Penyebab Tingginya Biaya Kesehatan & Strategi Menyiasatinya

Inflasi atau kenaikan harga tidak hanya terjadi pada kebutuhan pokok saja, tetapi hampir di semua hal, salah satunya biaya kesehatan. Kenaikan harga di bidang kesehatan terus terjadi terutama di era pandemi seperti saat ini. Kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana cara menyiasatinya agar keuanganmu tetap baik?

Inflasi Biaya Kesehatan Meningkat Drastis di Era Pandemi

Selama pandemi ini berlangsung sejak awal 2020 banyak orang yang harus mulai menyusun ulang rencana keuangan yang sudah mereka buat, khusunya alokasi biaya kesehatan.

Misalnya saja, sebelum pandemi mungkin kamu hanya membutuhkan biaya kesehatan ketika sakit. Namun, semenjak pandemi ini, ada banyak kebutuhan medis yang harus kamu beli, sepeti masker, vitamin C, vitamin D, hand sanitizer, disinfektan, sabun cuci tangan, dan masih banyak lagi.

Hal inilah yang membuat inflasi di bidang kesehatan selama pandemi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi kesehatan pada tahun 2020 cukup tinggi yaitu sebesar 2,79%. Padahal, inflasi umum hanya 1,68% pada 2020. Namun, kondisi ini ternyata tidak hanya terjadi ketika pandemi, namun juga selalu terjadi sebelum virus COVID-19 menjadi wabah dunia. 

Penyebab Mahalnya Biaya Kesehatan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi di bidang kesehatan lebih tinggi dibanding inflasi umum. Di bawah ini adalah beberapa penyebabnya.

1. Meningkatnya Permintaan

Ketika kebutuhan fasilitas kesehatan meningkat, maka akan diikuti juga kenaikan harga jualnya. Sama seperti yang sedang terjadi saat ini, di era pandemi ini kebutuhan masyarakat akan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, vitamin, dan sebagainya terus meningkat, sehingga harga kebutuhan ini pun ikut melonjak pesat. 

2. Biaya Produksi Naik

Selain banyaknya permintaan, harga alat atau kebutuhan kesehatan juga bisa meningkat karena biaya produksi barang dan jasa pun ikut meningkat. Misalnya, kenaikan upah tenaga pekerja di bidang medis atau kenaikan biaya-biaya pemeliharaan Rumah Sakit. Kenaikan harga ini biasanya akan dibebankan kepada pasien atau pengguna jasa.

3. Jumlah Fasilitas & Sarana Kesehatan yang Tak Sebanding

Kurangnya fasilitas dan sarana kesehatan juga menjadi salah satu faktor meningkatnya biaya kesehatan. Di mana, jumlah fasilitas dan sarana kesehatan yang tersedia tidak sebanding dengan permintaan. Atau kurangnya kapasitas penampung. Masalah ini juga sedang terjadi, di mana banyak pasien yang kesulitan mendapatkan ruangan untuk rawat inap atau sulitnya mendapatkan fasilitas kesehatan di masa pandemi.

4. Ketidakpastian

Salah satu penyebab terjadinya inflasi dari harga jual atau jasa layanan kesehatan adalah tidak adanya kepastian, misalnya ketika krisis ekonomi. Dalam kondisi ini, penyedia jasa bisa memilih untuk melakukan spekulasi dengan memasang tarif jasa layanan yang tidak akan membuat rugi pihaknya.

5. Motif Mencari Keuntungan

Menurut survey Willis Tower Watson 52% responden mengaku, penyebab meningkatnya biaya rumah sakit adalah karena adanya motif mencari keuntungan. Sedangkan, responden lainnya menyebut faktor penggunaan teknologi (49%) dan karena dampak pandemi (37%).

Atur Strategi Siasati Kenaikan Biaya Kesehatan

Tingginya inflasi yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan setiap tahunnya, maka kamu harus mengantisipasinya melalui perencanaan keuangan yang matang. Mengalokasikan biaya kesehatan bukanlah hal yang tepat, karena akan rentan tergerus inflasi. Lalu apa yang bisa kamu lakukan? Berikut ini beberapa strategi yang bisa dilakukan:

1. Menjadi Peserta Dalam Program Jaminan Kesehatan

Salah satu cara  melindungi risiko finansial dari mahalnya biaya kesehatan adalah dengan mendaftar menjadi peserta program jaminan kesehatan, baik program dari pemerintah maupun dari asuransi swasta.

Untuk mendaftar jaminan kesehatan dari pemerintah, kamu bisa mendaftar menjadi peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan menjadi peserta di BPJS dan rutin membayar iuran, maka kamu bisa menikmati layanan kesehatan dengan gratis, meskipun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Misalnya saja kamu perlu mengikuti prosedur perawatan berjenjang saat berobat.

2. Menggunakan Asuransi Kesehatan Swasta

Menjadi peserta BPJS Kesehatan memang memberikan keringanan, namun jika kamu ingin mendapatkan fasilitas yang lebih sesuai keinginan seperti lebih cepat dalam berobat, fleksibilitas, kenyamanan, dan sebagainya maka kamu perlu menambah proteksi kesehatan dengan asuransi swasta. Pilihlah produk asuransi yang sesuai kemampuan dan keinginan kamu.

3. Sisihkan Anggaran Kesehatan Rutin

Untuk memenuhi biaya kesehatan, kamu bisa coba menyisihkan 5%-10% dari penghasilanmu secara rutin. Anggaran ini bisa kamu gunakan untuk membayar premi asuransi swasta yang kamu pilih. Sehingga, kapanpun risiko kesehatan datang, kamu sudah tidak perlu khawatir atau sibuk mencari dana untuk menutupi biaya pengobatan.

4. Evaluasi

Jangan lupa juga untuk melakukan evaluasi berkala terhadap keuangan dan produk-produk proteksi kesehatan yang kamu pilih. Apakah semuanya sesuai keinginan, atau ada yang perlu ditambah, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa penyebab mahalnya biaya kesehatan dan strategi yang bisa kamu terapkan untuk memenuhi biaya kesehatan yang terus meningkat dan mengalami inflasi setiap tahunnya.

Selain itu meski kamu sudah bekerja dan perusahaan menjamin biaya kesehatan, biasanya kamu tetap membutuhkan dana fresh. Kenapa? Karena biasanya perusahaan menggunakan sistem reimbursement. Di mana, kamu harus menggunakan uangmu terlebih dulu sebelum nantinya akan dikembalikan oleh perusahaan.

Nah, hal inilah yang membuat kamu perlu memiliki dana darurat. Bagi kamu yang tidak atau belum memiliki dana darurat, maka kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Di mana, dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa dengan mudah mencairkan gaji sebelum tanggal gajian dan maksimal sebesar hari kerja yang sudah kamu selesaikan. Jadi tunggu apalagi? Yuk manfaatkan aplikasi KINI.id sekarang!