Tantangan & Strategi Merekrut Karyawan Restoran dengan Tepat

Bisnis di industri kuliner terus memperlihatkan eksistensinya. Tingkat permintaan yang besar dari total penduduk Indonesia membuat prospek bisnis kuliner seperti restoran akan tetap menarik. Sayangnya, banyak pemilik restoran bingung menentukan tim karyawan dan merekrut orang terbaik agar membuat bisnisnya terus tumbuh. Diperlukan strategi merekrut karyawan restoran dengan tepat.

Dalam bisnis restoran, kerja sama tim sangat dibutuhkan. Ada pramusaji yang memberikan pengalaman pengunjung, chef atau juru masak yang menentukan makanan dan minuman yang membuat konsumen kembali datang, serta tim pendukung lainnya seperti kasir, security, dan pekerjaan lainnya. Demi menjaga tingkat  margin perusahaan, jumlah tim harus sesuai kebutuhan sehingga bisnis restoran bisa tumbuh pesat kedepannya.

Agar bisnis kuliner berjalan dengan maksimal, berikut beberapa tantangan dan strategi merekrut karyawan restoran yang perlu kamu terapkan.

Tantangan Merekrut Karyawan Restoran

Merekrut karyawan restoran bukanlah hal yang mudah. Perusahaan perlu mencari karyawan yang terampil di bidangnya sekaligus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pasalnya, karyawan restoran, terutama bagian depan akan berinteraksi langsung dengan konsumen. Jika karyawan tidak  memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tentu saja pelanggan bisa kabur.

Bukan hanya tantangan dari karyawan bagian depan, karyawan yang berada di belakang atau bagian dapur juga perlu memiliki skill yang mumpuni dalam hal mengolah makanan dan masakan. Sedangkan, khusus bagian pencuci piring juga harus memiliki ketelitian tinggi sehingga hasil kerjaannya bisa bersih.

Bukan hanya dari sisi skill saja, perilaku atau attitude pekerja restoran juga penting untuk diperhatikan. Apalagi sering ditemukan karyawan restoran yang berhasil direkrut tidak hadir di hari pertama dengan berbagai alasan. 

Langkah Merekrut Karyawan Restoran

Untuk mengatasi tantangan di atas, berikut beberapa cara paling efektif dan lebih efisien yang bisa diterapkan. 

1. Cari karyawan yang tidak terlalu banyak jenis pengalaman kerja

Untuk memilih karyawan restoran yang tepat, cobalah pilih karyawan yang bekerja cukup lama di satu bidang atau perusahaan saja. Jika ada calon karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun, artinya perusahaan perlu mengecek kembali  rekam jejaknya.

Mulai dari apa yang menyebabkan calon karyawan itu tidak bekerja cukup lama. Apakah perusahaannya bangkrut atau kinerjanya membuat perusahaan lama tidak memperpanjangnya. Kemudian, karyawan dengan banyak jenis pengalaman kerja juga ada indikasi sering bosan dan senang berpetualang. 

2. Berikan informasi tentang atmosfer kerja yang sesungguhnya.

Hal ini penting dilakukan untuk memberikan gambaran ke calon karyawan agar mereka bisa menentukan apakah dirinya cocok atau tidak. Misalnya,, sebuah restoran sebenarnya butuh banyak tenaga kerja, namun omzet yang masih tipis membuat restoran itu butuh satu sampai dua orang yang bisa bekerja di beberapa posisi. Hal ini perlu diinformasikan agar  calon karyawan paham bagaimana kondisi perusahaan dan apakah sesuai dengan ekspektasinya. 

3. Pastikan keterampilan, sikap dan perilaku sesuai nilai perusahaan

Hal ini dapat kamu tanyakan dan pastikan ketika proses interview maupun meninjau kembali skor kecocokkan perusahaan dengan kandidat.

Strategi Merekrut Karyawan Restoran

Setelah mengetahui tantangan dan langkah merekrut karyawan restoran, berikut terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk merekrut karyawan restoran.

  • Manfaatkan koneksi internal. Cara ini paling cocok bagi pemilik restoran baru agar bisa mencari tim yang sudah dikenal. Koneksi di sini bisa berasal dari keluarga, teman, rekan kerja, atau orang terdekat lainnya. 
  • Cari komunitas  yang tepat. Kamu bisa mencari komunitas lewat forum online di media sosial, perusahaan juga bisa mendapatkan referensi calon karyawan yang sesuai kebutuhan. 
  • Skema referral dari karyawan lama. Ini juga menjadi salah satu cara efektif untuk perusahaan yang telah menjalankan bisnis restoran cukup lama. Lalu, cara ini juga membutuhkan tingkat kepercayaan tinggi kepada karyawan yang diminta referral. .
  • Manfaatkan teknologi. Kini sudah banyak layanan teknologi yang bisa digunakan untuk mencari pekerja seperti, job portal, headhunter, media sosial, dan sebagainya. 

Cara Mengatasi Tingkat Resign Karyawan Restoran yang Tinggi

Menurut studi yang dilakukan Linkedin, industri restoran tercatat sebagai sektor bisnis dengan tingkat turnover tertinggi, yaitu sebesar 17,2% di sektor ritel dan produk konsumen.

Rata-rata, karyawan restoran resign dalam waktu kurang dari satu tahun setelah dipekerjakan. Ada beberapa penyebab karyawan restoran resign, yaitu:

  • Lingkungan kerja bertekanan tinggi. Karyawan dituntut untuk siap sedia selama berjam-jam, apalagi ketika jam sibuk seperti makan siang dan makan malam. 
  • Tidak ada ruang untuk pertumbuhan karier. Kini, banyak karyawan yang pindah kerjaan jika merasa keterampilannya dan kemampuannya tidak tumbuh di perusahaan tersebut. 
  • Restoran ketinggalan zaman atau tidak update teknologi. Hal ini bisa membuat karyawan malas berurusan dengan mesin tua. Padahal, teknologi seperti sistem display dapur dan sistem point of sale (POS) yang terintegrasi dengan baik bisa mendorong kinerja restoran dan meningkatkan produktivitas karyawan
  • Pedoman kerja yang ketat. Tuntutan untuk terus disiplin dari pemilik restoran bisa membuat karyawan memutuskan resign daripada bertahan. 
  • Lingkungan kerja sangat kompetitif. Misalnya, masalah hubungan manajer restoran dengan bawahan ketika hasil kerja tidak sesuai dengan ekspektasi. 

Untuk menghindari kelima faktor yang membuat karyawan restoran resign. Ada empat cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat turnover karyawan seperti:

  • Bangun program insentif yang menarik sehingga karyawan restoran memiliki alasan untuk bertahan. Misalnya, insentif bonus secara berkala atau bonus kepada karyawan terbaik setiap bulannya. 
  • Hargai karyawan dengan membuat budaya saling mengapresiasi. Dengan apresiasi, bisa jadi produktivitas karyawan bisa meningkat karena termotivasi. 
  • Bersikap lebih fleksibel dalam mengatur pekerjaan. Bagi peran sesuai kebutuhan dan berikan waktu istirahat yang cukup dengan membuat alur kerja yang tertata. 
  • Buat agenda pertemuan santai antar karyawan setelah jam kerja. Dengan begitu, pemilik, manajer, dan para karyawan bisa berkomunikasi untuk urusan di luar jam kerja yang membuat, para staf bisa saling mengenal satu sama lain.

Selain cara di atas, perusahaan juga bisa memberikan fleksibilitas dari sisi akses gaji karyawan. Seringkali karyawan di restoran mengalami masalah keuangan, dengan pemberian benefit gaji fleksibel, karyawan pun bisa menjadi lebih loyal.

Perusahaan bisa memberikan benefit akses gaji fleksibel dengan memanfaatkan aplikasi KINI.id. Dengan aplikasi KINI.id, perusahaan tidak perlu repot masalah anggaran keuangan tambahan maupun merusak cash flow, karena seluruh gaji yang diambil di depan oleh karyawan akan dikelola oleh KINI.id. Perusahaan akan mendapatkan tagihan sesuai dengan gaji yang diambil karyawan di akhir bulan atau saat tanggal gajian.

Jadi tunggu apalagi? Daftarkan seluruh karyawan di restoran kamu sekarang juga lewat aplikasi KINI.id.