Penerapan Sistem Flexi Hour di Dalam Perusahaan, Ini Pertimbangannya!

Di perkembangan zaman seperti saat ini banyak perusahaan yang akhirnya memberlakukan sistem kerja dengan jadwal absensi karyawan yang lebih fleksibel atau sering dikenal dengan istilah flexing hour. Dengan sistem flexi hour ini, karyawan bisa bebas melakukan pekerjaan sesuai waktu yang diinginkan dan membuat semuanya jadi lebih

Karyawan dan atasan sama-sama diuntungkan dengan sistem absensi kerja ini. Namun siapa sangka, ternyata ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum menerapkan metode absensi flexi-hour

Apa itu Flexi Hour?

Flexi hour adalah sistem waktu kerja yang memberikan kewenangan bagi karyawan untuk mengatur jam kerja mereka sendiri selama semua tugas tersebut terselesaikan. Meskipun bebas, waktu kerja yang ditetapkan harus sesuai kepada UU Ketenagakerjaan yaitu 40 jam per minggu. Jika karyawan ingin bekerja hanya 4 kali seminggu, maka ia akan bekerja selama 10 jam sehari. 

Keuntungan Menggunakan Metode Flexi-hour

Biasanya, sistem flexi hour diterapkan oleh perusahaan startup yang didalamnya terdapat banyak karyawan muda dari generasi milenial dan generasi Z. Dengan sistem ini, karyawan pun tidak diharuskan untuk datang ke kantor hanya untuk bekerja. Lalu apa saja keuntungan menerapkan sistem flexi hour?

1. Mendapatkan karyawan sesuai keinginan

Perusahaan yang memiliki jam kerja fleksibel biasanya menjadi salah satu pilihan utama bagi para pelamar kerja di zaman sekarang. Hal ini karena banyak karyawan yang merasa diuntungkan dengan adanya jam kerja fleksibel. Apalagi jalanan semakin macet dan biaya transportasi pun semakin besar.

Baca Juga: Mengenal Kelebihan & Kekurangan Jam Kerja Fleksibel bagi Perusahaan & Karyawan

Dengan adanya keuntungan ini, maka akan semakin banyak orang yang ingin bekerja di perusahaan sehingga akan semakin banyak orang yang akan melamar di perusahaan, dan semakin besar juga peluang untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan.

2. Kehidupan karyawan yang lebih seimbang 

Memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih jam kerjanya sendiri berarti juga membantu mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan karyawan yang lebih baik. Karyawan dapat bebas ikut kelas olahraga atau sejenisnya di jam kerja normal dan tetap mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

Dengan begitu, kualitas hidup dan pekerjaan tetap terjaga dengan baik. Menariknya, ketika orang-orang mampu menyeimbangkan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, maka kualitas pekerjaan yang mereka miliki cenderung lebih baik. Ini karena setiap pekerjaan dilakukan dengan hati yang senang. Selain itu, loyalitas karyawan dapat terjaga karena mereka merasa enggan untuk meninggalkan jam kerja yang fleksibel.

3. Menghemat pengeluaran perusahaan

Selain menguntungkan karyawan, menerapkan flexi hour juga dapat menghemat biaya pengeluaran perusahaan. Hal ini karena karyawan menggunakan sumber daya mereka sendiri, mulai dari ruang kantor hingga sumber daya yang mereka butuhkan.

Ini bisa saja dilakukan ketika karyawan mengerjakan pekerjaan mereka dari rumah dan menggunakan komputer mereka sendiri. Selain itu, jam kerja yang fleksibel akan memudahkan pekerjaan yang harus dilakukan di luar jam kantor. Dengan demikian, uang lembur dapat ditekan dengan baik.

Antisipasi Hal-Hal Ini Sebelum Menerapkan Metode Flexi-hour

Ketika perusahaan memutuskan untuk menerapkan sistem kerja flexi hour, tentu perusahaan juga perlu mempertimbangkan beberapa hal. Jangan sampai sistem kerja ini justru membuat karyawan kurang produktif. Lalu apa saja hal yang perlu diantisipasi sebelum menerapkan sistem kerja ini?

1. Jaga komunikasi agar tetap terjalin dengan baik

Jam kerja yang fleksibel dapat membuat para karyawan kesulitan dalam berkomunikasi. Tidak adanya waktu bertemu langsung, serta penggunaan waktu tentu yang berbeda satu sama lain membuat karyawan jadi sulit untuk menghubungi rekan kerjanya. Hal ini tentu merugikan bagi mereka yang bekerja secara tim.

Baca Juga: Manfaat Menerapkan Hybrid Working di Perusahaan

Selain itu, para atasan juga jadi sulit untuk mengawasi karyawan yang bekerja di waktu berbeda serta lokasi yang berjauh-jauhan. Semakin banyak karyawan yang dimiliki, maka tentu semakin beragam jadwalnya. Tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pihak manajemen. Hal paling mudah yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem absensi yang mempermudah manajemen dalam mengelola absen karyawan.

2. Pastikan akuntabilitas pekerjaan pasti

Jam kerja fleksibel juga sangat bergantung pada kepercayaan. Sayangnya, hal ini cenderung diremehkan karyawan. Tanpa pengawasan yang baik, karyawan akan lebih memilih melakukan hal pribadi lain daripada harus bekerja untuk perusahaan. Tentu sulit untuk mengontrol tanggung jawab dari masing-masing karyawan. Selain itu, atasan juga akan kesulitan untuk mempertahankan hubungan mereka dengan karyawan serta membangun budaya perusahaan.
Itulah beberapa hal mengenai flexi hour yang perlu dipahami perusahaan sebelum menerapkannya langsung. Meski banyak keuntungan, namun perusahaan juga perlu memikirkan cara untuk mengurangi risiko dari sistem absensi karyawan ini. Jangan sampai benefit flexi hour ini justru mengganggu produktivitas dari bisnis itu sendiri.

Selain flexi hour, perusahaan juga bisa memberikan fleksibilitas gaji karyawan dengan memberikan benefit Earned Wage Access. Dengan benefit Earned Wage Access, karyawan dapat mengakses gajinya secara fleksibel, kapan saja tanpa perlu menunggu tanggal gajian.

Perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk berikan benefit Earned Wage Access tanpa harus mengganggu anggaran perusahaan maupun cash flow perusahaan. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan seluruh karyawan di perusahaan sekarang juga!