Dana darurat menjadi salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Dengan adanya darurat, kamu bisa mempersiapkan masa depan dengan lebih tenang sekaligus membantu ketika kemudian hari nanti terjadi kondisi darurat yang membutuhkan biaya besar. Misalnya, renovasi rumah karena bocor, service kendaraan karena kecelakaan, biaya outing untuk anak di sekolah, dan sebagainya. Namun bukan hanya darurat, asuransi pun tidak kalah penting, dengan adanya asuransi kamu bisa terlindung dari risiko finansial yang terjadi akibat risiko penyakit, kecelakaan, cacat, hingga kematian.
Bagi yang memiliki finansial sehat dan mampu, tentu kamu wajib memiliki keduanya agar keuangan lebih aman. Namun bagi kamu yang sulit untuk memiliki keduanya, bisa pilih salah satu saja cukup. Jadi, manakah yang harus diprioritaskan, dana darurat atau asuransi?
Perbedaan Dana Darurat dan Asuransi
Sebelum kamu memilih mana yang harus diprioritaskan, apakah dana darurat vs asuransi, kamu perlu mengetahui terlebih dulu, apa perbedaan keduanya. Berikut perbedaan dana darurat vs asuransi yang perlu kamu pahami.
1. Tingkat likuiditas
Tabungan darurat berupa uang tunai perlu disimpan dalam rekening khusus agar tidak tercampur dengan dana lain dan tidak seenaknya diambil ketika butuh uang untuk hal-hal yang tidak bersifat darurat. Biasanya, dana ini disimpan ke dalam produk keuangan yang mudah diakses dan likuid sehingga mudah dicairkan kapan saja ketika membutuhkan dana darurat untuk keperluan saat sakit atau mengalami kecelakaan. Selain itu, dana ini juga lebih fleksibel dalam penggunaannya, kamu bisa mencairkan dana sebagai dana cadangan dan pengeluaran tidak terduga.
Karena gunanya sebagai dana cadangan, dana darurat ini juga bisa kamu gunakan sebagai pengganti penghasilan ketika kamu kehilangan pekerjaan, rotasi jabatan ke luar kota, dan sebagainya. Tabungan ini juga bisa berfungsi sebagai dana untuk biaya tak terduga, seperti biaya berobat, perbaikan kendaraan, ganti genteng pecah, perbaikan pompa air, dan lain-lain.
Sedang tingkat likuiditas asuransi tentu di bawah tabungan darurat. Misalnya, asuransi jiwa yang hanya bisa dicairkan ketika tertanggung meninggal dunia atau saat masa kontrak asuransi habis.
Di sisi lain, manfaat asuransi juga tergantung dari polis yang dibeli. Jika biaya yang timbul adalah biaya yang masuk dalam pengecualian atau tidak tertanggung asuransi, maka kelebihan biaya-biaya tersebut perlu kamu tanggung menggunakan dana pribadi.
2. Manfaat uang pertanggungan
Tabungan darurat memang lebih fleksibel dan lebih likuid dibanding asuransi, namun jenis dana ini tidak memiliki manfaat uang pertanggungan. Jadi misalnya kamu sakit, maka semua biaya yang muncul ditanggung sepenuhnya dengan uang sendiri.
Jika kamu sudah mengumpulkan dana darurat, maka bisa saja biaya pengobatan dari rumah sakit lebih besar dari dana darurat yang kamu miliki dan dapat menghabiskan semua tabungan yang sudah kamu kumpulkan.
Sedangkan pada asuransi kesehatan, kamu akan mendapatkan pertanggungan yang jumlahnya hingga miliaran Rupiah setiap tahunnya. Total nilai pertanggungan yang dibayarkan asuransi biasanya lebih besar dari jumlah premi yang dibayarkan. Asuransi juga bisa menawarkan ganti rugi yang lebih besar jumlahnya dibandingkan tabungan darurat yang terbatas saldonya.
3. Manfaat Investasi
Tabungan darurat bisa disimpan dalam bentuk penyimpanan yang likuid seperti tabungan bank, reksa dana pasar uang, dan deposito. Idealnya jumlah dana yang disimpan adalah sebesar jumlah pengeluaran untuk 6-12 bulan.
Biasanya tabungan berjangka atau deposito memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Kamu dapat memperoleh bunga deposito sebagai imbal hasilnya, begitu juga reksa dana pasar uang yang bisa memberikan imbal hasil setiap tahun.
Manfaat investasi ini sebenarnya juga bisa diperoleh pada jenis asuransi tertentu, misalnya asuransi unit link yang menawarkan manfaat investasi dan pada umumnya bisa dicairkan setelah beberapa tahun.
Namun kamu juga bisa menggunakan manfaat investasi dari asuransi unit link untuk cuti premi. Artinya, manfaat investasi ini digunakan ketika kamu tidak sanggup untuk membayar premi asuransi pada periode tertentu.
Prioritaskan Dana Darurat atau Asuransi?
Setelah kamu memahami perbedaan dana darurat dan asuransi seperti di atas, apa kamu sudah mulai terbayang kira-kira mana yang harus kamu prioritaskan? Memiliki dana darurat dan asuransi sama-sama dapat mengamankan keuangan untuk jangka panjang ketika terjadi risiko di kemudian hari.
Namun apabila suatu hari muncul biaya di luar dugaan, maka kamu bisa menggunakan tabungan darurat yang lebih mudah dicairkan. Sedangkan saat tiba-tiba sakit, asuransilah yang dapat menanggung biaya pengobatannya.
Bagaimana jika sudah mendapatkan asuransi kesehatan dari pemerintah atau tempat kerja? Sebaiknya kamu tetap memiliki tabungan darurat meski sudah memiliki asuransi. Berikut beberapa alasan mengapa tabungan darurat perlu menjadi prioritas.
1. Tidak semua layanan kesehatan ditanggung asuransi
Asuransi mungkin tidak menanggung semua layanan kesehatan dari dokter, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan yang digunakan. Pada kondisi seperti ini, tabungan darurat akan sangat berguna karena kamu bisa membayar sendiri untuk layanan yang tidak ditanggung asuransi tersebut.
2. Ada batasan biaya kesehatan yang ditanggung asuransi
Biaya yang ditanggung asuransi biasanya terbatas dan tergantung dari polis yang dibeli. Jika biaya rumah sakit kamu ternyata lebih besar dari jatah tahunan yang ditanggung asuransi, maka kamu perlu tabungan darurat yang sudah disimpan.
3. Dana bisa dicairkan kapan saja
Asuransi memberikan pertanggungan cukup besar, namun kamu harus tetap memiliki dana darurat sehingga jika muncul biaya tidak terduga, kamu tidak perlu klaim asuransi dan bisa langsung cairkan tabungan darurat yang dimiliki.
Itulah beberapa informasi mengenai dana darurat vs asuransi, jadi pastikan kamu memprioritaskan dana darurat terlebih dulu. Jika kamu sudah memiliki dana darurat, pastikan juga untuk memiliki asuransi ya!
Jika saat ini dana daruratmu masih belum cukup memenuhi kebutuhan darurat, pastikan untuk tidak menjadikan utang sebagai solusi. Kamu bisa coba memanfaatkan aplikasi KINI.id sebagai solusi mudah di saat butuh dana darurat. Dengan KINI.id, kamu bisa mengakses gaji kapan dan di mana saja dengan jumlah yang fleksibel sehingga dapat membantu kamu ketika membutuhkan dana darurat.