Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, meskipun mereka masih di dalam kandungan. Bukan hanya mempersiapkan kebutuhan si Kecil saat lahir nanti, namun orang tua juga perlu mempersiapkan biaya melahirkan. Dengan mempersiapkan biaya persalinan inilah sang ibu tidak perlu lagi khawatir mengenai masalah keuangan dan bisa fokus kepada persiapan melahirkan, serta fokus kepada anaknya setelah proses persalinan selesai.
Namun, biaya persalin tidaklah murah dan tidak hanya menyangkut biaya jasa dokter kandungan, tetapi juga biaya kamar dan perawatan bayi pasca kelahiran. Namun, bukan berarti biaya persalinan tidak bisa diantisipasi. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang bisa kamu ambil dalam mempersiapkan biaya persalinan dengan tepat.
Cari Tahu Biaya Persalinan
Besarnya biaya bersalin ditentukan oleh metode persalinan yang dipilih, apakah metode bersalin normal (vaginal birth) atau persalinan melalui tindakan bedah (cesarean section). Di mana, metode bersalin normal lebih murah dibandingkan persalinan dengan metode cesarean section.
Umumnya, kisaran biaya persalinan normal di rumah sakit mulai dari Rp4 juta untuk kelas III hingga puluhan juta rupiah untuk kelas VVIP. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pilihan kelas kamar, tambahan tindakan (seperti induksi, epidural, dan sebagainya), juga perawatan bayi pasca persalinan.
Sedangkan, biaya cesarean section bisa berkali-lipat dari melahirkan normal. Rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk metode ini mulai dari Rp15 juta hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari kelas kamar perawatan yang dipilih. Biaya ini bisa lebih mahal lagi jika dalam operasi terdapat komplikasi atau bayi memerlukan perawatan di unit perawatan khusus atau neonatal intensive care unit (NICU).
Selain itu, biaya bersalin juga bisa lebih besar ketika kamu berniat menambahkan hal-hal di luar medis. Misalnya, kamu ingin didampingi doula atau pendamping profesional kelahiran pada saat bersalin. Atau ketika kamu ingin mengabadikan proses kelahiran dengan menyewa jasa fotografer persalinan, dan sebagainya.
Jadi, pastikan sebelum proses persalinan, cobalah kumpulkan informasi sebanyak mungkin dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan di mana kamu berencana melakukan persalinan. Jangan lupa juga untuk membandingkan dengan biaya-biaya di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.
Susun Rencana Persalinan
Setelah mengetahui biaya persalinan secara detail, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyusun rencana persalinan. Cobalah buat berbagai skenario persalinan yang terdiri dari rencana bersalin normal dan bersalin melalui tindakan bedah.
Semakin detil rencana persalinan, maka semakin siap bagi kamu menjalani persalinan. Misalnya, apakah kamu ingin didampingi suami saat melahirkan, apakah kamu membolehkan tindakan induksi atau suntik epidural, apakah kamu ingin melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), dan sebagainya.
Jangan lupa juga untuk menghitung kebutuhan biaya masing-masing skenario. Misalnya, kamu berencana melahirkan di rumah sakit A di kelas VIP. Di rumah sakit tersebut biaya persalinan normal adalah Rp10 juta-Rp20 juta. Adapun persalinan cesarean section, biayanya mulai Rp30 juta hingga Rp41 juta di kelas kamar yang sama.
Asumsi biaya itu bila proses kelahiran tidak ada komplikasi atau keadaan darurat. Sebagai antisipasi, kamu bisa mengambil skenario termahal. Dengan begitu, kisaran biaya yang harus dipersiapkan paling tidak sebesar Rp20 juta untuk persalinan normal dan Rp41 juta untuk persalinan dengan metode cesarean section.
Cek Tunjangan Kelahiran Anak
Ketika kamu adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan, kamu bisa menanyakan berapa besar tunjangan kelahiran anak yang bisa didapatkan. Jangan lupa juga untuk mengecek tunjangan serupa di tempat kerja pasangan. Kebanyakan perusahaan memberi tunjangan persalinan dalam bentuk pertanggungan biaya (coverage) penuh ataupun pertanggungan biaya terbatas atau plafon tertentu.
Kamu bisa bernafas lega jika perusahaan tempat kamu bekerja atau pasanganmu bekerja memberikan tunjangan biaya persalinan 100%. Namun, bila nilai tunjangan diberikan dalam batas tertentu, maka kamu perlu menyiapkan biaya tambahan ketika biaya persalinan yang sudah direncanakan melebihi plafon anggaran yang disediakan.
Misalnya, tunjangan kelahiran dibatasi maksimal 70% dari total biaya, maka 30% sisanya harus dibayar sendiri. Bila kamu dan pasangan sama-sama memiliki tunjangan kelahiran, cari tahu juga apakah fasilitas tersebut bisa saling melengkapi atau tidak. Karena ada beberapa perusahaan yang hanya memberlakukan benefit ini untuk karyawan laki-laki.
Antisipasi Kondisi Darurat
Lalu bagaimana jika kantor tempat kamu dan pasanganmu bekerja tidak memberikan tunjangan kelahiran yang cukup? Maka tentu kamu perlu menyiapkan dana lebih banyak. Jika kamu atau pasanganmu sudah memiliki asuransi kesehatan, cobalah cek apakah asuransi tersebut memiliki manfaat melahirkan.
Jika tidak, maka kamu bisa coba mendaftar menjadi anggota kepersertaan BPJS Kesehatan untuk antisipasi selanjutnya. Namun, jika kamu ingin menggunakan BPJS Kesehatan untuk melahirkan, kamu harus siap dengan konsekuensinya. Di mana, layanan BPJS Kesehatan hanya memberikan layanan tingkat dasar. Sehingga kamu tidak leluasa memilih dokter yang membantu persalinan, jenis kamar perawatan, ataupun tambahan fasilitas di luar yang sudah disediakan sesuai kelas kepesertaan.
Kumpulkan Kebutuhan Dana
Setelah kamu mengantongi informasi biaya persalinan dan merencanakan berbagai skenario. Maka jangan tunda untuk segera menyiapkan kebutuhan dananya. Kamu dan pasangan bisa coba menabung sejak dini, bahkan sebelum hamil. Ada baiknya, kamu mulai mempersiapkan dana ini di awal pernikahan atau sebelum pernikahan.
Sehingga, kamu memiliki waktu yang cukup untuk menabung biaya melahirkan. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan proses persalinan yang terencana dengan matang dan bisa sesuai dengan apa yang kamu dan pasanganmu harapkan.
Namun, jika persalinanmu sudah di depan mata dan dana yang dimiliki belum cukup, kamu bisa memanfaatkan benefit pembayaran gaji fleksibel dari KINI.id. Melalui aplikasi KINI.id, kamu bisa mengambil gajimu secara prorata sesuai dengan hari kerja yang telah kamu selesaikan, tanpa perlu menunggu tanggal gajian. Sehingga, kamu bisa menggunakannya terlebih dulu tanpa perlu berutang atau meminjam ke keluarga atau pinjaman online lainnya.