Sebuah bisnis tidak akan mendapatkan kesuksesan tanpa adanya bantuan karyawan dengan keahlian dan kemampuan yang baik. Memiliki karyawan perempuan sering dinilai sebagai salah satu tantangan tersendiri bagi perusahaan. Apalagi jika karyawan tersebut sudah berkeluarga dan memiliki anak. Namun, faktanya, kehadiran karyawan perempuan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak juga dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mendukung ibu bekerja.
Hal ini karena ibu bekerja dinilai sangat terorganisir dan memiliki kemampuan multi-tasking yang baik. Meskipun andal dalam hal multi-tasking, bukan berarti mereka tidak membutuhkan dukungan untuk menyeimbangkan peran orang tua dan pekerjaan. Perusahaan tidak boleh lagi mengabaikan masalah ‘dobel job’ ketika memutuskan untuk mempekerjakan working moms. Hal ini demi menghindari risiko terjadinya burn out yang terbukti dapat mempengaruhi turn over karyawan.
Menurut data McKinsey, hampir 12 juta wanita meninggalkan pekerjaan selama tahap awal pandemi. Di mana, di awal pandemi ini, perusahaan memaksa pola kerja karyawan dengan menciptakan jam kerja fleksibel dengan penerapan remote working atau hybrid working.
Bagi sebagian besar ibu bekerja, hal ini justru menjadi tantangan baru. Di mana, mereka perlu membagi waktu antara mengurus kebutuhan rumah tangga dan memastikan pekerjaan selesai tepat waktu. Oleh karena itu, untuk mendukung para ibu bekerja sekaligus mengurangi terjadinya burnout, perusahaan perlu mendukung ibu bekerja dengan memberikan beberapa kebijakan agar mereka bisa bekerja secara efektif.
Lalu, kebijakan seperti apa yang bisa diberikan perusahaan kepada para working moms?
Permudah Proses Transisi
Ketika working moms bekerja dan sedang dalam masa kehamilan, perusahaan bisa coba menawarkan cuti secara bertahap untuk mempermudah masa transisi ketika karyawan kembali ke kantor setelah cuti melahirkan. Misalnya, dengan memperbolehkan karyawan bekerja setengah hari selama beberapa minggu pertama.
Kemudian, berikan juga tunjangan orang tua agar mereka bisa tetap produktif, seperti penggantian biaya penitipan anak, cuti hamil berbayar, cuti orang tua, dan kompensasi lainnya. Dengan begitu, karyawan akan merasa perusahaan mendukung ibu bekerja dan membuat mereka bisa bekerja lebih efektif kembali.
Akomodasi untuk Ibu Menyusui
Bagi perusahaan yang menerapkan work from office (WFO), penting juga untuk menyediakan fasilitas yang baik untuk ibu menyusui. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membuat ruang laktasi yang tenang, nyaman, dan bersih. Sehingga, karyawan bisa tetap menjalankan kewajibannya sebagai karyawan tanpa harus mengabaikan kebutuhan si Kecil di rumah. Dengan memberikan ruang laktasi yang nyaman, karyawan yang sedang menyusui juga bisa dengan nyaman istirahat sambil memperiapkan ASIP (ASI Perah) untuk anaknya di rumah.
Fleksibilitas dalam Pekerjaan
Meskipun remote working bisa mengakomodasi fleksibilitas dalam bekerja, namun juga menjadi tantangan tersendiri bagi ibu bekerja. Opsi kerja jarak jauh menghadapkan para ibu bekerja pada potensi hilangnya ruang untuk benar-benar fokus pada pekerjaan. Karena mereka harus berperan ganda di rumah, yaitu menjadi ibu dan karyawan di waktu yang sama.
Nah, agar remote working bagi ibu bekerja berjalan efektif, perusahaan bisa mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas flexible hours. Kebijakan ini dapat mempermudah ibu bekerja dalam mengatur jam kerjanya di antara tugas-tugas rumah tangga lainnya.
Hindari Parental Gap
Tidak hanya kesenjangan gender yang perlu menjadi perhatian, perusahaan juga perlu mempertimbangkan kesetaraan gender bagi orang tua. Seringkali, norma yang berlaku di Indonesia adalah ibu yang harus berperan utama dalam pengasuhan anak, sedangkan fokus utama ayah adalah bekerja. Hal inilah yang membuat cuti bagi ibu baru lebih lama daripada ayah.
Untuk menghindari parental gap ini, perusahaan bisaa coba membuat kebijakan dengan memberikan waktu cuti juga bagi Ayah baru. Misalnya, yang sebelumnya hanya 3 hari, berikan waktu cuti seminggu penuh.
Berikan Benefit Akses Gaji Instan
Tidak ada seorang Ibu yang tenang ketika terjadi kondisi darurat yang dihadapi keluarganya. Jika kondisi darurat terjadi, kebanyakan ibu bekerja menjadi tidak fokus dalam bekerja. Misalnya, ketika tiba-tiba anaknya butuh biaya untuk field trip sekolah, atau tiba-tiba anaknya sakit dan butuh perawatan.
Nah, untuk mencegah terjadinya kinerja yang menurun dari Ibu bekerja inilah perusahaan bisa menawarkan benefit akses gaji instan. Dengan adanya gaji instan ini, ibu bekerja bisa dengan mudah memenuhi segala kebutuhannya, sehingga mereka bisa tetap fokus dalam bekerja dan meningkatkan performanya di perusahaan.
Untuk memberikan benefit gaji instan, cobalah daftarkan seluruh karyawan ke dalam aplikasi KINI.id. Dengan aplikasi ini, perusahaan bisa dengan mudah mendaftarkkan seluruh karyawan tanpa harus memilih status, lama bekerja, atau gaji mereka. Semua karyawan bisa memanfaatkannya dengan mudah tanpa harus mengganggu anggaran dan arus kas perusahaan.
Itulah beberapa cara mendukung ibu bekerja di perusahaan yang bisa dilakukan perusahaan. Dengan dukungan ini, perusahaan juga bisa mempertahankan karyawan terbaik dan menarik kandidat wanita yang memiliki prestasi menjanjikan bagi pertumbuhan perusahaan. Selain itu, memiliki karyawan yang beragam dan inklusif juga dapat membuat perusahaan lebih inovatif dan kompetitif.