Setiap orang pasti berharap memiliki kondisi keuangan yang sehat. Keuangan sehat merupakan kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan kebutuhan finansial saat ini dan masa depan, serta kemampuan seseorang dalam menghadapi hal yang tidak terduga dalam aktivitas keuangannya. Lalu apakah keuanganmu sudah masuk ke kategori keuangan sehat? Ini dia cir-ciri keuangan sehat, apakah kamu punya salah satu atau beberapa cirinya?
Memiliki penghasilan lebih besar dari pengeluaran
Ciri-ciri keuangan sehat pertama adalah pendapatanmu harus lebih besar dibandingkan jumlah pengeluaran.
Dengan mengurangi pengeluaran, maka seseorang bisa menabung lebih banyak. Begitu juga sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, maka seseorang akan kesulitan untuk menabung dan bahkan bisa terjebak dalam utang. Idealnya, kamu harus menabung sekitar 20% penghasilan setiap bulan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan.
Selain itu, kamu juga perlu memastikan arus kas terukur dan tercatat dengan baik, sehingga bisa terlihat dengan jelas pergerakannya. Ketika arus kas negatif, maka pengeluaran lebih banyak daripada uang masuk. Artinya, ada yang salah dengan pengelolaannya.
Kebutuhan rutin terpenuhi dengan baik
Wajar ketika kamu memiliki banyak keinginan, banyak cita-cita, sehingga banyak juga kebutuhan yang diperlukan. Artinya kamu masih termotivasi untuk hidup lebih baik. Jika kondisi keuangan sehat, maka kamu tidak akan menemui kesulitan berarti untuk bisa memenuhi semua kebutuhan hidupmu sehari-hari.
Kamu pun tidak perlu beritang utang untuk belanja groceries, bahkan sekadar untuk jajan. Kamu bahkan punya uang belanja lebih untuk memberi reward untuk diri sendiri sesekali waktu. Bahkan, kamu bisa membayar tunai barang-barang tersier tanpa mengganggu pos pengeluaran yang lain. Jika ini yang kamu rasakan, dapat dipastikan keuanganmu sehat.
Memiliki tujuan keuangan
Orang dengan kondisi keuangan yang sehat akan memiliki tujuan finansial yang jelas, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Apalagi ketika satu per satu tujuan finansial bisa dicapai, sudah pasti itu merupakan tanda keuangan sehat.
Misalnya, kamu ingin membeli rumah dalam 5 tahun ke depan, maka kamu bisa menabung sejak sekarang untuk mencapai tujuan tersebut. Atau kamu ingin membeli gadget baru karena sudah mulai rusak, maka kamu bisa menabung dan berhemat untuk bisa membelinya beberapa bulan ke depan.
Cicilan utang lancar
Tidak ada yang salah dengan berutang selama cicilan utang tersebut lancar, tidak pernah menunggak, dan sesuai dengan kesepakatan. Artinya, rasio utangmu pas atau malah di bawah garis batas yaitu 30% dari penghasilan rutin, yang berarti anggaranmu cukup longgar untuk membayar cicilan utang.
Jika utangmu lebih dari 30% dan terlalu sering berutang, maka kamu akan kesulitan untuk menabung, bahkan bisa terjebak ke lingkarang utang yang sulit diatasi. Artinya, keuanganmu tidak sehat sehingga perlu menghindari utang dan hanya berutang jika memang diperlukan.
Memiliki dana darurat
Keuangan sehat juga bisa dilihat dari jumlah dana darurat yang cukup dan bisa menjadi penyelamat di kemudian hari ketika terjadi kondisi darurat yang memerlukan biaya. Dana darurat ini berupa simpanan uang yang disiapkan untuk menghadapi situasi darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau bencana alam.
Dengan adanya dana darurat, kamu tidak perlu mengganggu arus kas harian untuk mengatasi keperluan mendadak. Dana darurat tidak harus dibangun sekaligus, kamu bisa memulainya seiring dengan tujuan keuangan yang lain. Tinggal atur saja proporsinya, lama kelamaan jumlah ideal tersebut pasti tercapai, jika kamu bisa konsisten.
Mampu mengatur prioritas pengeluaran
Dalam mengelola keuangan, mengatur dan menentukan prioritas untuk pengeluaran adalah hal yang penting. Seseorang dengan keuangan yang sehat harus mampu membedakan pengeluaran yang penting dan yang tidak penting. Dengan mengetahui prioritas pengeluaran, seseorang bisa menentukan mana yang harus ditabung dan mana yang harus dikurangi.
Berinvestasi secara bijak
Ketika kondisi keuanganmu sehat, maka idealnya kamu bisa berinvestasi minimal 10% dari penghasilan per bulan. Berinvestasi dapat membantu kamu meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Ada berbagai jenis investasi yang bisa kamu pilih, seperti deposito, saham, reksa dana, properti, dan lainnya. Sebelum memutuskan melakukan investasi, pelajari dahulu jenis investasi yang kamu inginkan secara mendalam dan pilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan keuanganmu.
Baca Juga: Dana Darurat vs Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?.
Punya proteksi
Keuangan sehat juga ditandai dengan kepemilikan proteksi yang memadai, minimal kamu memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Kedua asuransi ini wajib dimiliki, terutama asuransi jiwa jika kamu masih di usia produktif dan menjadi tulang punggung keluarga.
Baca Juga: Dana Darurat Vs Asuransi, Mana yang Perlu Jadi Prioritas?
Pastikan juga kamu mengikutsertakan seluruh anggota keluarga dalam asuransi kesehatan. Karena biaya sakit itu mahal dan bisa menguras tabungan jika kamu tidak memiliki asuransi kesehatan.
Itulah beberapa tanda keuangan sehat, apakah kamu memiliki salah satu atau beberapa tanda di atas? Nah, jika keuanganmu belum sehat, maka pastikan kamu tidak merusak keuanganmu dengan terus menambah utang. Karena pada akhirnya hanya menjadi beban yang tidak akan ada habisnya.
Salah satu solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan aplikasi KINI.id, kamu bisa mengakses gaji lebih fleksibel dan instan, kapan saja kamu butuhkan sehingga bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan daruratmu tanpa mengganggu keuangan yang sudah kamu rencanakan.