Biaya pendidikan menjadi salah satu biaya yang penting untuk dipersiapkan jauh-jauh hari. Namun sayangnya, banyak orang tua yang hanya mempersiapkan dan menghitung besarnya uang masuk dan uang bulanan atau SPP sekolah. Padahal, ada banyak komponen biaya lainnya yang bisa jadi jumlahnya lebih besar dari biaya SPP. Nah, agar kamu tidak salah hitung dalam mempersiapkan biayanya, di bawah ini adalah beberapa komponen biaya pendidikan yang perlu kamu perhatikan.
Biaya Masuk
Biaya masuk sekolah umumnya disebut uang pangkal atau Sumbangan Sarana Pembangunan atau uang bangunan saja. Di mana, biaya ini dibayarkan sekali ketika tahun pertama anak masuk sekolah, dan biasanya digunakan untuk membangun atau melengkapi sarana fisik sekolah.
Banyak orang tua yang sering heran dengan besaran uang pangkal ini terutama untuk jenjang pendidikan SD. Di mana, biaya masuk untuk SD bisa lebih besar dibanding uang masuk Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu bisa lebih cermat sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di sekolah yang mematok biaya tinggi. Apakah biaya yang dibayarkan sepadan dengan fasilitas fisik yang ada dan kualitas pendidikan yang diberikan?
Seiring dengan program Wajib Belajar yang direncanakan Pemerintah, beberapa Pemerintah Daerah telah menggratiskan uang pangkal ini untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Namun, uang pangkal gratis ini hanya berlaku untuk sekolah negeri atau sekolah pemerintah. Tentunya akan berbeda dengan sekolah swasta, di mana sekolah swasta biasanya mematok uang pangkal cukup tinggi.
Biaya Bulanan
Biaya bulanan atau SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) juga menjadi komponen utama yang perlu diperhitungkan oleh orang tua. Sama dengan uang pangkal, untuk sekolah negeri biasanya sudah digratiskan untuk jenjang pendidikan SD sampai SMA. Sedangkan untuk sekolah swasta perlu membayar sesuai dengan kebijakan dari sekolah tersebut.
Biaya Tahunan
Ketika kamu mendaftarkan anak ke sekolah, kamu juga perlu menanyakan biaya tahunan. Ada beberapa sekolah yang memberlakukan biaya tahunan. Biasanya biaya ini sering disebut sebagai material fee atau biaya daftar ulang.
Biaya tahunan ini tidak boleh lupa dihitung dan direncanakan. Hal ini karena jumlahnya bisa menjadi besar terutama untuk jenjang SD, karena kamu perlu membayarnya 5 kali selama anak bersekolah di sekolah tersebut.
Biaya Seragam
Setiap memasuki jenjang pendidikan baru, kamu tentu harus membeli seragam baru. Ternyata uang seragam ini jumlahnya bisa lumayan besar, karena kebanyakan sekolah mewajibkan setiap siswanya menggunakan seragam berbeda setiap harinya.
Ada seragam umum (seperti putih-merah untuk jenjang SD, putih-biru untuk SMP dan putih-abu-abu untuk SMA), seragam pramuka, seragam olahraga, seragam batik sebagai ciri khas sekolah, dan seragam muslim untuk sekolah yang kebanyakan siswanya beragama Islam.
Belum lagi ketika anak-anak sudah semakin membesar, maka kamu pun perlu membelikan seragamnya untuk mengganti seragam lamanya yang sudah kekecilan. Selain seragam, ada juga kaos kaki dan sepatu. Biasanya sepatu ini diganti per tahun ketika sepatu anak sudah tidak muat dan tidak nyaman digunakan.
Biaya Buku
Buku juga merupakan salah satu komponen biaya pendidikan yang membutuhkan dana cukup besar. Di mana, buku pelajaran yang digunakan di sekolah memiliki kebijakan berbeda-beda. Beberapa sekolah terutama sekolah negeri, buku pelajaran dipinjamkan dari pihak sekolah sehingga orang tua tidak perlu membeli buku lagi.
Namun, ada juga sekolah yang biaya bukunya sudah dimasukkan dalam biaya tahunan yang harus dibayarkan, dan sebagiannya lagi meminta orang tua untuk menyiapkan buku pelajaran sendiri. Jadi sebaiknya jangan lupa menghitung biaya buku karena kita akan mengeluarkannya setiap tahun. Apalagi, buku sekolah saat ini jarang yang bisa digunakan secara turun-temurun.
Biaya Transportasi
Walaupun sekolah negeri sudah bebas dari berbagai biaya dan benar-benar gratis, tapi tidak jarang letak sekolah jauh dari lokasi tempat tinggal. Besar kecilnya biaya transportasi tergantung dari jarak sekolah, fasilitas kendaraan, dan angkutan umum yang ada.
Ada beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk mengantar anak ke sekolah. Pertama, berangkat bersama dengan orang tua, sehingga kamu hanya perlu menghitung biaya transportasi untuk pulang. Jika ada tetangga yang bersekolah di sekolah yang sama, kamu juga bisa meminta anak untuk ke sekolah bersama, sehingga biaya transportasi bisa dibagi.
Nah, jika sarana angkutan umum kurang memadai (misalnya harus berganti-ganti kendaraan), kamu bisa berlangganan ojek agar ke sekolah bisa lebih praktis dan lebih murah. Selain itu, jika sekolah yang anakmu tempati memiliki fasilitas shuttle atau antar jemput, kamu bisa memanfaatkannya. Namun, biasanya biayanya agak mahal.
Biaya Makan Siang
Saat ini banyak sekolah yang memberlakukan proses belajar lebih dari jam 12.00 siang, baik siswa SD hingga SMA. Oleh karena itu, kamu perlu menyiapkan makan siang anak-anak setiap harinya. Jika kamu tidak sempat menyiapkan bekal makanan, ada juga sekolah yang menyiapkan makan siang di sekolah dan biayanya disatukan dengan tagihan bulanan atau SPP.
Atau, kamu juga bisa berlangganan katering sendiri dan melakukan pembayaran langsung kepada pihak catering yang bekerja sama dengan beberapa vendor catering. Pilihan lain adalah memberi uang saku untuk membeli makanan di kantin sekolah.
Biaya Ekstra Kurikuler
Untuk mengembangkan bakat dan minat anak-anak di luar akademis, sekolah biasanya menyediakan fasilitas ekstrakurikuler. Karena kegiatannya di luar kurikulum, maka sekolah akan membebankan biaya tambahan kepada orang tua. Umumnya, kegiatan ekstra kurikuler ini bersifat pilihan, namun ada beberapa sekolah yang mewajibkan minimal satu kegiatan ekstrakurikuler.
Kamu sebagai orang tua sebaiknya bijak dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan. Pilihlah kegiatan yang disukai anak. Jika tidak ada, sebaiknya tidak dipaksakan karena kamu bisa mencarinya di luar sekolah, sehingga tidak ada biaya yang tidak perlu dikeluarkan.
Biaya Les
Jika bakat anak kamu tidak terakomodasi dalam kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, kamu bisa memberikan les tambahan di luar sekolah. Jika memungkinkan, sebaiknya les tambahan diberikan untuk hal-hal di luar pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, sehingga mereka bisa memaksimalkan multiple intelligences yang dimiliki.
Les umum yang ditawarkan adalah les musik, menggambar atau melukis, bahasa, olahraga, dan lain-lain. Biasanya, biaya les ini cukup mahal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkannya dengan matang apakah anak memang berbakat atau berminat di bidang tersebut atau tidak. Jangan sampai, biaya les dikeluarkan hanya untuk sebuah keinginan orang tua saja bukan untuk sesuatu yang dibutuhkan.
Itulah beberapa komponen biaya pendidikan yang perlu kamu rencanakan dan persiapkan. Dengan mempersiapkan biaya pendidikan dengan matang kamu bisa menghindari pengambilan dana darurat di kemudian hari atau melakukan pinjaman hanya untuk pemenuhan biaya pendidikan.
Namun, jika saat ini kamu belum mempersiapkan biaya pendidikan dengan matang dan anak kamu butuh biaya darurat untuk pendidikan, hindari untuk melakukan pinjaman. Karena saat ini kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id.
Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa mengambil gaji di muka tanpa harus menunggu tanggal gajian. Melalui KINI.id, kamu bisa dengan mudah mengambil gaji sesuai dengan jumlah dana yang kamu butuhkan. Jadi tunggu apalagi? Yuk manfaatkan aplikasi KINI.id sekarang!