah kamu sering membicarakan mengenai tujuan karir dengan atasan dan mereka menyadari keinginan kamu untuk naik gaji?
- Apa pencapaian kamu selama 6-12 bulan terakhir?
- Apa kontribusi pencapaian tersebut terhadap kesuksesan perusahaan?
- Apakah kamu membantu menata ulang strategi tim atau perusahaan?
- Apakah pernah mendapat umpan balik positif dari kolega, klien, atau atasan akhir-akhir ini?
- Apakah tanggung jawab kamu bertambah karena ada perampingan tim atau perubahan strategi?
- Apakah kamu harus mengisi kekosongan posisi dari rekan kerja lain?
- Apakah pencapaian kamu melebihi harapan meskipun sedang pandemi?
- Apakah kamu membantu atau memimpin tim untuk tetap termotivasi dan produktif?
Cobalah pikirkan dan sisihkan waktu untuk mengetahui segala informasi mengenai pencapaian atau prestasi-prestasi kamu di atas. Karena inilah yang akan membantu memutuskan apakah kamu siap atau tidak untuk minta naik gaji.
Koneksi dan hubungan kerja
Memiliki hubungan yang baik dengan orang yang tepat dalam perusahaan dapat memengaruhi perkembangan karirmu. Di mana, merekalah yang bisa menjadi saksi yang mendukung kinerja kamu selama ini.
“Koneksi” yang paling utama adalah atasan. Di mana, menjalin hubungan baik dengan atasan adalah kunci untuk dukungan dan mendapat apa yang pantas didapatkan. Kamu bisa mulai dengan meng-update mengenai apa saja yang telah kamu kerjakan agar mereka mengetahui dan menilai kinerja kamu.
Cek waktu rutin naik gaji
Biasanya masing-masing perusahaan memiliki waktu-waktu tertentu untuk menaikkan gaji karyawannya. Informasi mengenai kenaikan gaji rutin bisa kamu temukan di buku pedoman karyawan atau tanyakan langsung ke pihak HRD, atasan, atau rekan kerja tepercaya yang mengetahui mengenai tradisi kenaikan gaji dalam perusahaan.
Jika rencana kamu sudah sejalan dengan aturan perusahaan tentang waktu kenaikan gaji, siapkan diri dan rencanakan cara minta naik gaji. Namun, jika belum, jangan mundur dulu! Kamu masih bisa mencoba mencari celah untuk hal tersebut. Selama itu, tetap siapkan diri untuk meminta kenaikan gaji dengan cara yang telah disebutkan sebelumnya.
Diskusikan dengan atasan
Ketika ingin meminta kenaikan gaji, hindari untuk tiba-tiba datang ke ruangan atasan. Karena hal ini akan membuat atasan bingung dan belum tentu mereka ada waktu untuk menemuimu.
Namun, cobalah membuat janji dengan atasan terlebih dahulu. Kamu bisa mengirimkan email untuk meminta waktu berdiskusi dengan atasan. Dengan begitu, atasan kamu tidak akan kaget dengan permintaan naik gaji tersebut, Selain itu, menurut Alan Kearns, seorang expert pengembangan karir juga menyarankan agar pembicaraan mengenai kenaikan gaji dipersiapkan beberapa bulan sebelum kamu membicarakannya. Dalam jangka waktu panjang itulah, sebisa mungkin kamu bisa menunjukkan performa terbaik ketika bekerja.
Usulkan kisaran gaji
Sebelum mengajukan permohonan kenaikan gaji, kamu juga bisa mengajukan terlebih dulu kisaran minimal dan maksimal kenaikan. Angka terendah merupakan target harapan gajimu. Sedangkan, angka tertinggi merupakan target maksimal gajimu.
Persiapkan pencapaian kerja selama beberapa bulan
Ketika melakukan permohonan kenaikan gaji, tentu kamu harus menunjukkan performa dan pencapaian kerja terbaik selama ini. Hal ini bisa menjadi kunci yang akan menentukan permohonan kamu disetujui atau tidak. Jadi, cobalah lakukan beberapa persiapan berikut ini:
- Tulis pencapaian kerja selama ini, setidaknya dalam setahun atau 6 bulan terakhir, yang mendorong kemajuan perusahaan.
- Persiapkan juga data yang mendukung bahwa performa kamu memang baik. Misalnya, pencapaian target dan hasil kerja yang bisa mendatangkan pendapatan bagi perusahaan, dan sebagainya.
Pilih waktu yang tepat
Menurut Simon North, seorang ahli karier dari Inggris mengatakan bahwa salah satu waktu yang tepat mengajukan permohonan kenaikan gaji adalah ketika evaluasi tahunan. Jika tidak ada momentum tersebut di perusahaan kamu, perhatikan kondisi pekerjaan yang kamu lakukan.
Misalnya, kamu mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh rekan kerja yang resign. Sangat logis jika kamu minta kompensasi atas pekerjaan tambahan ini. Pada kondisi tersebut, bisa jadi si bos akan khawatir kamu menyusul rekan kerja yang hengkang. Maka, inilah saatnya kamu memanfaatkan momen tersebut untuk bernegosiasi meminta naik gaji.
Gunakan bahasa yang tepat dan tidak berlebihan
Penggunaan bahasa yang tepat juga sangat dibutuhkan, terutama jika kamu akan menyampaikan langsung kepada pihak perusahaan. Penyampaian yang tidak tepat bisa saja menjadi salah penafsiran bagi mereka yang mendengarkan.
Ketika ingin mengajukan kenaikan gaji, pastikan kamu dalam kondisi tenang dan tidak emosi ketika berbicara kepada pihak perusahaan, sehingga semua keinginan bisa tersampaikan dengan baik. Gunakan juga kata-kata serta bahasa tubuh yang tepat, tidak berlebihan, dan dalam kondisi yang formal. Hal ini akan membuat pembicaraan tetap profesional, dan tidak terkesan kaku.
Siap mental jika permintaan ditolak
Tidak semua kenaikan gaji akan diterima oleh perusahaan. Ada kemungkinan permintaan kenaikan gaji yang kamu ajukan ditolak oleh atasan, dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, kamu harus siap dengan keputusan tersebut. Persiapkan respon yang baik dan apa yang harus kamu katakan ketika menerima penolakan tersebut, apakah akan menerima atau berharap akan ada negosiasi selanjutnya.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meminta atau melakukan permohonan kenaikan gaji ke perusahaan. Jika permintaanmu ditolak jangan pernah putus asa, kamu masih bisa memberikan kinerja yang baik dan tunjukan ke perusahaan bahwa kamu memberikan kontribusi kepada perusahaan. Jika waktunya tepat, perusahaan akan melihat kinerja kamu dan akan memberikan kenaikan gaji.