Cara Membuat Estimasi Penganggaran Bisnis & Komponen Didalamnya

Ketika menjalankan suatu kegiatan usaha, penganggaran bisnis menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki. Di mana, penganggaran ini akan mengacu pada proses di mana suatu perusahaan memperkirakan keuangannya untuk periode keuangan selanjutnya untuk merencanakan kegiatan bisnis. Ketika mengembangkan suatu anggaran, biasanya akan dimulai dari rencana proyek, kemudian barulah menentukan jumlah waktu, tujuan, dan biaya proyek.

Dengan adanya penganggaran bisnis, manajemen perusahaan akan lebih mudah ketika ingin mengembangkan strategi yang masuk akal. Misalnya, sebuah bisnis startup baru harus menghasilkan pendapatan Rp60 juta per bulan untuk mencapai tujuan keuangannya. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa hal penting mengenai anggaran dan pentingnya memiliki anggaran keuangan untuk bisnis.

Komponen dalam Penganggaran

Dalam sebuah perusahaan terdapat beberapa bagian dengan tanggung jawab dan pekerjaannya masing-masing. Sehingga, masing-masing bagian atau divisi ini memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat beberapa komponen penganggaran yang nantinya akan digabungkan ke dalam anggaran akhir atau master budget. Lalu apa saja komponen anggaran yang harus dibuat perusahaan?

1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan akan menguraikan arus pendapatan yang diperkirakan. Biasanya, anggaran ini menjadi anggaran pertama yang akan disiapkan perusahaan, karena pendapatan yang dihasilkan pada akhirnya akan menentukan tingkat pengeluaran. Anggaran ini biasanya berisi, anggaran penjualan dan estimasi penjualan. Estimasi atau perkiraan ini dilakukan atas dasar:

  • Pola penjualan sebelumnya
  • Kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar, tingkat pertumbuhan ekonomi.
  • Kondisi politik.
  • Keadaan persaingan di pasar.
  • Faktor lain yang memengaruhi penjualan, seperti. teknologi, dan sebagainya

2. Anggaran Produksi

Ini merupakan anggaran paling penting, di mana anggaran ini menentukan jumlah unit produk yang akan diproduksi oleh bisnis dan menentukan biaya produksi sebuah produk. Anggaran ini dibuat sesuai dengan anggaran penjualan. Di mana, unit penjualan yang dibutuhkan, inventaris pembuka dan inventaris penutup yang diperlukan digunakan untuk mencapai jumlah unit yang harus diproduksi dalam periode yang dianggarkan.

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung merupakan bahan baku yang digunakan secara langsung dalam produksi barang. Anggaran ini terkait dengan bahan langsung yang nantinya akan menentukan jumlah dan biaya sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan produksi.

4. Anggaran Tenaga Kerja, Biaya Overhead, dan SG&A

Anggaran terkait tenaga kerja, overhead dan SG&A (Selling, general, and administrative expense) disiapkan secara terpisah, kemudian diganungkan ke dalam satu anggaran.

Anggaran tenaga kerja langsung disiapkan, di mana tenaga kerja yang berpartisipasi dalam proses produksi membentuk biaya tenaga kerja langsung dan disusun sesuai jumlah jam kerja dan biaya per jam.

Sedangkan anggaran overhead adalah biaya-biaya yang tidak dikeluarkan secara langsung dalam produksi barang, namun sangat diperlukan saat aktivitas produksi, seperti. sewa pabrik. Anggaran ini juga dipersiapkan sehubungan dengan jam kerja langsung. Dan ada juga biaya SG&A yang dikeluarkan untuk menjalankan operasi bisnis sehari-hari seperti biaya tetap dan variabel.

5. Anggaran Kas

Kas adalah kunci dari sebuah bisnis. Seberapa besar pun bisnis tanpa adanya kas, maka bisnis tersebut terancam akan mengalami kegagalan. Sehingga, untuk memastikan kelancaran kegiatan bisnis, penekanan kuat harus diberikan pada pengembangan anggaran kas.

Dengan adanya anggaran kas, maka akan membantu manajemen merumuskan siklus pembayaran dan penerimaan bisnis, sehingga uang tunai bisnis dapat dipastikan selalu tersedia. Dengan anggaran kas jugalah bisnis bisa melacak piutang dan utang dagangnya. Di mana, hal ini bisa membantu bisnis kekurangan kas.

6. Laporan Keuangan yang Dianggarkan

Laporan keuangan yang dianggarkan disusun berdasarkan setiap komponen anggaran. Laporan ini sering disebut laporan keuangan pro forma. Dengan laporan inilah bisnis bisa memperkirakan keuntungannya.

Membuat Estimasi Penganggaran Perusahaan

Sebuah anggaran harus mencakup pendapatan, biaya, dan keuntungan atau arus kas. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui apakah bisnis memiliki sisa uang untuk perbaikan modal atau pengeluaran modal.

Setidaknya anggaran harus dibuat setiap tahun. Di mana, sebagian besar anggaran tahunan dibagi menjadi 12 bulan dengan kolom kosong di sebelah perkiraan untuk diisi dengan hasil aktual seiring berjalannya tahun. Nah, di bawah ini adalah beberapa langkah yang harus kamu lalui ketika ingin membuat penganggaran.

1. Perbarui asumsi anggaran

Anggaran selalu dipersiapkan sesuai asumsi tertentu. Di mana, asumsi tersebut bisa dikaitkan dengan tren penjualan, tren biaya, atau kondisi lingkungan. Jadi, sebelum mulai menyusun anggaran, cobalah tinjau kembali asumsi tersebut sesuai kondisi terkini.

2. Catat dan Perhatikan Dana yang tersedia

Dana yang terbatas bisa menghambat proyek dan pertumbuhan bisnis. Sehingga, dalam penganggaran, perhatian yang memadai harus diberikan pada pendanaan yang tersedia, karena ketersediaan dana yang dapat diinvestasikan akan menentukan dimulainya proyek yang layak.

3. Penetapan biaya

Setiap hari, perusahaan atau bisnis dihadapkan dengan tantangan yang sepenuhnya bisa mengubah struktur biaya. Karena itu, dalam proses penganggaran, faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi penetapan biaya harus dipertimbangkan dengan cermat. Faktor-faktor ini harus diidentifikasi terlebih dahulu untuk membuat anggaran menjadi realistis.

4. Buat paket anggaran

Paket anggaran adalah garis besar anggaran yang harus disiapkan. Dalam paket anggaran, standar sebelumnya terkait proses penganggaran diambil untuk merumuskan anggaran untuk periode saat ini. Standar sebelumnya diperbarui sesuai kondisi lingkungan terkini. 

5. Dapatkan perkiraan pendapatan

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang paling penting dari semua. Sehingga, seluruh anggaran didasarkan pada anggaran penjualan. Selanjutnya, anggaran penjualan menentukan apakah bisnis menghasilkan pendapatan yang cukup dan diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, perhatian yang memadai harus diberikan pada penyusunan anggaran penjualan dengan memperkirakan permintaan secara akurat.

6. Dapatkan anggaran departemen

Anggaran departemen bisa membantu perusahaan mencapai pengeluaran yang dianggarkan untuk suatu periode. Setiap departemen akan menyiapkan anggarannya sendiri dan kemudian akan digabung untuk menjadi bagian dari anggaran induk.

7. Validasi kompensasi

Rencana kompensasi adalah komponen penting dari proses penganggaran. Hal ini karena kompensasi dikenakan kenaikan tahunan, sehingga harus dipersiapkan dengan sangat hati-hati. Persetujuan untuk kenaikan kompensasi pertama-tama harus diambil dari manajemen puncak, dan kemudian harus ditambah dalam rencana kompensasi yang dianggarkan.

8. Validasi paket bonus

Untuk menjaga moral karyawan, bonus sering diberikan kepada karyawan yang memiliki motivasi tinggi. Bonus inilah yang bertindak sebagai metode penilaian. Pengumuman bonus yang tidak dipertimbangkan dalam proses penganggaran bisa menciptakan kekacauan dalam keuntungan bisnis. Karena itu, setiap rencana bonus harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

9. Dapatkan permintaan anggaran modal

Belanja modal memastikan ekspansi bisnis dan membantu bisnis untuk memanfaatkan peluang yang diperlukan dalam pertumbuhan bisnis. Setiap rencana belanja modal harus diambil di muka dan harus dimasukkan dalam proses penganggaran yang sesuai.

10. Perbarui model anggaran

Setiap perubahan dalam asumsi model anggaran harus diperbarui, dan anggaran akhir harus disiapkan sesuai anggaran tersebut. Jika terlambat, maka bisa menyebabkan gangguan di kemudian hari yang dapat menyebabkan kebingungan.

11. Tinjau anggaran

Anggaran harus ditinjau secara menyeluruh setelah disiapkan untuk memperbaiki kekurangan. Salah sedikit maka bisa membuat ketidakseimbangan dalam lembar anggaran.

12. Dapatkan persetujuan

Anggaran harus dipresentasikan kepada manajemen atas. Mereka akan mengevaluasi apakah sudah disiapkan sesuai dengan kebutuhan mereka dan akhirnya ada persetujuan jika tidak perlu ada perubahan.

13. Keluarkan anggaran

Anggaran harus dikeluarkan secara resmi setelah mendapat persetujuan. Seluruh operasional bisnis akan berjalan sesuai dengan apa yang sudah ada dalam anggaran bisnis.

Nah, itulah beberapa hal mengenai penganggaran bisnis. Anggaran bisnis ini juga penting dibuat ketika perusahaan ingin memberikan tunjangan atau bonus bagi karyawan. Ini biasanya akan masuk ke dalam anggaran tenaga kerja.

Tanpa adanya anggaran untuk tunjangan, maka perusahaan tidak bisa memberikan tunjangan tersebut. Karena jika ini terjadi, keuangan perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik. Di mana, perusahaan akan mengeluarkan uang yang tidak ada dalam penganggaran.

Nah, biasanya penganggaran ini juga dibuat berdasarkan kemampuan perusahaan. Jika keuangan perusahaan tidak mampu memberikan tunjangan, maka perusahaan tidak bisa memaksakannya. Jika ini terjadi, maka perusahaan harus bersiap mengalami keuangan yang buruk dan arus kas menjadi tidak bagu.

Namun, kini perusahaan tidak perlu bingung untuk memberikan tunjangan atau benefit untuk karyawan, khususnya benefit untuk mencairkan gaji di muka atau sebelum tanggal gajian. Karena sekarang perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id.

Dengan aplikasi KINI.id, perusahaan bisa memberikan gaji di muka sesuai dengan hari kerja yang telah diselesaikan karyawan tanpa memerlukan anggaran perusahaan. Karena, perusahaan hanya perlu membayar uang yang telah digunakan karyawan sebagai kasbon dan memotongnya saat tanggal gajian. Nah, setelah tanggal gajian inilah perusahaan baru membayar sejumlah uang ke aplikasi KINI.id sesuai dengan uang yang telah digunakan karyawan. Mudah bukan? Jadi tunggu apalagi? Daftarkan perusahaan dan karyawan kamu sekarang juga di aplikasi KINI.id.