Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di kemudian hari, apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini. Meski begitu, kita masih bisa bersiap dan berjaga-jaga untuk menghadapi keadaan darurat atau mendesak di kemudian hari. Salah satunya dengan mempersiapkan dana darurat.
Dana darurat adalah sejumlah dana yang sengaja disiapkan dalam pos keuangan sebagai antisipasi pengeluaran yang tak terduga. Hal ini dapat menjadi solusi ketika kamu memiliki kebutuhan yang tidak disangka atau membutuhkan tindakan segera. Misalnya, dana untuk memperbaiki mobil yang rusak, mengganti handphone yang tiba-tiba rusak, dan sebagainya.
Keuntungan Mempersiapkan Dana Darurat
Dengan mempersiapkan dana darurat, kamu juga bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Apa saja keuntungannya?
- Tidak perlu berutang kepada orang ataupun terpaksa meminjam uang ke aplikasi pinjaman online.
- Lebih siap ketika terjadi krisis, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Banyak ancaman yang bisa datang kapan saja mulai dari PHK hingga biaya rumah sakit.
- Keuanganmu juga lebih terjaga tanpa harus mengganggu tabunganmu. Perlu diperhatikan, dana darurat berbeda dengan tabungan.
- Membantu kamu menyisihkan uang untuk investasi.
- Menjadi lebih produktif dalam bekerja. Karena kamu bisa bekerja lebih tenang tanpa rasa khawatir pada tanggungan atau pengeluaran.
Cara Mempersiapkannya
Lalu bagaimana cara mempersiapkan dana darurat yang tepat? Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika ingin mempersiapkannya.
1. Hitung rata-rata pengeluaran bulanan
Mulailah dengan mencatat rata-rata pengeluaran bulanan kamu, mulai dari penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. Misalnya, kamu memiliki penghasilan Rp5 juta per bulan dan pengeluaran rata-rata Rp3 juta per bulan. Maka, dana Rp2 juta bisa kamu alokasikan untuk dana darurat.
2. Lihat kembali cash flow tahunan
Selain menghitung biaya perbulan, hitung juga kebutuhan tahunan yang bisanya dikeluarkan, misalnya pajak kendaraan, kebutuhan hari raya, service kendaraan berkala, dan sebagainya. Dari sinilah, kamu bisa menghitung berapa kebutuhan per tahun dan mengalokasikan dana darurat.
3. Alokasikan dana tetap
Buatlah alokasi biaya tetap untuk dana darurat, misalnya Rp1 juta per bulan. Berapapun nilainya bisa kamu jadikan patokan untuk mengalokasikan dana setiap bulannya. Namun, pastikan jumlah tersebut tidak berkurang tiap bulannya, dan ketika penghasilanmu bertambah, cobalah tambah biaya untuk dana tersebut.
4. Susun laporan aset
Selama bekerja pasti kamu memiliki aset yang sudah terkumpul bukan? Mulai dari mobil, tanah, investasi, motor, perhiasan, dan sebagainya. Cobalah susun laporan aset-aset tersebut beserta nilainya dalam sebuah dokumen. Dengan begitu, kamu bisa melihat aset mana yang bisa dijual dengan cepat jika memerlukan kebutuhan mendesak.
5. Lakukan penghematan
Bukan hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran, kamu juga bisa melakukan review atas laporan tersebut secara berkala. Cek semuanya dengan terperinci dan pangkas pengeluaran yang sifatnya hiburan atau rekreasi untuk menambah dana darurat.
6. Daftar ke asuransi
Biaya rumah sakit menjadi pengeluaran yang tidak terduga dan bisa membuat cash flow kamu menjadi tidak baik. Agar tabungan dan dana darurat kamu terjaga, pastikan kamu memiliki asuransi untuk melindungi dan memproteksi diri kamu. Bukan hanya untuk kesehatan, kamu juga bisa mendaftar ke asuransi kendaraan, rumah, dan sebagainya.
Nah itulah beberapa hal mengenai dana darurat yang perlu kamu ketahui. Lalu bagaimana jika kamu belum memilikinya dan saat ini sedang butuh uang, namun tanggal gajian belum tiba?
Solusinya adalah Kini.id! Dengan Kini.id, kamu bisa mengambil gaji kamu sesuai hari kerja yang sudah kamu lalui meski belum tanggal gajian. Dengan begitu, kamu tidak perlu meminjam uang ke teman/saudara atau mengajukan pinjaman ke aplikasi pinjaman online yang memberikan bunga tinggi. Jadi tunggu apalagi? Daftarkan diri kamu dan perusahaanmu sekarang di Kini.id!