Mengapa Gaji Bulanan Sudah Ketinggalan Zaman: Saatnya Gaji Menjadi Cair Harian

Pendahuluan: Saatnya Kita Pertanyakan Sistem Gaji Bulanan

Sudah puluhan tahun sistem gaji bulanan menjadi standar di dunia kerja. Tapi apakah masih relevan?

Di tengah biaya hidup yang terus naik dan kebutuhan mendesak yang tak kenal tanggal, pekerja modern membutuhkan akses yang lebih cepat dan fleksibel terhadap penghasilannya. Sayangnya, sistem gaji bulanan sering kali memperpanjang jarak antara kerja dan hasil.

Kini, dengan hadirnya teknologi seperti Earned Wage Access (EWA), pekerja bisa mencairkan gaji yang sudah mereka hasilkan kapan saja — tidak perlu tunggu tanggal 25 atau akhir bulan.


Apa Itu Gaji Harian dan Earned Wage Access?

Gaji harian merujuk pada model fleksibel di mana pekerja bisa mengakses sebagian dari gaji mereka berdasarkan jumlah hari atau jam kerja yang telah diselesaikan.

Teknologi Earned Wage Access (EWA) memungkinkan hal ini. Di Indonesia, Kini menjadi salah satu pelopor penyedia EWA, yang membantu pekerja mencairkan sebagian gaji mereka dengan sekali klik, langsung ke rekening pribadi mereka.

Contoh: Bayu, seorang kurir logistik, sudah bekerja 10 hari dari total 25 hari kerja bulan ini. Dengan EWA dari Kini, ia bisa mencairkan sebagian dari gaji yang sudah “jatuh tempo” tanpa harus menunggu gajian.


Masalah Sistem Gaji Bulanan

1. Tidak Selaras dengan Kebutuhan Harian

Biaya makan, transportasi, dan pulsa tidak datang sebulan sekali — tapi setiap hari.

2. Menyebabkan Stres Finansial

Menurut PwC Financial Wellness Survey 2023, lebih dari separuh pekerja merasa stres karena gaji datang lebih lambat dari kebutuhan.

3. Mendorong Ketergantungan pada Pinjaman

Banyak pekerja akhirnya mengambil pinjaman informal atau menggunakan pinjol untuk menutupi kekosongan arus kas.


Manfaat Gaji Harian (dengan EWA dari Kini)

Bagi Pekerja:

  • Akses langsung ke penghasilan sendiri
  • Lebih tenang secara finansial tanpa utang jangka pendek
  • Lebih siap menghadapi keadaan darurat

Bagi Perusahaan:

  • Menurunkan turnover dan absensi
  • Meningkatkan loyalitas dan produktivitas
  • Memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli

Studi Kasus Kini: EWA Nyata untuk Pekerja Nyata

Di berbagai sektor seperti logistik, cleaning service, dan outsourcing, Kini telah membantu ribuan pekerja mengakses penghasilan mereka lebih cepat. Data internal menunjukkan:

  • 65% pekerja menggunakan fitur EWA di minggu kedua kerja
  • Penarikan terbesar terjadi di tanggal 10–20, saat dana sangat dibutuhkan
  • Mayoritas dana digunakan untuk kebutuhan pokok seperti bensin, sembako, dan biaya anak

Contohnya, Bayu, seorang kurir dari Bandung, pernah harus membayar perbaikan motor di tengah bulan. Berkat akses EWA dari Kini, ia bisa mencairkan sebagian gajinya — tanpa perlu pinjam ke teman atau ke pinjol.


Edukasi Penting: EWA Bukan Pinjaman

Hal penting yang perlu ditegaskan: EWA dari Kini bukanlah bentuk utang.
Tidak ada bunga, tidak ada denda keterlambatan. Ini adalah hak pekerja, mereka hanya mengambil apa yang sudah mereka hasilkan, lebih cepat dari biasanya.


Masa Depan Gaji: Real-Time, Fleksibel, dan Manusiawi

Ke depan, perusahaan yang peduli pada kesejahteraan finansial pekerjanya akan meninggalkan sistem gaji bulanan yang kaku. Gaji real-time adalah masa depan.

Dengan mengintegrasikan sistem payroll dan aplikasi absensi, Kini membantu perusahaan mengadopsi model EWA tanpa perubahan besar di sistem internal mereka.


Kesimpulan: Saatnya Gaji Menyesuaikan Hidup, Bukan Sebaliknya

Sistem gaji bulanan lahir di masa lampau. Di era digital, pekerja butuh sistem yang lebih cepat, adil, dan fleksibel. Dengan gaji harian berbasis EWA dari Kini, perusahaan bisa menjadi bagian dari perubahan positif yang nyata.


🔗 Tertarik?

Pelajari lebih lanjut bagaimana Kini dapat membantu perusahaan Anda menerapkan sistem Earned Wage Access yang aman, terintegrasi, dan berdampak.

👉 Kunjungi kini.id
👉 Hubungi tim kami untuk demo