Karyawan merupakan salah satu aset perusahaan yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan. Karyawan yang bahagia dan sejahtera bisa membantu perusahaan untuk berkembang dan sukses menjalankan bisnis. Nah, untuk membuat karyawan sejahtera dan bahagia, tentu ada biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan, misalnya gaji karyawan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai biaya tenaga kerja yang perlu diketahui perusahaan.
Apa itu Biaya Tenaga Kerja?
Sebelum membahas mengenai biaya tenaga kerja, tentu kamu harus tau dulu apa itu tenaga kerja? Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan oleh karyawan untuk mengolah produk. Sehingga, biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar karyawan atau pegawai yang bekerja di suatu perusahaan. Biaya ini biasanya dibutuhkan untuk membayar upah atau gaji karyawan.
Nah, upah dan gaji ini tentu berbeda arti. Di mana, gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan berdasarkan rentang waktu seperti gaji bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sedangkan upah sering diartikan sebagai bentuk penghasilan yang dibayarkan kepada tenaga kerja dengan nominal yang tidak tetap. Selain itu, dalam pencatatan akuntansi upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji melalui rekening biaya overhead pabrik.
Komponen Biaya Tenaga Kerja
Ada beberapa komponen yang perlu dihitung untuk mengetahui seberapa besar biaya tenaga kerja dalam suatu perusahaan, yaitu:
1. Biaya Rekrut Karyawan
Biaya rekrut karyawan adalah total biaya untuk menemukan dan membawa karyawan baru ke dalam perusahaan, mulai dari biaya pemasangan iklan, biaya software, biaya mengikuti job fair, biaya administrasi, hingga biaya proses rekrutmen.
Ada baiknya perusahaan menghitung cost per hire atau biaya perekrutan agar mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan proses rekrutmen. Sehingga, perusahaan dapat menentukan strategi perekrutan yang paling efisien dan efektif untuk memperoleh kandidat berkualitas.
2. Upah Karyawan
Upah atau gaji karyawan adalah komponen terbesar yang harus dikeluarkan perusahaan dalam biaya tenaga kerja. Sehingga, jumlah karyawan yang dipekerjakan sangat berpengaruh terhadap seberapa besarnya biaya yang dibutuhkan.
Agar perusahaan tidak mengeluarkan budget tinggi untuk biaya upah dan gaji, maka ada baiknya perusahaan harus memperhitungkannya dengan matang. Misalnya menentukan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan untuk posisi A, atau berapa banyak karyawan yang cocok mengisi departemen B, dan sebagainya.
3. Tunjangan atau Benefit Karyawan
Selain upah dan gaji, tunjangan biasanya menjadi salah satu hal yang menjadi bahan pertimbangan seorang karyawan untuk bekerja di suatu perusahaan. Dengan memberikan tunjangan, bukan hanya karyawan yang mendapatkan manfaatnya, perusahaan juga bisa mendapat manfaatnya. Memberikan tunjangan ke karyawan berarti perusahaan telah menjamin kesejahteraan hidup karyawan yang nantinya akan berdampak pada meningkatnya loyalitas karyawan.
Ada banyak tunjangan yang bisa diberikan ke karyawan, mulai dari tunjangan kesehatan, tunjangan pernikahan, program Tabungan Hari Tua (THT) untuk karyawan, benefit pembayaran gaji di muka, serta berbagai program pelatihan dan pengembangan karyawan.
4. Kewajiban Perusahaan Terkait Karyawan
Ketika perusahaan merekrut karyawan, maka perusahaan memiliki banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Bukan hanya pembayaran upah atau gaji, tapi ada beberapa kewajiban lain yang telah diatur oleh pemerintah. Misalnya, program asuransi, program dana pensiun, program BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran pajak karyawan, dan masih banyak lagi.
Itulah beberapa biaya tenaga kerja yang perlu kamu perhatikan dan masuk ke dalam anggaran perusahaan. Dengan membuat anggaran untuk biaya ini kamu bisa dengan mudah mengontrol keuangan bisnis agar tetap sehat. Karena, biaya ini termasuk biaya terbesar dalam suatu bisnis.
Salah satu biaya tenaga kerja yang sering membuat keuangan bisnis berantakan adalah kasbon atau pinjaman karyawan. Nah, bagi kamu yang tidak ingin memiliki keuangan bisnis yang berantakan, kamu bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id untuk menyelesaikan masalah kasbon atau pinjaman karyawan.
Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa memberikan benefit karyawan seperti kasbon atau pinjaman tanpa harus mengambil kas perusahaan. Perusahaan hanya perlu mendaftar di aplikasi KINI.id dan karyawan langsung bisa mengambil uang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di mana, uang yang bisa mereka ambil adalah sebesar maksimal gaji yang secara teknis sudah bisa mereka terima. Jadi tunggu apalagi? Yuk manfaatkan aplikasi KINI.id untuk mendukung kebutuhan finansial karyawan tanpa harus membebankan keuangan bisnis.