Cek 7 Penyebab Gaji Selalu Habis yang Bisa Kamu Hindari!

Awal bulan sering menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu karyawan. Di mana, pada awal bulan inilah, mereka akan mendapatkan gaji atau upah masuk ke rekening. Meski tanggal gajian, ada beberapa orang yang justru gelisah karena gaji yang diterima hanya numpang lewat. Di mana, gaji yang diterima sudah dialokasikan ke sana-sini dan merasa gaji pada setiap bulan selalu tidak cukup. Ada beberapa penyebab gaji selalu habis, bukan hanya yang berpenghasilan kecil, yang bergaji besar pun sering mengeluhkan hal yang sama. Hal ini terjadi karena beberapa penyebab. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan gaji bulanan selalu tidak cukup.

Tingginya biaya hidup

Biaya hidup yang tinggi bisa membuat gaji tidak cukup memenuhi kebutuhan selama 1 bulan. Apalagi biaya hidup di kota besar seperti Jakarta. Di mana, biaya hidup di ibu kota relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya.

Untuk menyiasatinya, kamu bisa coba menekan pengeluaran. Misalnya, jika sehari-harinya kamu membawa kendaraan pribadi, maka kamu bisa coba untuk naik kendaraan umum. Atau kamu bisa coba membawa bekal ke kantor dibanding harus membeli makan di luar.

Gaji yang terlalu kecil

Jika kamu tinggal di kota kecil dan merasa gaji tidak cukup ada 2 kemungkinan yang terjadi. Kamu memiliki sifat boros dan tidak bisa mengelola gaji atau memang gaji kamu terlalu kecil.  Namun, ada pendapat yang menyebutkan bahwa berapapun gajinya harus bisa dikelola dengan baik, karena gaji sebesar apapun tak akan pernah cukup.

Namun, jika kamu merasa sudah setengah mati mengatur pengeluaran, memutar otak untuk mendapat strategi jitu dalam mengelola gaji, ternyata gaji tetap tidak cukup, mungkin karena memang gajimu terlalu kecil. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa coba memulai bisnis kecil-kecilan atau mengambil kerja/freelance yang tidak mengganggu pekerjaan utama.

Adanya kenaikan biaya hidup yang tiba-tiba

Di beberapa momen tertentu pasti akan terjadi kenaikan biaya hidup secara tiba-tiba, misalnya saat hari Raya Idulfitri. Lonjakan harga ini secara otomatis bisa  berdampak pada naiknya biaya hidup. Kenaikan itulah yang akan mengubah anggaran belanja yang semula sudah dirancang dan disesuaikan dengan sedemikian rupa. Sementara, tidak ada kenaikan pada gaji sehingga tidak sesuai dengan kenaikan biaya hidup.

Untuk menyiasatinya, kamu bisa mulai mempersiapkan dana darurat. Sehingga, ketika terjadi lonjakan harga, kamu bisa menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Memiliki keinginan yang tak terbatas

Tidak ada manusia yang puas atas apa yang mereka dapatkan saat ini. Nah, ketidakpuasan inilah yang membuat kebanyakan orang memiliki keinginan yang tidak terbatas. Sehingga mereka selalu merasa tak cukup dengan terpenuhinya barang atau suatu kebutuhannya, kemudian muncul keinginan baru secara terus-menerus.

Solusinya, kamu harus mulai untuk selalu bersyukur dan merasa cukup. Sehingga, tidak akan ada kegelisahan untuk memenuhi segala keinginan yang dimiliki. Pastikan juga kamu tidak dapat terpengaruh dengan orang lain yang bisa membuat kamu memiliki banyak keinginan.

Tidak pernah mengevaluasi keuangan

Melakukan evaluasi keuangan tidak hanya penting bagi bisnis, namun juga penting dilakukan untuk mengelola keuangan pribadi. Tidak melakukan evaluasi bisa menjadi penyebab gaji selalu habis. Jadi, pastikan kamu melakukan evaluasi terhadap penghasilan serta manajemen keuangan. Evaluasi ini bisa kamu lakukan setiap akhir bulan, triwulan, atau setiap akhir tahun.

Segala sesuatu yang telah kamu lakukan, termasuk menganggarkan keuangan hingga membelanjakannya, harus kamu evaluasi agar keuangan kamu di periode selanjutnya bisa jauh  lebih baik.

Mengabaikan Pengeluaran Kecil

Setiap harinya pasti akan ada pengeluaran kecil, misalnya pengeluaran untuk makan, membeli kuota internet, dan sebagainya. Nah, salah satu penyebab gaji selalu habis dan tidak bertahan hingga tanggal gajian kembali adalah mengabaikan dan melupakan pengeluaran kecil ini.

Padahal yang perlu dievaluasi sebenarnya bukan hanya pengeluaran besar, melainkan pengeluaran kecil juga perlu dievaluasi. Coba buatlah daftar kegiatan yang menguras isi dompet, kemudian pikirkan apa untung dan ruginya kegiatan dengan pengeluaran tersebut. Mana yang lebih banyak didapat, keuntungan atau kerugian?

Tidak Mengevaluasi Penghasilan

Ada beberapa orang yang tidak hanya mendapatkan penghasilan dari 1 sumber, misalnya penghasilan dari investasi, gaji, keuntungan bisnis, dan sebagainya. Nah, agar gaji kamu tidak selalu habis, cobalah jawab beberapa pertanyaan seperti berapa penghasilan yang didapat? Dari mana saja sumbernya? Apakah sudah cukup puas dengan penghasilan selama ini? Dengan menjawab tiga pertanyaan ini kamu bisa dengan mudah melakukan evaluasi penghasilan.

Catatlah pertanyaan yang selalu memuat pikiran terkait penghasilan di buku. Beri jawaban atas pertanyaan tersebut. Dari situ akan terlihat apa yang harus dilakukan dengan penghasilan yang didapat.

Apakah perlu menambah penghasilan? Jika ya, dengan cara apa meningkatkan penghasilan tersebut? Sumber penghasilan apa saja yang bisa menjadi  alternatif untuk meningkatkan penghasilan di bulan atau tahun berikutnya?

Itulah beberapa penyebab gaji selalu habis yang bisa kamu hindari. Dengan menghindari hal tersebut, kamu bisa dengan mudah menyimpan gaji untuk menabung dan memenuhi kebutuhan darurat jika nantinya dibutuhkan.

Nah, bagi kamu yang masih belum memiliki tabungan dana darurat dan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan darurat, kamu bisa dengan mudah memanfaatkan aplikasi KINI.id.

Melalui KINI.id, kamu tidak perlu berutang atau kasbon ke perusahaan, karena kamu bisa mencairkan gaji kamu di muka sebelum tanggal gajian dengan jumlah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Namun, perlu diketahui bahwa uang yang bisa kamu ambil maksimal sebesar gaji yang secara teknis memang sudah bisa kamu terima, yaitu sesuai hari kerja yang telah kamu selesaikan.

Jadi tunggu apalagi? Hindari masalah keuangan dan penuhi seluruh kebutuhan daruratmu dengan aplikasi KINI.id!