4 Cara Menyeimbangkan Cash Flow Perusahaan & Benefit Karyawan

Cash flow perusahaan merupakan kunci suksesnya sebuah bisnis. Dengan cash flow yang baik, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut sehat dan terhindar dari masalah keuangan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan kondisi cash flow buruk, salah satunya biara operasional karyawan.

Untuk memperbaiki kondisi cash flow, banyak juga perusahaan yang memangkas benefit karyawan, mulai dari tidak adanya uang makan, uang transport, asuransi, dan sebagainya. Apalagi di awal pandemi 2020 lalu, banyak perusahaan yang memangkas gaji karyawan demi mempertahankan cash flow perusahaan dalam kondisi sehat. Padahal, ada risiko yang bisa diterima perusahaan jika melakukan hal tersebut, salah satunya mengurangi  produktivitas karyawan. 

Nah, agar hal ini tidak terjadi pada bisnismu, di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk  menyeimbangkan cash flow dan benefit karyawan. Sehingga nantinya tidak ada yang dirugikan. Di mana, karyawan tetap bisa bekerja dengan produktif dan perusahaan pun bisa menjaga arus kas sekaligus tidak akan kehilangan karyawan terbaiknya. 

1. Antisipasi Penurunan Penjualan (Cash-in Revenue)

Cobalah membuat inisiatif dan inovasi baru untuk mengantisipasi penurunan penjualan akibat pandemi ataupun kondisi perusahaan yang buruk. Kamu bisa coba membuat strategi penjualan dengan memberikan promo khusus untuk produk saat ini sampai ke diversifikasi produk atau pivoting model bisnis. Sehingga, cash-in dari penjualan tetap masuk meskipun jumlahnya tidak seperti kondisi normal.

2. Antisipasi Penurunan Kesehatan Keuangan Bisnis

Di masa yang tidak pasti seperti saat ini, cobalah mulai melakukan antisipasi penurunan kesehatan keuangan perusahaan dengan melakukan program seperti pengetatan anggaran, penjualan aset-aset yang kurang produktif, atau mencari pembiayaan dana dari eksternal (lembaga pembiayaan). Sehingga menjamin kas tetap tersedia dan bisnis tetap bisa berjalan secara semestinya tanpa terganggu masalah keuangan. 

3. Modifikasi Komponen Remunerasi

Kamu juga bisa melakukan modifikasi komponen remunerasi dengan memperbesar porsi pendapatan variabel, seperti komisi, Insentif dan benefit. Pastikan kamu telah melakukan penyesuaian target agar lebih realistis untuk dicapai. Akan lebih baik jika perusahaan memberikan fleksibilitas dalam kehadiran karyawan, seperti dengan pola kerja WFH atau campuran WFH-WFO.

Hindari juga untuk melakukan pemangkasan jumlah karyawan, kecuali terpaksa dengan alasan kamu sudah tidak mampu membayarnya ataupun karyawan tersebut tidak memiliki kinerja yang bagus. Perusahaan bisa melakukan inisiatif-inisiatif seperti penyusunan ulang posisi pekerjaan (kalibrasi organisasi), penggunaan teknologi untuk memudahkan operasional, dan benefit khusus bagi karyawan untuk menjaga motivasi dan semangat mereka dalam bekerja.

Salah satu benefit khusus yang bisa diberikan perusahaan untuk karyawannya adalah dengan menyediakan pembayaran gaji di muka. Sekarang kamu tidak perlu khawatir masalah arus kas lagi, karena dengan aplikasi KINI.id, karyawan tetap bisa mencairkan gaji di muka tanpa perlu mengeluarkan dana pada anggaran keuanganmu.

Hanya saja, perusahaan perlu melakukan pemotongan gaji karyawan yang telah mencairkan gajinya di muka untuk dilakukan pembayaran ke aplikasi KINI.id di akhir bulan atau sesuai kesepakatan awal. 

4. Pahami Kondisi Kesehatan Keuangan Karyawan

Meskipun melakukan pengetatan anggaran untuk bertahan, perusahaan tetap perlu memerhatikan kondisi kesehatan keuangan karyawan untuk menjaga motivasi mereka tetap produktif. Perusahaan bisa memenuhi kebutuhan finansial karyawan dengan menyediakan fasilitas pinjaman karyawan atau kasbon. 

Nah, untuk masalah ini, kamu bisa memanfaatkan KINI.id untuk memberikan benefit pinjaman karyawan atau kasbon tanpa membebankan keuangan karyawan. Karyawan pun bisa mencairkannya dengan mudah sesuai dengan dana yang mereka butuhkan. 

Itulah beberapa cara menyeimbangkan cash flow dan benefit karyawan. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk memangkas benefit karyawan hanya karena masalah arus kas perusahaan.