11 Tips Rekrutmen yang Perlu Dilakukan HR untuk Menarik Gen Z

Generation Z atau sering disebut Gen Z merupakan orang-orang yang lahir pada tahun 1997 hingga 2021. Ketika masuk ke dunia kerja, mereka akan berorientasi pada gaji yang tinggi.  Pada awal tahun 2022, Deloitte menemukan bahwa 40 persen Gen Z kemungkinan besar akan meninggalkan pekerjaan mereka dalam 2 tahun ke depan dan gaji menjadi alasan utama. Bahkan sepertiga dari mereka akan resign meski belum memiliki pekerjaan pengganti. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi para HR untuk memenangkan hati Gen Z dan melakukan tips rekrutmen yang tepat. 

Agar perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk memenangkan hati Gen Z, di bawah ini adalah beberapa tips rekrutmen yang bisa dilakukan HR untuk memenangkan hati Gen Z.

Fleksibilitas

Menurut Lauren Smith, Vice President of Talent Acquisition Research Gartner Inc. di Stamford, Gen Z lebih suka bekerja dari rumah atau di mana pun yang menurut mereka nyaman dan fasih menggunakan teknologi digital.

Untuk memikat Gen Z, perusahaan bisa menawarkan fleksibilitas kerja seperti work from anywhere, baik di rumah, ruang kerja, cafe, atau kursi santai di pantai.

Peer coaching

Peer coaching adalah cara tepat mempertahankan karyawan Gen Z. Karena teman sebaya lebih efektif mendorong rekan kerja untuk meningkatkan kinerjanya.  Karyawan Gen Z lebih mendengarkan coaching teman sebaya dibanding supervisor.

Mentoring 

Mentoring juga bisa menjadi salah satu kunci untuk menarik dan mempertahankan Gen Z di perusahaan. Perusahaan bisa memadukan dan mencocokkan generasi yang berbeda dalam satu tim di program mentoring. Jadi, satu tim memiliki anggota dari generasi berbeda untuk mendiskusikan pengalaman dan tujuan karir mereka.

Teamwork

Perusahaan juga bisa memenangkan hati Gen Z dengan membentuk teamwork yang tepat. Selama pandemi, karyawan bekerja dari rumah atau hybrid dan itu membuat mereka merasa terasing. Dengan kehadiran teamwork, karyawan bisa bertemu secara berkala melalui telekonferensi dan pemimpin tim memperhatikan anggotanya. Sehingga, mereka bisa lebih merasa menjadi bagian tim.

Diversity

Gen Z juga peduli dengan diversity, termasuk di tempat kerja.  Perusahaan yang ingin menarik Gen Z, cobalah tunjukkan budaya perusahaan yang memiliki nilai-nilai keragaman. Misalnya keragaman karyawan dari suku, kewarganegaraan, disiplin ilmu, tanpa memandang fisik, perbedaan politik, dan sebagainya.

Program pengembangan

Gen Z juga sangat peduli tentang pengembangan karir dan skill, cobalah buat mereka tertarik dengan perusahaan dengan mengadakan program pengembangan seperti learning and development di tempat kerja.

Program ini berpeluang mengembangkan keterampilan baru dan mengembangkan potensi karir karyawan Gen Z.  Ini bisa menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan. Karena perusahaan bisa menarik dan mempertahankan sekaligus menguji tanggung jawab di luar peran mereka saat ini.

Perkembangan karier

Gen Z juga menuntut transparansi tentang pertumbuhan karir di masa depan. Jika perusahaan menyediakan dan menjanjikan perkembangan karir, maka perusahaan bisa memenangkan hati mereka. Gen Z sebenarnya juga tidak peduli dengan jabatan, tetapi peluang untuk berkembang. Karena resesi dan inflasi berdampak pada kehidupan mereka, sehingga mereka menginginkan keamanan perkembangan karir.

Work-life balance

Gen Z juga termasuk generasi yang mementingkan work-life balance. Sehingga, perusahaan perlu memahami karyawan sebagai seorang manusia yang butuh waktu istirahat. Cobalah mengingatkan karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan kehidupan nyata. Menurut data Global Talent Trends 2022 mencatat sebanyak 66 persen Gen Z ingin perusahaan lebih banyak berinvestasi dalam kesehatan mental dan kebugaran.

Job rotation 

Gen Z juga menginginkan job rotation di awal karir mereka di tempat kerja. Ini adalah langkah mengidentifikasi keterampilan dan karir yang ingin mereka kejar. Misalnya, akuntan di salah satu startup akan berada di posisi akuntansi divisi waralaba enam bulan, lalu enam bulan kemudian untuk akuntansi divisi brand advertising, dan enam bulan untuk akuntansi perusahaan. 

Kesadaran sosial

Gen Z juga termasuk generasi yang memperhatikan isu sosial, misalnya saja kesetaraan di tempat kerja dan masalah lingkungan. Perusahaan yang memiliki kesadaran sosial akan lebih mudah memikat hati Gen Z untuk bergabung menjadi karyawan. Mereka juga melihat langkah CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan.

Benefit Kekinian

Perusahaan juga bisa memberikan benefit yang sesuai dengan kebutuhan karyawan, misalnya saja benefit akses pembayaran gaji instan. Di mana, dengan benefit ini karyawan bisa mencairkan gajinya secara fleksibel dengan jumlah yang disesuaikan dengan jumlah hari kerja yang telah berhasil mereka lalui.

Untuk memberikan benefit satu ini, perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi KINI.id. Di mana dengan aplikasi KINI.id, perusahaan bisa dengan mudah memberikan benefit akses gaji instan dan fleksibel tanpa perlu mengkhawatirkan anggaran perusahaan maupun cash flow perusahaan. Jadi pastikan untuk daftarkan seluruh karyawan ke dalam aplikasi KINI.id sekarang.

Itulah beberapa tips rekrutmen cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menarik dan memikat hati karyawan generasi Z. Dengan cara di atas, dapat dipastikan perusahaan lebih mudah menarik hati gen Z dan merekrut mereka untuk bekerja di perusahaan.