Sudah Memiliki Biaya Persiapan Masuk Kuliah untuk Anak-Anak? Ini Biaya yang Wajib Dipersiapkan!

Biaya persiapan masuk kuliah menjadi salah satu pengeluaran terbesar. Apalagi dari tahun ke tahun biaya kuliah terus meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan biaya ini sejak jauh hari. Pasalnya, biaya kuliah tidak cukup hanya Rp1 juta sampai Rp2 juta, namun biaya masuk kuliah bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Nah, untuk mempersiapkan biaya kuliah dengan matang, di bawah ini adalah beberapa biaya yang biasanya dibutuhkan untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi.

Biaya Uang Pangkal

Ketika awal masuk kuliah, kampus atau universitas akan mengenakan biaya uang pangkal atau uang gedung. Namun, biasanya yang memberlakukan uang pangkal ini hanyalah universitas swasta. Sedangkan, universitas negeri biasanya tidak diminta karena sudah ditanggung pemerintah dan bukan menjadi tanggung jawab mahasiswa.

Jumlah yang diminta pun berbeda dan tergantung pihak universitas atau program studi yang dipilih. Kisarannya bisa mulai dari belasan hingga ratusan juta. Namun, untuk membayar biaya ini biasanya pihak universitas akan memberi keringanan dengan memberikan pilihan pembayaran cara mencicil. Hal ini bermaksud agar pihak mahasiswa tidak terbebani akan biayanya.

Biaya per Semester

Berbeda dengan bangku sekolah, baik SD, SMP, atau SMA yang mendapat subsidi dari pemerintah atau membayar SPP setiap bulan. Bagi mahasiswa, uang kuliah dibayarkan tiap semesternya dan biayanya pun berbeda baik untuk universita swasta maupun negeri.

Pada universitas negeri, mahasiswa bisa mengajukan biaya per semester sesuai ekonomi keluarga. Hal inilah yang membuat biaya per semester mahasiswa di kampus negeri bervariasi. Sedangkan, biaya semester universitas swasta ditentukan sama dari pihak universitas.

Selain itu, juga terdapat biaya tambahan yaitu biaya setiap mahasiswa mengambil per SKS di satu semester. Semakin banyak SKS yang diambil, maka semakin banyak juga biaya per semester yang harus dibayarkan.

Biaya Praktek

Untuk jurusan tertentu, biasanya diharuskan untuk melakukan praktek sesuai kebijakan jurusan. Praktek ini bisa berupa praktek kerja lapangan atau magang, bisa juga praktek sesuai jurusan yang diambil.

Misalnya, jurusan kedokteran, arsitektur atau broadcasting. Dalam praktek ini, karena menjadi keharusan, maka sudah pasti termasuk dalam hitungan jumlah SKS mahasiswa. Tentunya dalam melakukan praktek ini perlu mengeluarkan biaya yang jumlahnya kembali tergantung pada keperluan masing-masing jurusan.

Biaya Kebutuhan Lainnya

Biaya-biaya di atas merupakan biaya utama yang wajib diperhatikan dan tidak boleh diabaikan. Namun, selain biaya di atas, ada juga biaya lainnya yang tidak jarang diabaikan bahkan disepelekan karena dianggap tidak semahal biaya-biaya lainnya. Padahal, dalam kenyataan, jika hal-hal lain ini jumlahnya banyak, maka biayanya pun juga tetap mahal.

Misalnya, untuk mahasiswa baru biasanya akan ada ospek, di mana kebanyakan ospek butuh banyak peralatan yang tentunya harus dibeli. Selain itu juga kebutuhan seperti perlengkapan kuliah, buku-buku baru, alat tulis atau alat elektronik seperti laptop dan flashdisk.

Belum lagi jika mahasiswa merantau, tentu ada biaya tambahan lainnya yaitu untuk tempat tinggal, seperti kos, biaya transportasi jarak jauh, sampai biaya untuk kehidupan sehari-hari. Jika digabung, maka biaya ini tidak kalah banyak dari biaya-biaya sebelumnya.

Jadi, bagi kamu yang berencana untuk kuliah lagi atau ingin menguliahkan anak-anakmu nanti, pastikan kamu merencanakan biaya persiapan masuk kuliah dengan matang.

Bagi kamu yang belum mempersiapkannya dengan matang dan anakmu sudah mulai melakukan pendaftaran, maka cobalah bicarakan kepada pihak universitas mengenai masalah pembayaran.

Bagi kamu yang butuh biaya kuliah tambahan, hindari untuk berutang ya. Sekarang kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan KINI.id, kamu bisa dengan mudah mengambil gaji fleksibel tanpa harus menunggu tanggal gajian. Sehingga nantinya bisa kamu gunakan untuk menutupi kekurangan dana kuliah jika dibutuhkan. Kamu pun bisa menyesuaikan besaran dana yang dibutuhkan. Jadi, pastikan gunakan gaji fleksibelmu dengan bijak ya!